Imigrasi Pra-Melayu. Imigrasi Proto-Melayu

P a g e | 232 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar memungkinkannya untuk berkembang menjadi manusia yang utuh, mandiri, dan bertanggung jawab. Melalui seni, anak akan mendapatkan pengalaman estetis yang berkaitan dengan elemen visual, bunyi atau gerak. Bersifat sosial, karena melalui seni, anak dapat berbagi rasa, keyakinan, dan nilai. Bersifat kultural, karena seni merekam nilai dan keyakinan yang dianut oleh penciptanya. Karya seni yang diciptakan anak, pada dasarnya merupakan cerminan dari nilai budaya yang dianutnya. Tujuan pendidikan seni musik yaitu anak diharapkan: 1 memiliki pengetahuan tentang hakekat karya seni dan prosedur penciptaannya, 2 memiliki kepekaan rasa yang memungkinkannya untuk mencerap nilai-nilai keindahan yang ada di sekelilingnya serta membuat penilaian yang sensitif terhadap kualitas artistik suatu karya seni, 3 memiliki keterampilan yang memungkinkannya untuk berekspresi melalui media rupa, bunyi, gerak, atau lakon secara lancar atau menciptakan karya seni untuk kehidupan pribadi dan sosialnya Salam 2001: 3. Perkembangan Seni Musik di Indonesia 1.Sejarah Perkembangan Musik Indonesia Perkembangan musik Indonesia sudah ada sejak ribuan tahun yang yang lalu, yaitu dari masa prasejarah., sehingga musik itu dikatakan telah melampaui batas bahasa, kebudayaan bahkan agama. Bagi orang barat, India sering disamakan dengan Indonesia. Mereka menyebut India dengan Indie Nedherland-Oost yang maksudnya Indonesia. Anggapan semacam itu mengakibatkan kekayaan alat seni maupun kesenian di Indonesia tidak diperhitungkan oleh bangsa lain, terutama waktu penjajahan Belanda masih bercokol di bumi Indonesia. Khasanah seni di Indonesia adalah sangat kaya dan bermutu tinggi dan dapat disejajarkan dengan seni klasik di negeri yang berkembang. A. Jaman Prasejarah sebelum abad 1 Masehi Masa prasejarah Indonesia belum banyak diteliti oleh para arkeolog , sejarawan atau yang lain. Padahal justru waktu antara tahun kira-kira 2500 Sebelum Masehi dan abad Ke-1 Masehi ditemukan perkembangan kebudayaan termasuk musik sampai saat ini. Menurut Alec Robertson dan Denis Stevens penulis buku Geschichte der Musik 1 dari Jerman, pada jaman Mesolitikum kira-kira tahun 5000 Sebelum Masehi di Asia Tenggara terdapat 3 tigaras besar: orang Australide penduduk asli, orang Melanesia berasal dari Asia Tengah dan orang Negrito mungkin dari India. Lapisan bawah ini ditumpangi lapisan baru dengan dua arus imigrasi besar : 1 Imigrasi Pra-Melayu dan 2 Imigrasi Proto-Melayu.

1. Imigrasi Pra-Melayu.

Antara tahun 2500 dan 1500 Sebelum Masehi terjadi suatu perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Dalam perjalanannya mereka mengutip juga unsur dari Kaukasus dan Mongolia. Mereka membawa serta kebudayaan bamboo serta teknik pengolahannya. Mereka memakai sebuah alat tiup bernama Khen terdiri dari 6 batang bambu yang ditiup bersama dalam kelompok d atau 3 nada. Alat ini dikenal pula di Cina dengan nama Sheng dan di Kalimantan dengan nama Kledi. Nama alat ini hanya merupakan salah satu alat dari sejumlah besar alat musik bambu yang sampai sekarang terdapat di Asia Tenggara. Sejumlah batang bambu dengan ukuran yang berbeda-beda di tanam di tanah. Tiupan angin menimbulkan bunyi bagaikan Kledi raksasa yang cukup indah terdapat di Bali sampai sekarang. Alat musik bambu lain seperti suling, angklung dan lain sebagainya telah mengalami suatu proses perkembangan selanjutnya. Seperti halnya alat musik xylophon yang di Asia Tenggara dikenal dengan nama dan bentuk yang berbeda-beda: DI Kamboja dikenal dengan nama rangnat, Thiland, ranat, pattalar di Birma, gambang di Jawa, kolintang di Sulawesi dan Kalimantan. Xylofon malah diekspor dari Asia Tenggara ke Afrika pada abad 5 Masehi.

