Senam Lansia Senam Lansia

38 dapat membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan dalam kegiatan pembelajaran. Sependapat dengan hal ini, Ns. Roymond H. Simamora 2008: 65 mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media merupakan perantara yang digunakan dalam proses komunkasi agar pesan yang disampaikan oleh sumber dapat diterima dengan baik dan benar oleh penerima pesan. Media digunakan dalam banyak bidang, salah satunya adalah bidang pembelajaran. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Dengan menggunakan media pembelajaran juga dapat memudahkan dalam penyampaian pesan pembelajaran yang ingin disampaikan, sehingga pesan tersebut dapat diterima dengan mudah oleh penerima pesan.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Briggs dalam Sadiman, dkk 2006:23 mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu: objek, model, suara langsung, rekaman audio, media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi, film rangkai, film bingkai, film, televisi, dan gambar. 39 Secara umum, terdapat tiga jenis media, yaitu media grafis, media audio, dan media proyeksi diam. Jenis media grafis Sadiman, dkk, 2006 yaitu gambarfoto, sketsa, diagram, baganchart, grafik, kartun, poster, peta atau globe, papan flanel dan papan buletin. Jenis dari media audio yaitu: radio, alat perekam pita magnetik, dan laboratorium bahasa. Sedangkan jenis media proyeksi diam, yaitu: film bingkai, film rangkai, media transparansi, proyektor tak tembus pandang, mikrofis, film, film gelang, televisi, video, permainan dan simulasi. Media bukan hanya dalam bentuk alat ataupun benda, namun manusia dan juga lingkungan merupakan bagian dari media yang dapat menjadi perantara dalam menyampaikan pesan. Menurut Anderson dalam Sadiman, dkk 2006:89, media dibagi dalam sepuluh kelompok, yaitu: media audio, media cetak, media cetak bersuara, media proyeksi visual diam, media proyeksi dengan suara, media visual gerak, media audio visual gerak, obyek, sumber manusia dan lingkungan, serta media komputer. Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat dipasaran luas dalam keadaan siap pakai media by utilization, dan media rancangan karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu media by design Sadiman, dkk, 2006:83 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis media dibagi menjadi media audio, media cetak, media proyeksi diam, 40 media proyeksi dengan suara, media visual gerak, media audio visual gerak, obyek, sumber manusia dan lingkungan, serta media komputer. Jenis media yang akan digunakan disesuaikan dengan kebutuhan serta kegunaan dari media tersebut.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Selain sebagai perantara, media juga memiliki manfaat lain. Manfaat dari media sangatlah beragam sesuai dengan bidang masing- masing. Dalam bidang pembelajaran, media juga memiliki manfaat yang tidak hanya untuk menyampaikan pesan pembelajaran saja. Media memiliki beberapa fungsi Ahmad, 2012:126, diantaranya adalah: 1 Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh audience. 2 Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang promosi. 3 Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara audience dengan lingkungannya. 4 Media menghasilkan keseragaman pengamatan 5 Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realistis. 6 Media membangkitkan keinginan dan minat baru 7 Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar 8 Media memberikan pengalaman yang integralmenyeluruh dari konkret sampai dengan abstrak. Senada dengan Ahmad, Daryanto 2010 mengemukakan kegunaan media secara umum, antara lain: 1 Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas 2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga, dan daya indra. 3 Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar 4 Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya 5 Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.