Hakikat Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

5 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

3. Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Berbasis Aktivitas

Belajar adalah istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti PAB di sekolah merupakan mata pelajaran bagi yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar dalam belajar agama Buddha. Pembelajaran PAB merupakan proses membelajarkan peserta didik untuk menjalankan pilar-pilar keberagamaan. Pilar ajaran Buddha diuraikan melalui Empat Kebenaran Mulia, Ajaran Karma dan Kelahiran Kembali, Tiga Corak Kehidupan, dan Hukum Saling Ketergantungan. Selanjutnya pilar-pilar tersebut dijabarkan dalam ruang lingkup pembelajaran PAB di sekolah yang meliputi aspek sejarah, keyakinan, kemoralan, kitab suci, meditasi, dan kebijaksanaan. Beberapa prinsip pembelajaran berbasis aktivitas yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAB meliputi:

a. Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik

Pada prinsip ini, menekankan bahwa peserta didik yang belajar, sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, setiap peserta didik memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya, dalam minat, kemampuan, kesenangan, pengalaman, dan gaya belajar. Sebagai makhluk sosial, setiap peserta didik memiliki kebutuhan berinteraksi dengan orang lain. Berkaitan dengan ini, kegiatan pembelajaran, organisasi kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat ajar, dan cara penilaian perlu disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

b. Belajar dengan Melakukan

Melakukan aktivitas adalah bentuk pernyataan diri. Oleh karena itu, proses pembelajaran seyogyanya didesain untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik secara aktif. Dengan demikian, diharapkan peserta didik akan memperoleh harga diri dan kegembiraan. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa peserta didik hanya belajar 10 dari yang dibaca, 20 dari yang didengar, 30 dari yang dilihat, 50 dari yang dilihat dan didengar, 70 dari yang dikatakan, dan 90 dari yang dikatakan dan dilakukan.