2. Imigrasi Proto-Melayu

Menurut para ahli sejarah pad jaman perunggu terjadi lagi suatu gelombang imigrasi ke Indonesia di sekitar abad 4 Sebelum Masehi berpangkal dari suatu daerah Cina selatan yaitu Annam. Menurut R. von Heine-Geldern perpindahan suku-suku dari daerah tersebut lewat Kamboja, Laos, Thailand, Malaysia, Indonesia dan berjalan terus ke Filipina, Melanesia dan Polynesia. Hal ini dibuktikan pula oleh P. Wilhelm Schmidt 1868-1954 yang menemukan bahwa para penduduk Indonesia, Melanesia dan Polynesia berdasarkan satu bahasa yang sama yang memang kemudian berkembang sendiri-sendiri. Teori ini pada jaman sekarang didukung oleh hamper semua ahli sejarah. Karena ini terjadi pada jaman perunggu maka kedatangan mereka mempengaruhi juga kebudayaan musik. Diperkirakan bahwa gong-gong pertama berasal pula dari Asia Selatan, karena di PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 233 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar dekat Annam, pada tahun 1930-an ditemukan banyak sekali alat dari perunggu, sehingga terbukti bahwa dari sinilah kebudayaan perunggu tersebar tidak hanya ke Indonesia tetapi ke seluruh Asia Tenggara, sehingga kebudayaan ini juga disebut kebudayaan Dongson. Kebudayaan ini berlangsung dari abad 7-1 Sebelum Masehi dan mencapai puncaknya pada abad 3-2 Sebelum Masehi. Bagaimana dengan musik dalam kebudayaan Dongson? Kita tidak tahu apa-apa tentang musik mereka. Diperkirakan bahwa gong mereka berukuran besar, maka musiknya berat. Menurut ahli sejarah tertentu tangga nada Pelog ikut dibawa ke Indonesia oleh kelompok Proto-Melayu. Menurut Alec Robertson dan Denis Stevens, Pelog mula-mula tersebar di seluruh Asia Tenggara, namun kemudian terutama dipelihara dan berkembang di Jawa dan Bali. Karena tidak ada catatan maka tidak dapat diketahui teori musik yang Melatarbelakangi tangga nada yang unik ini. Gong-gong yang dibawa oleh Proto-Melayu dari Cina Selatan ke Indonesia Pada mulanya dipakai untuk upacara mendatangkan hujan secara magig mistik, hal ini dipengaruhi oleh kebudayaan Dongson, ini tidak berarti bahwa di Indonesia waktu itu tidak terdapat kebudayaan sendiri, meski sebelumnya di Indonesia diperkirakan tidak ada perunggu timah dan kuningan, namun kemudian terbukti bahwa masyarakat Jawa pada abad-abad pertama Masehi menjadi ahli dalam hal mengolah logam, terutama perunggu. Musik Nusantara berkembang tanpa melalui tahapan-tahapan yang jelas, bukan berkembang dari evolusi bentuk komposisi dan praktek musik, melainkan lebih kepada proses pemenuhan kebutuhan musik ringan. 2.Sejarah Perkembangan Musik Dunia Menurut sejarahnya, musik dianggap seni yang paling tua usianya, bahkan sama tuanya dengan keberadaan manusia di permukaan bumi. Hal ini dikarenakan semenjak lahir kita telah berhubungan dengan musik. Dalam peradaban masyarakat di Mesir dan Yunani kuno, musik dianggap sebagai suatu aktivitas yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan adanya lukisan-lukisan purba yang menggambarkan kegiatan music karena mereka banyak mempergunakan musik dalam kegiatan upacara-upacara ritual yang berhubungan dengan kekuatan gaib. Dalam perkembangan sejarah musik, terdapat dua rumpun musik yang berbeda yaitu musik yang berasal dari barat dan musik yang berasal dari timur. Masing-masing rumpun musik tersebut memiliki sistem nada yang berbeda. Musik disusun berdasarkan frekuensi yang tetap dalam tujuh nada tangga nada dianotis yang kemudian berkembang menjadi sistem 12 nada yang bergerak sama tangga nada khromatis. Sedangkan musik timur menggunakan sistem nada yang amatematik, yaitu tangga nada pentatonic, dimana nada-nadanya disusun dalam jarak yang tidak sama untuk satu oktafnya. Sistem musik barat digunakan dalam pengembangan daya pikir abstrak, imajinasi dan kreatifitas. Musik dapat dipelajari dengan lebih nyata. Hal ini telah dapat membawa musik barat memasuki wilayah timur dengan kegunaan yang lebih luas dari pada musik timur. Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik komposisi dan praktek memainkan musik yang disusun dalam segmen jaman dan gaya musik. Sedangkan perkembangan musik timur belum dapat disusun berhubung jenis komposisi music yang dihasilkan masih berkisar dalam bentuk musik vocal. http:sejarah.info201112 Sejarah-music-di-dunia.html a. Konsep Seni Musik Musik ialah salah satu seni yang bersifat universal, artinya dapat digemari, dinikmati, didengar oleh semua lapisan masyarakat. Di dalam musik terdapat musik instrumental dan musik vokal yang dapat didengar, dirasakan dan dihayati keindahannya melalui beragam jenis lagu. Seperti lagu seriosa, lagu jazz , lagu anak,lagu wajib, lagu daerah, lagu pop, lagu keroncong, lagu dangdut yang kesemuanya itu tergantung dari pribadi masing-masing individu untuk mendengarkan dan menikmatinya. Melalui musik manusia dapat mencurahkan semua perasaan yang ada di lubuk hatinya. Dalam menyanyi seseorang harus mengetahui apa sebernarnya musik dan unsur-unsur apa yang terdapat di dalamnya. Seperti yang dikemukakan Barnhart 1961, p.802 : ”Music is an art of sound in time which expressed and emotion in significan fo rm through the elemen of rhythm, harmoni and colour”. Menurut Kawasaki 1987, p 67 yang dimaksud praktek musik atau bermain music adalah: “ The relation rhytm, melody and harmoni and between aural abilities the ear, the ability, to read score the eyes, an to play on keyboard the finger and hand must always exist in equal measuree and teachers must ensure that each ability has been funly established”. Yang berarti setiap orang memainkanmempraktekkan musik untuk menghasilkan bunyi vokal yang indah, maka kecerdasan dan PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 234 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar perasaan harus saling mendukung. Dalam ensiklopedia Americana 1997, p 71 dituliskan “music is the meaning full organization of sound” . Jadi baik musik instrumental maupun vokal selalu di dalamnya akan dijumpai unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, tekstur dan harmoni.

b. Teori Musik 1 Notasi Balok