111 Lebih lanjut, komunikatif dalam media pembelajaran ini dibuat untuk
menuntut pengguna yang dalam hal ini adalah siswa dalam belajara secara mandiri dengan memanfaatkan menu helppetunjuk yang dapat menuntun
dan membantu pengguna dalam mengoperasikan media pembelajaran ini. Penyajian materi juga dibuat runtut agar menuntun siswa dalam memahami
materi pada kompetensi buku digital mata pelajaran simulasi digital. Media pembelajaran ini dikemas menggunakan CD
Compact Disc beserta perangkat lunak
software yang akan digunakan siswa dalam proses pembelajaran dan contoh hasil pengolahan buku digital sehingga media
pembelajaran ini tidak hanya dapat dimanfaatkan saat proses pembelajaran di kelas namun siswa juga dapat memanfaatkan media pembelajaran ini saat
belajara mandiri. Secara keseluruahan media pembelajaran komunikatif dan interaktif pada kompetensi buku digital mata pelajaran simulasi digital ini
tidak lepas dari manfaatnya. Manfaat penggunaan media pembelajaran ini adlah untuk memperjelas penyampaian materi pada kompetensi buku digital
mata pelajaran simulasi digital, menuntut pengguna untuk belajar secara mandir, membangkitkan motivasi belajar siswa, dan menarik perhatian siswa.
2. Fungsionalitas Media Pembelajaran
a. Penyajian Materi
Materi yang disajikan di dalam medi pembelajaran yang telah dikembangkan ini bersumber dari silabus dan buku siswa pada mata
pelajaran simulasi digital yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2013. Sub materi pada kompetensi
buku digital dapat dikelompokkan ke dalam 1 Materi 1 Pengertian Buku
112 Digital, 2 Materi 2 Pemformatan Buku Digital dan 3 Materi 3 Publikasi
Buku Digital. Penyajian materi saat proses pembelajaran dilakukan dengan cara diskusi dan belajar mandiri karena jumlah komputer yang ada sudah
mencukupi dengan kebutuhan jumlah siswa. Sedangkan pada saat di luar jam pelajaran siswa belajar mandiri dengan membuka sendiri materi di laptop
mereka dan siswa juga bisa berdiskusi diluar kelas.
b. Navigasi
Navigasi pada media pembelajaran ini menggunakan tombol. Tombol diletakan pada bagian
layout media pembelajaran. Pengujian dilakukan dengan menjalankan media pembelajaran dan mencoba fungsi-fungsi
navigasi. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan hasil semua tombol yang telah didesain dan diimplementasikan dapat berfungsi dengan baik tanpa
ditemukan permasalahan.
c. Link
Link pada media pembelajaran yang dikembangkan ini memungkinkan pengguna dapat menekan tombol home, menu KI KD, menu materi, menu
evaluasi, menu profil dengan mouse pada layuot atau tampilan media dan
menyebabkan program melakukan perintah menuju halaman yang diinginkan pengguna. Saat proses kegiatan pembelajaran tidak ada siswa yang merasa
kesulitan pada saat mengoperasikan media pembelajaran ini karena link yang
dibuat pada menu mudah dipahami dan digunakan.
d. Video Pembelajaran
Video pembelajaran yang disajikan dalam media pembelajaran yang telah dikembangkan bersifat komunikatif dan seperti video tutorial. Video
113 pembelajaran tersebut berfungsi untuk memberikan simulasi dan contoh
langsung kepada siswa, sehingga materi yang bersifat teknis dan bertujuan untuk mengembangkan aspek keterampilan
psikomotorik siswa dapat dipahami dengan mudah. Isi atau materi yang terkandung di dalam video
pembelajaran tersebut bersumber dari materi yang ada pada kompetensi buku digital mata pelajaran simulasi digital.
3. Kelayakan Media Pembelajaran
Kelayakan media pembelajaran komunikatif dan interaktif pada kompetensi buku digital mata pelajaran simulasi digital ini dinilai berdasarkan
penilaian dari ahli materi, media, penilaian pengguna siswa kelompok kecil, penilaian pengguna siswa kelompok besar. Penilaian kelayakan oleh dua
ahli media meliputi aspek software, komunikasi visual dan manfaat. Rerata
skor total oleh ahli media adalah 80 atau 87 dari jumlah skor tertinggi ideal dengan kategori “sangat layak”. Sehingga dapat dikatakan bahwa kelayakan
media pembelajaran yang telah dikembangkan termasuk layak dalam kategori
“sangat layak” digunakan sebagai media pembelajaran. Penilaian kelayakan oleh dua ahli materi meliputi aspek desain
pembelajaran, substansi materi dan manfaat. Rerata skor total penilaian oleh dua ahli materi adalah 65 atau 90 dari jumlah skor tertinggi ideal dengan
kategori “sangat layak”. Sehingga dapat dikatakan bahwa kelayakan media pembelajaran yang telah dikembangkan
termasuk dalam kategori “sangat layak” digunakan sebagai media pembelajaran.
Respon penilaian pengguna siswa pada uji coba kelompok kecil terhadap media pembelajaran interaktif didapat dari data hasil uji coba