P a g e | 185
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
mata pelajaran Keterampilan Kerajinan, dan Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Kerajinan. Penilaian terhadap kompetensi kreasiekspresi keterampilan kerajinan terdiri atas penilai terhadap:
1 Penilaian pada proses kreasiekspresi keterampilan kerajinan; dilakukan dengan mengamati siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pada penilaian
ini, guru meminta siswa untuk melakukan suatu tugas keterampilan agar dilakukan dengan, rapi dan cepat. Agar penilaian bersifat objektif, guru harus membuat instrumen berupa daftar
cek atau skala rentang tersebut berisi indicator yang esensial pada kegiatan keterampilan kerajinan.
2 Penilaian pada produk keterampilan kerajinan; aspek yang dinilai berkaitan dengan produk keterampilan kerajinan sesuai dengan indikator yang esensial dalam karya tersebut, misalnya
ketepatan teknik penggarapan bahan, konstruksi, kerapian, kreasi dalam mewarnai dan penerapan elemen estetik pendukung hiasan.
m. Rangkuman
Pembelajaran keterampilan Kerajinan dengan berbagai perangkatnya bertujuan; Membantu siswa mengidentifikasi potensi daerah setempat yang dapat dikembangkan melalui kegiatan seni rupa
dan kerajinan dan pemanfaatan teknologi sederhana. Dengan demikian tingkat penguasaan di tingkat SMA diharapkan siswa bisa mendalami untuk dasar berwirausaha yang menekankan bahwa dengan
belajar seni rupa bisa menjadikan bekal untuk berkreasi.
Orientasi pembelajaran keterampilan kerajinan tidak dapat dillepaskan dari wawasan seni tradisional Nusantara. Kekayaan khasanah seni hias dari karya seni daerah-daerah di Indonesia
memberikan apresiasi yang baik bagi siswa, termasuk mencintai dan mengalami praktik berkarya dapat membentuk karakter bangsa yang mencintai dan menghargai hasil kerja bangsanya sendiri.
Dalam menganalisis seni hias misalnya, secara struktur desain siswa harus memahami tahap urutan proses pada pembuatan seni hias dalam karya dwimatra sampai menjadi ragam hias.Tahap tersebut
dimuai dari pembuatan motif, pola, ornamen dan menjadi ragam hias. Demikian tahap kerja seni tradisional dimana pada karya seni kerajinan tradisional banyak ditemukan corak hiasan, ornamen
yang dibuat dari berbagai motif dan tema dengan stilasi yang ditujukan untuk hiasan semata atau sebagai fungsi simbolik.
Pada proses pembelajaran keterampilan kerajinan, siswa diajak untuk dapat mengalaminya sendiri praktik berkarya. Dengan memahami sikap ulet, rajin, konsisten dan sabar, maka sambil
berkarya siswa diajak untuk mencintai dan menghargai benda-benda kerajinan yang telah dibuat dengan susah payah dan bersungguh-sungguh. Untuk itu agar pengalaman praktik menjadi
pembentuk karakter siswa, guru perlu menempatkan pendidikan karakter tersurat dan tersirat di dalam perangkat pembelajaran.
Berbagai perangkat itu sejak dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran difokuskan pada pembentukan karakter melalui latihan keterampilan
keraajinan. Perangkat yang harus difahami dan dikuasai guru yaitu pendekatan Multidimensional yang mengembangkan kompetensi siswa dalam perseptual, intelektual, emosional, sosial, kreativitas,
estetik, dan fisik, bersamaan dengan pendekatan multilingual dan multikultural.
n. Latihan 1 Uraikanlah langkah-langkah dalam proses pembuatan batik tradional.
2 Buatlah beberapa lembar gambar skets pada kertas dengan ukuran 20 x20 cm, tahap-tahap motif, pola, ornament dan ragam hias sebuah seni hias Nusantara.
3 Buatlah peta konsep hubungan antara pembelajaran keterampilan kerajinan yang diproposisikan terhadap; konsep inti, indicator yang terdiri dari dimensi konsep keterampilan kerajinan, jenis
kegiatan, unsur-unsur pendukung setiap indikator, apresiasi seni kerajinan Nusantara, teknik dan bahan, serta penerapannya di sekolah.
4 Tuliskan hasil pengamatan Anda terhadap gambar di bawah ini. Analisis dari aspek bentuk hiasan, jenis teknik penggarapan, bahan yang digunakan, dan bila memungkinkan judul dan isi dari seni
hiasnya
Gambar 5.22. Rumah ukir blogdetik.com
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 186
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
C. SENI TARI 1. Tujuan Pembelajaran
a. Memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang konsep, prinsip dan struktur seni Tari. b. Memahami konsep apresiasi dalam pembelajaran seni tari.
c. Mendeskripsikan sikap apresiasi dalam pembelajaran seni tari. d. Memahami konsep ekspresikreasi dalam pembelajaran seni tari.
e. Mengekspresikanmengkreasikan seni tari ke dalam bentuk pementasan pergelaran
Standar Kompetensi : Mengapresiasi karya seni tari Kompetensi Dasar :
a. Mengidentifikasi jenis karya seni tari tunggalberpasangankelompok tari daerah setempat, tari nusantara dan tari mancanegara
b. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari tunggal berpasangankelompok tari daerah setempat, tari nusantara dan tari mancanegara.
Standar Kompetensi : Mengekspresikan diri melalui karya seni tari. Kompetensi Dasar :
a. Mengeksplorasi pola lantai gerak tari tunggalberpasangankelompok tari daerah setempat, tari nusantara, tari mancanegara.
b.Memeragakan tari tunggalberpasangankelompok tari daerah setempat, tari nusantara, tari mancanegara.
c. Menyiapkan Mementaskan tari berpasangankelompok Nusantara d. Mengeksplorasi gerak tari kreasi berdasarkan tari Nusantara dan tari mancanegara
e. Menyiapkan pertunjukan tari di sekola
2. Uraian Materi a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bidang Seni Tari Mata Pelajaran Seni Budaya
Dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I dinyatakan bahwa pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mncapai tujuan pendidikan. Pada Bab X tentang kurikulum pasal 36 dijelaskan
bahwa kurikulum semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Mulyasa 2006: 20 mengemukakan bahwa yang perlu dipahami dalam
kaitannya dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP adalah sebagai berikut: 1 KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial
budaya masyarakat setempat dan peserta didik, 2 sekolah dan komite sekolah mengembangkan KTSP dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar
Kurikulum dan Standar Kompetensi lulusan, dibawah sepervisi dinas pendidikan kabupatenkota, dan Departemen Agama yang bertanggungjawab dibidang pendidikan, 3 KTSP
untuk setiap program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan. Berikut ini adalah kurikulum
tingkat satuan pendidikan KTSP Bidang Seni Tari Mata Pelajaran Seni Budaya disusun memperhatikan konsep tersebut:
Tabel 5.6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bidang Seni Tari Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas VII semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mengapresiasi karya seni tari 1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari tunggal daerah
setempat 2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari
tunggal daerah setempat Mengekspresikan diri melalui karya seni
tari 1. Mengekspresikan pola lantai gerak tari tunggal daerah
setempat 2. Memeragakan tari tunggal daerah setempat
Kelas VII semester 2 Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Mengapresiasi karya seni tari
1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari berpasangan kelompok daerah stempat.
2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar