Instrumen Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

62 mengumpulkan data, maka kesimpulan akan semakin valid apabila selalu dilakukan verifikasi kelapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang awalnya belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.

G. Teknik Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Data yang dikumpulkan diklarifikasi sesuai dengan sifat tujuan penelitian untuk dilakukan pengecekan kebenaran melalui teknik trianggulasi. Mengacu pada pendapat Lexy J. Moleong 2011: 330, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data. Menurut Moleong 2011: 330-331, triangulasi sumber data adalah peneliti mengutamakan check-recheck, cross-recheck antar sumber informasi satu dengan lainnya. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me- receck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, penyidik, atau teori. Untuk itu, menurut Moleong 2011: 332 peneliti dapat melakukannya dengan jalan: 1. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan. 2. Mengeceknya dengan berbagai sumber. 63 3. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan. Dalam penelitian ini triangulasi sumber data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara terhadap pekerja buruh gendong perempuan dengan data hasil wawancara terhadap pemilik usaha dagang buah dan sayur pasar Giwangan, pengurus Yasanti. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Pasar Giwangan Yogyakarta

Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan merupakan pengembangan dari pasar Giwangan. Pedagangan di pasar Giwangan ini merupakan hasil relokasi pedagang buah dan sayur yang berada di sebelah selatan pasar Beringharjo, yaitu kawasan shopping center, Jl Sriwedani, Jl Pabringan dan sekitarnya pada tahun 2004. Pasar ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan pasar lainnya di Kota Yogyakarta, karena disamping merupakan satu-satunya pasar yang khusus memeperjualbelikan buah dan sayur juga pasar ini buka non stop selama 24 jam. Lokasi pasar Giwangan terletak di Kampung Giwangan, tepatnya di sisi utara jalan lingkar selatan dan di sebelah barat terminal Giwangan. Hal ini memudahkan bagi pedagang maupun pemasok untuk melakukan bongkar muat karena didukung akses jalan yang memadai. Pemasok di pasar ini sebagian besar berasal dari luar Kota Yogyakarta, seperti Wonosobo, Boyolali, Magelang, Klaten, Malang dan kota-kota lainnya. Pedagang di pasar ini mampu melayani masyarakat yang membutuhkan buah-buahan atau sayur mayur baik dalam jumlah partai besar maupun eceran. Adapun profil pasar induk buah dan sayur pasar Giwangan adalah sebagai berikut: 65 a. Alamat : Jalan Imogiri No 212 Yogyakarta b. Luas Tanah : 13.032 M c. Luas Bangunan : 9.774 M d. Luas lahan dasaran : 4.360 M e. Kelas Pasar : I, II, III f. Jumlah pedagang : 1.391 Pedagang g. Fasilitas : 1 Tempat Parkir : 3 2 Kamar MandiWC : 4 3 Kantor Pengelola : 2 4 MasjidMushola : 2 5 Tempat Bongkar Muat : 3

2. Deskripsi Lembaga Yayasan Annisa Swasti

a Sejarah Berdirinya Yasanti Yasanti adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang berkiprah pada lapisan bawah grass root. Darilapisan ini, Yasanti memilih kelompok perempuan sebagai kelompok dampingan dan salah satunya kelompok buruh gendong perempuan. Yasanti berdiri dan tercatat sebagai badan hukum Akta Notaris Umar Syambudi, SH Nomor 5228 September 1082 dan terdaftar di Pengadilan Negeri Yogyakarta pada hari senin tanggal 25 November dengan nomor 183824. Yasanti dapat dikategorikan sebuah yayasan yang bersifat nirlaba yaitu organisasi yang sifatnya independen. Jauh dari campur tangan