69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Panti Wredha Gereja Kristen Jawa GKJ
Gondokusuman, Yogyakarta 1.
Lokasi dan Sejarah Berdirinya
Panti Wredha Gereja Kristen Jawa GKJ Gondokusuman, Yogyakarta beralamatkan di klitren lor GKIII451 Gondokusuman, Yogyakarta. Panti
Wredha GKJ Gondokusuman ini berada di tengah kota Yogyakarta, dibawah naungan GKJ Gondokosuman. Lokasi panti ini berada di belakang GKJ
Gondokusuman dan
bersebalahan dengan
rumah Pendeta
GKJ Gondokusuman.
Panti Wredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta ini berdiri sejak tahun 1943. Pada awalnya panti ini merupakan panti yang memiliki warga janda dan
duda nama panti dahulu: Panti Wredha Perandan dan Padudan, namun karena terdapat masalah antara warga panti pria dan wanita, sehingga sekarang
ini hanya menerima wanita. Panti Wredha GKJ Gondokusuman ini miliki Gereja Kristen Jawa Gondokusuman, dimana keberadaannya berada dibawah
naungan bidang diakonia komisi Panti Wredha. Panti Wredha GKJ Gondokusuman Yogyakarta sebagai Unit Teknis
Pelaksana Daerah Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor: 6 Tahun 2008 Jo Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 44 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas
70 Sosial Provinsi DIY, yang memberikan pelayanan kesejahteraan kepada lanjut
usia.
2. Visi dan Misi Panti Wredha GKJ Gondokusuman, Yogyakarta
Panti Wredha GKJ Gondokusuman merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang sosial, sehingga Panti Wredha GKJ Gondokusuman memiliki
tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesejahteraan bagi para lanjut usia.
Panti Wredha GKJ Godokusuman Yogyakarta ini berada dibawah naungan bidang diakonia GKJ Gondokusuman yang memiliki visi dan misi
sebagai berikut: Visi:
a. Berperan aktif untuk merealisasikan GKJ Gondokusuman sebagai wujud
pelayanan gereja dalam rangka kesaksian dan perwujudan dari karya penyelamatan
dan pembaharuan
Allah dengan
melayani dan
memberdayakan yang lemah dan menderita agar dapat terlepas dari kelemahan dan penderitaan sehingga akan tercipta harkat, martabat, dan
hak-hak kemanusiaan secara lebih baik. b.
Pelayanan kepada mereka yang orang lain tidak mau melayani sebagai bagian kesaksian gereja tentang karya pemulihan Allah bagi dunia.
c. Mewujudkan suatu tindakan nyata untuk memberdayakan ekonomi jemaat
maupun masyarakat dengan harapan obyek tidak terus bergantung pada bantuan.