Dalam ajaran Buddha, tidak seorangpun diperintahkan untuk percaya Agama Buddha mengajarkan diri sendiri sebagai pelindung

96 Buku Guru Kelas VII SMP Edisi Revisi

5. Ajaran Buddha adalah ajaran yang suci

Artinya, adalah ajaran tanpa pertumpahan darah. Dari awal perkembangannya sampai sekarang, hampir 2600 tahun lalu, ajaran Buddha tidak pernah menyebabkan peperangan. Bahkan, Buddha sendiri melarang penyebaran ajaran-Nya melalui senjata dan kekerasan.

6. Ajaran Buddha adalah ajaran yang damai dan tanpa monopoli kedudukan

Buddha menjelaskan, “Seseorang yang membuang pikiran untuk menaklukkan orang lain akan merasakan kedamaian.” ..... Pada saat yang sama, Buddha memuji upaya menaklukkan diri sendiri dan berkata, “Seseorang yang menaklukkan ribuan orang dalam perang bukanlah penakluk sejati. Tetapi seseorang yang hanya menaklukkan seorang saja yaitu dirinya sendiri, dialah pemenang tertinggi.” Dhammapada:.... Menaklukkan diri sendiri terletak pada bagaimana mengatasi kekotoran batin. Di dalam ajaran Buddha, setiap orang memiliki hak yang sama untuk mencapai kedudukan yang tinggi. Dengan kata lain, setiap orang dapat mencapai Kebuddhaan.

7. Ajaran Buddha mengajarkan hukum sebab dan akibat

Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu muncul dari suatu sebab. Tiada suatu apapun yang muncul tanpa alasan. Kebodohan, ketamakan, keuntungan, kedudukan, pujian, kegembiraan, kerugian, penghinaan, celaan, penderitaan –semua adalah akibat dari keadaan-keadaan yang memiliki sebab. “Dhamma itu indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya” Ayo mengamati dan bertanya Ajaklah peserta didik mengamati gambar berikut lalu mintalah mereka mengutarakan pendapatnya openlibrary.org budhismeuin.blogspot.com wisdomquarterly.blogspot.com 97 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Pada awalnya, ajaran Buddha Gotama yang kita kenal sekarang ini dilestarikan dengan cara dihafalkan oleh para siswa-Nya dalam bentuk lisan. Adapun metode yang digunakan untuk penghafalan Kitab Suci Tipitaka adalah dengan cara menguncarkannya secara bersama-sama oleh para siswa-siswa utama tersebut bagaikan koor dalam paduan suara. 1 Sanghayana Pertama Sejarah Penulisan Kitab Suci Tipitaka Pali Sumber: www.dhammaduta.com Ayo mengamati, ayo bertanya Guru mengajak peserta didik mengamati gambar di samping lalu mintalah mereka membaca teks kemudian membuat pertanyaan yang berhubungan dengan Sanghayana Pertama Sumber: mysrilankaholidays.com