4 Anak Negara yang berdasarkan Keputusan Menteri atau pejabat di
lingkungan Direktorat Jendral Pemasyarakatan yang ditunjuk , bimbingannya diserahkan kepada orang tua asuh atau badan social, dan
5 Anak yang berdasarkan penetapan pengadilan, bimbingannya
dikembalikan kepada orang tua atau walinya. Narapidana,dan anak didik pemasyarakatan, dalam menjalankan pidananya
ditempatkan di LAPAS atau RUTAN. LAPAS atau RUTAN adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan.
36
LAPAS atau RUTAN dan BAPAS didirikan di setiap ibukota dan kotamadya.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif Deskriptif research yaitu “penelitian yang bersifat menemukan fakta-fakta seadanya fact
finding. Penemuan gejala-gejala ini tidak sekedar menunjukkan distribusinya tetapi termasuk usaha mengemukakan hubungan satu sama lain dalam aspek-
aspek yang sedang diteliti.” Hubungan-hubungan yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan proses pembinaan warga binaan menurut Undang-undang nomor
12 tahun 1995 dengan proses pembinaan warga binaan wanita di Rutan Kelas II B Kabanjahe.
Dalam melakukan langkah-langkah penelitian deskriptif tersebut perlu diterapkan pendekatan masalah sehingga masalah yang akan dikaji menjadi lebih
jelas dan tegas. Pendekatan masalah tersebut dilakukan melalui cara Yuridis Normatif dan Yuridis Empiris.
36
Op.Cit., Pasal 1 Angka 3
a. Pendekatan Yuridis normtif adalah membahas doktrin-doktrin atau asas-
asas dalam ilmu hukum
37
. Pendekatan yuridis normatif dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap perundang-undangan dalam kerangka
hukum nasional Indonesia sendiri. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normtif, yakni penelitian yang difokuskan untuk
mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif mengenai pengaturan proses pembinaan warga binaan wanita. Hal
ini ditempuh dengan melakukan penelitian kepustakaan. Oleh karena tipe penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif maka pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan perundang-undangan. Pendekatan tersebut melakukann pengkajian peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan proses pembinaan warga binaan wanita. b.
Pendekatan Empiris adalah penelitian terhadap identifikasi hukum hukum tidak tertulis dan penelitian terhadap efektivitas hukum
38
. Pendekatan empiris, dilakukan dengan cara berhadapan dengan warga masyarakat
yang menjadi objek penelitian untuk mengetahui efektivitas hukum yang berlaku ditengah-tengah masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan
melakukan studi lapangan yang dilakukan di Rutan Kelas II B Kabanjahe.
2. Lokasi Penelitian