Setting Penelitian Setting, Waktu dan Lama Penelitian

56 observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kelakuan manusia seperti yang terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode lain. Nasution, 2002:106 Teknik ini digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang tidak diungkapkan oleh informan dalam wawancara. Data informasi yang diperoleh melalui pengamatan selanjutnya dituangkan dalam tulisan. Pengamatan dapat dilakukan secara partisipatif dan nonpartisipatif. Dalam pengamatan partisipatif parcipatory observation pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan. Dalam pengamatan nonpartisipatif nonparticipatory observation pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan Nana Syaodih, 201: 220. Dalam penelitian ini menggunakan observasi non partisipatif. Artinya bahwa peneliti bukan merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya dan peneliti hanya datang di tempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Objek yang diamati adalah tempat tinggal, lingkungan Pasar Giwangan, aktivitas pekerja buruh gendong perempuan saat bekerja, saat dalam keluarga ataupun aktivitasnya dalam masyarakat. Melalui pengamatan secara langsung maka peneliti dapat melihat dan mengamati secara langsung tentang aktivitas perilaku sosial pekerja buruh gendong perempuan yang dilakukan di rumah dalam menjalankan perannya di lingkungan tempat tinggal, 57 aktivitasnya di tempat kerja dan aktivitasnya di lingkungan masyarakat. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi.

2. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2012: 317 wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan Moleong 2005: 186 mengemukakan bahwa wawancara adalah percakapan dilakukan oleh dua orang pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 198 wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi dari informan. Deddy Mulyana 2004: 180 menjelaskan wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan cara mengajukan pertanyaan- pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Dedi Mulyana juga menambahkan wawancara terbagi menjadi dua, yaitu wawancara terstruktur standardized interview dan wawancara tak terstruktur opened interview. Wawancara tidak terstruktur mirip dengan percakapan. Metode ini bertujuan memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara termasuk sosial- budaya. Sedangkan wawancara terstruktur susunan pertaannya sudah ditetapkan