48 Gambar 2. Kerangka Berpikir
Buruh Gendong
Buruh Gendong Sebagai Perempuan
Ibu Rumah Tangga Perempuan
Pekerja Industri Jasa
Gendong
Kehidupan Sosial Perilaku Sosial
Interaksi Sosial
Lingkungan Pekerjaan Sesama Buruh Gendong
majikan Lingkungan
Masyarakat
Dampak Yang Ditimbulkan Dari
Perilaku Sosial Buruh Gendong
49
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan pada kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas, dapat dinyatakan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana perilaku sosial buruh gendong di pasar Giwangan Yogyakarta?
a. Bagaimana proses sosial buruh gendong di pasar Giwangan Yogyakarta?
b. Bagaimana pola interaksi buruh gendong di pasar Giwangan
Yogyakarta? 2.
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh adanya perilaku sosial buruh gendong di pasar Giwangan Yogyakarta?
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor
dalam Lexy J. Moleong 2011:4 mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.
Untuk mendeskripsikan secara mendalam tentang perilaku sosial buruh gendong perempuan endong-endong di Pasar Giwangan Yogyakarta studi di
Yayasan Annisa Swasti Yogyakarta, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini akan menghasilkan data
yang berupa kata-kata baik lisan maupun tertulis, berupa gambar dan bukan angka-angka. Dengan pendekatan ini diharapkan temuan-temuan empiris dapat di
deskripsikan secara lebih rinci, lebih jelas dan lebih akurat, terutama berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya
mendeskripsikan mengenai bagaimana perilaku sosial pekerja buruh gendong perempuan endong-endong di Pasar Giwangan Yogyakarta studi di Yayasan
Annisa Swasti Yogyakarta.
51
B. Subjek Penelitian
Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong 2011 : 157 mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata
dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data utama merupakan kata-kata dan tindakan orang-orang yang menjadi
subyek penelitian yang selanjutnya diamati atau diwawancarai. Subjek dari penelitian ini adalah pekerja buruh gendong perempuan
endong-endong pada sektor jasa angkut di Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan Yogyakarta yang berstatus sebagai ibu rumah tangga. Selain itu juga
ada informan pelengkap yaitu pengurus lembaga Yayasan Annisa Swasti, pengguna jasa angkut dan pemilik usaha buah dan sayur di Pasar Giwangan
Yogyakarta. Pemilihan subjek penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono 2012:124 purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah subjek penelitian ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan.
Pemilihan subjek ini dimaksudkan untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber sehingga data yang diperoleh dapat diakui
kebenarannya. Subjek penelitian dalam penelitian ini sebanyak 6 orang, yang terdiri dari 4
orang pekerja buruh gendong perempuan endong-endong, sedangkan informan pelengkap untuk keperluan informasi yaitu sebanyak 2 orang, 1 orang dari juragan
atau pemilik usaha buah dan sayur di Pasar Giwangan Yogyakarta, 1 orang dari pengurus Yayasan Annisa Swasti
52 Pertimbangan penarikan subjek penelitian adalah sebagai berikut :
1. Buruh gendong yang bekerja memiliki keluarga yang utuh yaitu suami dan
anak-anak, sehingga perempuan memiliki peran ganda, sebagai pekerja dan juga sebagai ibu rumah tangga.
2. Lama bekerjanya
Buruh gendong yang sudah lama bekerja, berarti telah lama pula merasakan beban peran ganda dan telah lama pula dalam berinteraksi dengan
lingkungan pasar. Sehingga peneliti dapat mencari informasi sebanyak- banyaknya tentang dampak dari peran ganda dan bagaimana buruh gendong
dalam melakukan interaksinya baik dengan sesama buruh gendong lainnya, masyarakat dan lingkungan pasar.
3. Tingkat pendidikan
Buruh gendong yang bekerja mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda-beda yaitu ada yang drop out SD, tamat SD, tamat SLTP dan
bahkan ada yang sama sekali tidak merasakan bangku sekolah, sehingga dari bermacam-macam latar belakang tingkat pendidikan maka peneliti dapat
mengetahui bagaimana interaksi sosial buruh gendong yang berbeda-beda. 4.
Dari segi umur dari buruh gendong Buruh gendong yang bekerja mempunyai umur yang berbeda-beda
yaitu ada yang berusia produktif dan ada pula yang sudah tidak produktif. Sehingga peneliti dapat mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang
bagaimana perilaku sosial buruh gendong di Pasar Giwangan Yogyakarta dan