Pengertian Perilaku Sosial Tinjauan Mengenai Perilaku Sosial

21 behavior merupakan fungsi atau bergantung kepada lingkungan environment dan individu organism yang saling berinteraksi. Zulkifli Sidiq, 2012. Dengan demikian dapat diketahui bahwa perilaku sosial adalah perilaku atau tingkahlaku yang diperlihatkan oleh individu di dalam berinteraksi dengan orang lain dan perilaku bergantung pada faktor lingkungan. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat.

f. Bentuk dan Jenis Perilaku Sosial

Bentuk dan perilaku sosial seseorang dapat pula ditunjukkan oleh sikap sosialnya. Sikap menurut Menurut Allport dalam Sarlito W. Sarwono 2009: 81, sikap merupakan kesiapan mental, yaitu suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang, bersama dengan pengalaman individual masing-masing, mengarahkan dan menentukan respons terhadap berbagai objek dan situasi. Sedangkan menurut L.L Thurstone dalam Abu Ahmadi 2002: 163 adalah sebagai tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi. Objek psikologi disini meliputi : simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide, dan sebagainya. 22 Sikap manusia bukan sesuatu yang melekat sejak ia lahir, tetapi diperoleh melalui proses pembelajaran yang sejalan dengan perkembangan hidupnya. Sikap dibentuk melalui proses belajar sosial, yaitu proses dimana individu memperoleh informasi, tingkah laku, atau sikap baru dari orang lain. Sikap dibentuk melalui empat macam pembelajaran Sarlito W. Sarwono Eko A. Meinarno, 2009: 84-86 yaitu 1 pengkondisian klasik, 2 pengkondisian instrumental, 3 belajar melalui pengamatan, 4 perbandingan sosial. Sikap tumbuh dan berkembang dalam basis sosial yang tertentu, misalnya: ekonomi, politik, agama, dan sebagainya. Didalam perkembangannya sikap banyak dipengaruhi oleh lingkungan, norma-norma atau group. Hal ini akan mengakibatkan perbedaan sikap antara individu yang satu dengan yang lain karena perbedaan pengaruh atau lingkungan yang diterima. Dan sikap tidak akan terbentuk tanpa interaksi manusia terhadap obyek tertentu atau suatu obyek. Menurut Herbert Blumer, manusia mengetahui sesuatu, menilai sesuatu, memberi makna dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna itu. Margaret M Poloma, 2004:261 . Dengan demikian seseorang itu tidak hanya berinteraksi dengan orang lain, tetapi juga dengan dirinya sendiri. Jadi dari beberapa pendapat para ahli mengenai definisi sikap dapat disimpulkan bahwa sikap adalah predisposisi keadaan mudah terpengaruh yang dipelajari yang mempengaruhi tingkah laku, berubah dalam hal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang waktu dalam situasi yang sama, 23 dan komposisinya hampir selalu kompleks. Sedangkan sikap sosial adalah sikap yang dinyatakan oleh seorang saja tetapi diperhatikan oleh orang- orang sekelompoknya Abu Ahmadi, 2002: 166. Suatu sikap merupakan kecondongan yang bersal dari dalam diri si individu untuk berkelakuan dengan suatu pola tertentu, terhadap suatu objek berupa manusia, hewan atau benda, akibat pendirian dan perasaannya terhadap objek tersebut. Suatu sikap terhadap objek itu, bisa juga dipengaruhi oleh unsur-unsur nilai budaya, artinya pendirian dan perasaan orang terhadap suatu pekerjaan, terhadap manusia lain, terhadap hewan atau benda yang dihadapinya itu bisa ditentukan oleh cara pandangan umum dalam masyarakatnya menilai objek-objek tadi. Adapun sistem nilai budaya menurut F.R Kluckhon berpangkal pada lima masalah pokok dalam kehidupan manusia yang bersifat universal dan yang berada dalam semua kebudayaan dimanapun saja di dunia. Kelima masalah pokok itu adalah: 1 masalah mengenai hakikat dan sifat manusia 2 masalah mengenai hakikat dari karya manusia 3 masalah mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu 4 masalah mengenai haikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya 5 masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya. Sajogyo Pudjiwati Sajogyo, 1996: 11 Dipandang dari sudut apa yang terurai di atas maka baik nilai budaya maupun sikap bisa mempengaruhi tindakan manusia baik secara langsung maupun melalui pola-pola cara berpikir. Sungguhpun demikian, sebagai suatu sistem tata kelakuan yang abstrak, dalam kenyataan suatu sistem nilai 24 budaya itu terperinci lagi kedalam apa yang disebut norma-norma dan norma-norma inilah yang merupakan tata kelakuan dan pedoman yang sesungguhnya untuk sebagian besar tindakan-tindakan manusia dalam masyarakat. Bentuk yang nyata dari norma-norma itu bermacam-macam; ada yang berbentuk undang-undang, peraturan-peraturan, ketetapan- ketetapan, aturan-aturan adat, aturan-aturan sopan-santun pergaulan dan sebagainya, masing-masing dengan fungsi–fungsinya sendiri guna mengatur kehidupan kemasyarakatan. norma-norma sikap pola-pola cara berpikir pola-pola tindakan perilaku sosial Gambar 1. Sistem Nilai Budaya Menurut Didin Budiman 2011 perilaku sosial dapat dilihat melalui sifat-sifat dan pola respon antar pribadi, yaitu kecenderungan perilaku peran antara lain memliki sifat, 1 sifat pemberani dan pengecut secara sosial, 2 sifat berkuasa dan sifat patuh, 3 sifat inisiatif secara sosial dan pasif, 4 sifat mandiri dan tergantung. Perilaku sosial yang ditampilkan merupakan Sistem nilai budaya Sikap