Defenisi Komunikasi Komunikasi .1 Latar Belakang Sejarah

karena dibawa oleh mereka yang pernah belajar baik di Eropa maupun di Amerika. Akhirnya untuk melacak asal-usul Ilmu Komunikasi itu, kita harus mengkaji perkembangan ilmu kita ini baik di Eropa maupun di Amerika Serikat. Di Eropa, khususnya di Jerman, Ilmu komunikasi berkembang dari Publizistikwisenshaft, sedang di Amerika Serikat berkembang dari Ilmu komunikasi massa Arifin, 1988: 3.

II.2.2 Defenisi Komunikasi

Istilah komunikasi hari ke hari semakin popular. Begitu populernya sampai muncul berbagai macam istilah komunikasi. Ada komunikasi timbale nalik, ada komunikasi tatap muka, ada komunikasi langsung, komunikasi vertikal, komunikasi dua arah dan lain sebagainya. Sebenarnya istilah-istilah seperti itu tidak perlu membingungkan kita. Apapun istilahnya bila kita tetap berpijak pada objek formal ilmu komunikasi dan memahami ruang lingkupnya, maka semua istilah itu dapat diberi pengertian secara jelas dan dapat dibedakan menurut karakteristiknya masing-masing. Salah satu persoalan di dalam memberi pengertian komunikasi, yakni banyaknya defenisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya. Sebuah defenisi dibuat oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”. Universitas Sumatera Utara Lain halnya dengan Steven, justru ia mengajukan sebuah defenisi yang lebih luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Sebuah defenisi yang dbuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia human communication bahwa: “Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang- orang mengatur lingkungannya dengan: 1 membangun hubungan antar sesame manusia 2 melalui pertukaran informasi 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain 4 serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu” Mulyana, 2001: 33. Everett M. Rogers seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada riset stdi komnikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat defenisi bahwa: “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima ata lebih, dengan maksud untuk mengbah tingkah laku mereka”. Defenisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D. Lawrence Kincaid 1981 sehingga melahirkan suatu defenisi baru yang menyatakan bahwa: “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”. Defenisi-defenisi yang dikemukakan di atas tentunya belum mewakili semua defenisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar, namun sedikit banyaknya kita telah dapat memperoleh gambaran seperti apa yang diungkapkan oleh Shannon dan Universitas Sumatera Utara Weaver 1949 bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.

II.2.3 Proses Komunikasi