Tujuan Kebijakan Mitigasi Bencana Perumusan Kebijakan Mitigasi Bencana

98 Kondisi konstruksi gedung sekolah di daerah rawan bencana berbeda-beda sesuai dengan potensi bencana yang ada. Potensi bencana-bencana di Lereng Merapi diantaranya yaitu gunung meletus, banjir lahar dingin, hujan material berupa abu danatau kerikil, serta gempa tektonik. Potensi-potensi bencana ini kemudian disikapi sekolah dengan menata konstruksi sekolah agar tidak menyulitkan warga sekolah ketika terjadi bencana. Gerbang sekolah ini berbentuk gapura dengan tiang beton. Lebar gerbang ini yaitu 3 meter disertai gerbang yang terbuat dari besi. Gerbang sekolah dalam kondisi terbuka selama jam sekolah. Bagian atap gerbang juga terbuat dari bahan yang bersifat permanen. Posisi gerbang ini lebih tinggi dari pada halaman sekolah. Hal ini nampak pada hasil dokumentasi sebagai berikut. Gambar 10 Kelandaian Gerbang Konstruksi jalan ke arah gerbang didesain landai seperti pada gambar di atas. Kelandaian lain juga ditemui pada halaman di depan kelas II. Berikut merupakan hasil dokumentasi di lapangan. 99 Gambar 11 Kelandaian Halaman Panjatan antarlantai juga diatur agar tidak terlalu tinggi. Hal ini nampak pada gambar sebagai berikut. Gambar 12 Tinggi Lantai Teras dengan Tanah Pada gambar nampak bahwa tinggi lantai teras dengan tanah sekitar 7 cm. Gambar tersebut merupakan kondisi lantai teras di depan pintu kelas IV. Kondisi yang sama juga di temui di lantai teras yang terdapat di depan masing-masing kelas. Pintu masing-masing kelas lebarnya 1 meter. 100 Gambar 13 Pintu Kelas Kondisi yang sama juga ditemui disetiap pintu-pintu kelas dengan daun pintu yang mengarah keluar. Gambar 14 Jendela Kelas Tinggi jendela kelas 1,5 meter dengan daun jendela masing- masing kelas ada 4 buah dengan 2 jendela tanpa daun jendela. Kondisi daun jendela kelas I, II, III, IV, dan V tertutup selama peneliti melakukan penelitian. Adapun ruang kelas berukuran 5x5 meter