Kriteria Keberhasilan Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah
P a g e | 147
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Pembelajaran terpadu model jaring laba-laba dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran tari karena di dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba terdapat beberapa
kelebihan, yaitu: 1 penyeleksian tema sesuai dengan minat siswa akan memotivasi anak untuk belajar; 2 lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman; 3 memudahkan
perencanaan; 4 pendekatan tematik dapat memotivasi siswa; 5 memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa di dalam penelitian ini, siswa akan lebih tertarik dengan pembelajaran tari, karena siswa menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran
yang difasilatori oleh guru. Dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba dilakukan pengintegrasian tema dari beberapa disiplin ilmu yang didiskusikan terlebih dahulu antara guru
dengan siswa, sehingga pengintegrasian tema tersebut pasti disenangi siswa. Bila pembelajaran berlangsung dengan sesuatu yang disenangi siswa, maka akan tercipta suasana belajar yang lebih
efektif dan menyenangkan pula di kelas, sehingga minat belajar siswa yang mulai tumbuh, bahkan minat siswa yang sudah tumbuh pun dapat meningkat, dan diharapkan berdampak pula pada
pencapaian hasil belajar yang lebih optimal dari pada sebelumnya.
Selain kelebihan dari pembelajaran terpadu model jaring laba-laba yang dihipotesis dapat meningkatkan minat belajar seni tari siswa terdapat pula kekurangan, yaitu: 1 sulit dalam
menyeleksi tema; 2 cenderung merumuskan tema yang dangkal; dan 3 terkadang guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.
Bab 3 Metodologi Penelitian A. Setting
Penelitian ini akan dilakukan dalam mata pelajaran Seni Budaya pada semester ke ... tahun ... di SMP X Jakarta. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 32 orang siswa. Sekolah
ini merupakan Sekolah Standar Nasional yang berukuran besar, mempunyai 27 kelas. Gurunya 80 berkualifikasi S1 dengan program studi yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu. Yang
sudah memperoleh Sertifikat Pendidik Profesional sekitar 50. B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas PTK model Kemmis dan McTaggart yang prosesnya disajikan seperti pada Gambar berikut.
Gambar 4.2. PTK Model Kemmis McTaggart Penelitian direncanakan akan berlangsung selama tiga siklus, yang masing-masing terdiri
dari: perencanaan
plan
, pelaksanaan
act
, pengamatan
observe
, dan refleksi
reflect
. Tiap siklus minimal akan terdiri dari tiga pertemuan tatap muka sehingga keseluruhan penelitian akan terdiri dari
sekitar sembilan pertemuan tatap muka. C. Siklus Penelitian
Plan yang tidak lain adalah hipotesis tindakan akan dilaksanakan secara berulang-ulang dalam siklus I, sebanyak beberapa kali pertemuan tatap muka. Pelaksanaan tindakan akan diamati
dan dicatat dengan seksama. Pada akhir siklus pengamatan terhadap variabel terikat dilakukan dengan tes. Data hasil tes dianalisis atau direfleksi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalannya.
Refleksi diakhiri dengan merencanakan tindakan alternatif atau revised plan, yang akan diterapkan pada siklus II.
Plan untuk siklus II sepenuhnya tergantung pada hasil refleksi siklus I; demikian juga plan untuk siklus III sepenuhnya tergantung pada hasil refleksi siklus II.