Pengertian Interaksi Sosial Tinjauan Mengenai Interaksi Sosial
37 maupun antar kelompok. Karel J. Veeger, 1997: 32. Interaksi sosial
terjadi apabila dalam masyarakat terjadi kontak sosial sosial contact dan komunikasi. Interaksi terjadi apabila dua orang atau kelompok saling
bertemu atau pertemuan antara individu dengan kelompok dimana komunikasi terjadi diantara kedua belah pihak. Yayuk Yulianti, 2003: 31.
Soerjono Soekanto 2010: 64 mengatakan bahwa kontak sosial dan komunikasi merupakan syarat mutlak dalam proses interaksi sosial,
sehingga tanpa kedua unsur tersebut maka sangatlah mustahil interaksi sosial dapat terjadi. Komunikasi sangat menentukan terjadinya kerjasama
antara orang per orang, atau antar kelompok-kelompok manusia. Dari pemikiran diatas dapat diketahui apabila ada pembatasan
kontak sosial salah satu pihak, maka akan terjadi persoalan yang muncul dari hubungan yang tidak harmonis ini. Teori interaksionisme simbolik
yang termasuk dalam paradigma definisi sosial, memusatkan perhatiannya terutama pada dampak dari makna dan simbol terhadap tindakan dan
interaksi manusia. Simbol dan arti memberikan ciri-ciri khusus pada tindakan sosial manusia yang melibatkan aktor tunggal dan pada
interaksi sosial manusia yang melibatkan dua orang aktor atau lebih yang terlibat dalam tindakan sosial timbal-balik. Tindakan sosial adalah
tindakan dimana individu bertindak dengan orang lain dalam pikiran, dengan kata lain dalam melakukan tindakan, seorang aktor mencoba
menaksirkan pengaruhnya terhadap aktor lain yang terlibat. Meski mereka terlibat dalam perilaku tanpa pikir, perilaku berdasarkan kebiasaan, namun
38 manusia mempunyai kapasitas untuk terlibat dalam tindakan sosial. Dalam
proses interaksi sosial, manusia secara simbolik mengomunikasikan arti terhadap orang lain yang terlibat. Orang lain menafsirkan simbol
komunikasi itu dan menorientasikan tindakan balasan mereka berdasarkan penafsiran mereka, dengan kata lain dalam interakssi sosial, para aktor
terlibat dalam proses saling mempengaruhi. George Ritzer-Douglas Goodman, 2007: 294.
Jadi dalam proses interaksi manusia itu bukan suatu proses dimana adanya stimulus secara otomatis dan langsung menimbulkan tanggapan
atau respon yang terjadi sesudahnya, ditandai oleh proses interpretasi oleh si aktor. Jelas proses intepretasi ini adalah proses berfikir yang merupakan
kemampuan yang khas yang dimiliki manusia. Proses interpretasi yang menjadi penengah antara stimulus dan respon menempati posisi kunci
dalam teori interaksionis simbolik. Untuk itu dalam suatu interaksi harus memenuhi dua syarat yaitu
adanya komunikasi dan kontak sosial Social Contact. Kontak sosial tersebut ada yang bersifat positif atau negatif. Sifat positif mengarah pada
suatu kerjasama, sifat negatif mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Komunikasi
mempunyai arti penting bagi seseorang dalam memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah
atau sikap, perasaan-perasaan apa yang ingin disampikan oleh orang
39 tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap
perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Menurut Kimbal Young, interaksi sosial dapat berlangsung antara
Kimbal Young dalam Abu Ahmadi, 2004: 112 1
orang-perorangan dengan kelompok atau kelompok dengan orang- perorangan
2 kelompok dengan kelompok
3 orang-perorangan