Membentuk karakter siswa Model Pembelajaran Keterampilan Kerajinan
P a g e | 183
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
gagang terbuat dari kayu. Bahan baku utama batik adalah kain polos, biasanya digunakan kain katun jenis mori. Bahan
untuk membuat moti ialah ‘malam” yang terbuat dari lilin atau
gandarukem
sejenis bahan campuran. Sedangkan untuk memberikan motif remukkan
digunakan parafin. Proses membatik terdiri dari beberapa tahap, dengan langkah-langkah:
a. Mempersiapkan bahan dan alat membatik b. Tahap Ngemplong, yaitu menghaluskan kain agar rapi tanpa kanji.
c. Tahap Mola atau membuat bentuk po
la disebut juga ‘klowongan”, yaitu menggambari kain dengan pinsil.
d.Tahap Ngrengreng, yaitu menggambari kain dengan cairan lilin malam dan
Ngisen-iseni
,yaitu mengisi bentuk dengan corak atau tekstur batik.
e. Tahap Nerusi, yaitu pola dan gambar diulangi dengan malam dari balik permukaan kain. f. Tahap diwidel atau dikelir, yaitu memberi warna batik.Tahap Nembok, yaitu memberi malam pada
bagian yang tidak diberi warna, dengan menutupnya dengan malam. g. Tahap Bliriki, yaitu nerusi tembokan agar bagian-bagian yang tertutup menjadi rata.
h. Tahap Mlorod, yaitu tahap terakhir dengan menghilangkan atau membersihakan malam dengan air mendidih.
Banyak lagi cara dan proses membuat barang kerajinan dengan berbagai teknik dan tahap sesuai karakter bahannya secara khusus. Namun secara spesifik para perajin akan menyesuaikan
desain atau rancangan kerajinan tangannya dibuat dengan tertib, yaitu agar produksi dapat dilakukan bersifat masal sesuai minat dan permintaan pasar. Spesifikasi umum itu terdiri dari; 1 Ukuran, 2
sifat Bahan, 3 Skets gambar rancangan, dan 4 penentuan alat dan pemeliharaannya. Tidak kalah pentingnya perajin harus memikirkan dan merancang kemasan agar benda kerajinan mudah dibawa,
aman dan menambah daya tarik.
Selain itu persyaratan benda kerajinan terdiri dari nilai kegunaan dan kerapihan dan kehalusan garapan. Penggarapan disini termasuk keterampilan dalam pembuatan bentuk berdasarkan
karakter bahan yang terdiri dari; 1. Keindahan bahan sebagai keindahan alam di dalam bahan, misalnya warna asli dari bahan itu
sendiri. Warna asli dari bahan alam biasanya lebih menarik, lebih bagus dan lebih memberikan suasana dan perasaan seseorang dekat dengan alam dari pada warna tiruan.
2. Corak tekstur dari bahan atau tekstur buatan memberi kesan tersendiri membuat perasaan menjadi menyenangkan. Penggarapan tekstur memerlukan keterampilan tersendiri dengan teknik-teknik
yang kreatif. 3. Keras dan lunaknya bahan memberikan kesan berat dan ringannya bahan, dan membutuhkan
perhatian di dalam penggarapannya. Cara menggarap bahan lunak tentu berbeda dengan menggarap bahan kerajinan yang keras batu atau kayu. Untuk itu diperlukan keterampilan
menggunakan peralatan, termasuk keterampilan memelihara peralatan kerja.