Gambaran umum Yasanti Tinjauan Mengenai Yayasan Annisa Swasti

46 7 Menumbuhkan sensitifitas gender kesadaran gender. 8 Menumbuhkan kesadaran untuk menggunakan hak pilih. 9 Meningkatkan Religiusitas dalam diri buruh gendong yaitu dengan mengadakan kegiatan membaca dan menulis iqra. B. Kerangka Berpikir Pembangunan melahirkan kemajuan bagi kaum perempuan yang ditandai adanya peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran peran perempuan dari sektor domestik menuju sektor publik yaitu dari yang awalnya hanya menjadi ibu rumah tangga, sekarang ini bergeser menjadi seorang pekerja perempuan pada industri jasa angkut yaitu menjadi buruh gendong endong-endong di Pasar Giwangan Yogyakarta. Partisispasi perempuan dalam pembangunan yang telah menjadi ideologi yang cukup kuat untuk mendorong perempuan melakukan hal-hal yang baru. Berbeda dengan penjual jasa angkat barang secara mikul yang biasanya dilakukan laki-laki dan disebut manol, endong-endong adalah sebutan bagi kaum perempuan penjual jasa angkat barang secara menggendong di Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan Yogyakarta. Kedua-duanya sama penjual jasa angkat barang yakni berupa buah-buahan dan sayur-sayuran, dan yang membedakan mereka kecuali jenis kelamin adalah penampilan, peralatan dan cara angkatnya. Sedangkan Pasar Giwangan adalah salah satu Pasar induk buah dan sayur yang berada di Yogyakarta. Buruh gendong adalah buruh gendong perempuan atau biasa disebut endong-endong yang bekerja dalam penjualan jasa angkut dagangan, 47 barang dagangan yang dibawa adalah sayuran dan buah-buahan dan tempatnya di pasar Giwangan Yogyakarta. Keterlibatan perempuan dalam dunia kerja tidak dapat mengubah peranan perempuan dalam rumah tangga yaitu sebagai ibu dan seorang istri. Hal ini lah yang membawa dampak terhadap perilaku sosial dalam berinteraksi dengan lingkungan kerja dan lingkungan masyarakat. Hubungannya dengan masyarakat, buruh gendong yang dalam kesehariannya bekerja serta hidup di Pasar relatif tidak memiliki waktu yang leluasa. Karena sebagian besar mereka menghabiskan waktu untuk bekerja mencari pendapatan guna membantu meringankan beban keluarga. Dan mereka memanfaatkan waktu luangnya diluar waktu kerja untuk beristirahat. Dari keterbatasan waktu inilah yang menyebabkan keterlibatan sosial dan interaksi sosial mereka tidak begitu menonjol dalam hubungannya baik dengan sesama pekerja buruh gendong, lingkungan Pasar dan dalam sebuah masyarakat dimana mereka tinggal. Berdasarkan uraian kerangka berfikir di atas, maka bagan kerangka berpikir untuk penelitian ini adalah sebagai berikut : 48 Gambar 2. Kerangka Berpikir Buruh Gendong Buruh Gendong Sebagai Perempuan Ibu Rumah Tangga Perempuan Pekerja Industri Jasa Gendong Kehidupan Sosial Perilaku Sosial Interaksi Sosial Lingkungan Pekerjaan Sesama Buruh Gendong majikan Lingkungan Masyarakat Dampak Yang Ditimbulkan Dari Perilaku Sosial Buruh Gendong