P a g e | 51
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
pertanyaan mana yang harus dipertahankan dan mana yang dibuang dengan alasan apa; d. Bila 10 pertanyaan sudah diputuskan untuk dipilih, tulis pertanyaan itu pada kertas lebar
sebagai hasil kelompok. Di kelas, pertanyaan dan artikel itu dapat diberikan kepada kelompok lain untuk dijawab;
Peran dalam Kelompok Ketua : menjelaskan tugas, mengawasi anggota agar tetap bekerja.
Pemimpin diskusi: -
memimpin diskusi tetapi tidak mengambil keputusan. -
Mengontrol anggota sehingga masing-masing memberi komentar dan memiliki kesempatan utk berbicara.
Pencatat : menulis 10 pertanyaan terpilih. Bagaimana kegiatan ini diterapkan di kelas?
Lampiran
Bahan untuk Menyusun Pertanyaan Secara Kooperatif
KISAH SUARSIH Oleh Zackir El Makmur
Almarhum Pak Haji Metong mempunyai 8 rumah kontrakan. Setiap rumah terdiri dari 3 kamar dan dikontrakkan tiap bulannya Rp. 65.000,00. Suarsih, bersama anaknya berusia satu
setengah tahun, tinggal di salah satu rumah itu. Sambil mengasuh anaknya, ia membuka warung makanan dan jajanan goreng-gorengan. Hasilnya lumayanlah, bisa membeli susu untuk anaknya.
Tetapi kini, sejak Pak Haji Metong meninggal dua bulan yang lalu, istrinya menjual semua rumah, termasuk rumah inti yang ditempati keluarga tersebut. Pembelinya, orang Kampung Baru yang biasa
dipanggil Bu Tati. Halaman rumah Bu Tati yang luas dan berpagar tinggi empat meter, yang berada persis di samping rumah Pak Haji Metong itu, karuan saja bertambah luas. Penduduk kampung
banyak yang memuji-muji kekayaan Bu Tati, tetapi semua orang belum pernah melihatnya karena dia selalu mengendarai mobil mewah dengan kaca gelap. Suarsih tidak peduli siapa pemilik rumah
kontrakan itu. Toh buatnya, tetap saja ia bakal menunaikan kewajibannya membayar uang kontrakan, dan dia bisa menempatinya dengan nyaman. Dengan berdagang kecil-kecilan di rumah kontrakan ini,
dia bisa merawat Anto dengan lebih tertib daripada waktu dia masih menjadi buruh cuci. Selain itu, ia juga bisa menyambut sang suami yang kadang pulang, kadang gilir ke rumah istri tuanya. Pokoknya,
rumah dalam pengertian Suarsih adalah semacam sarang menentramkan. Tidak peduli sekalipun rumah itu rombeng atau rumah kontrakan. Pengertian Suarsih memang kelewat sederhana. Sebab ia
tahu betul bahwa tinggal di Jakarta kalau mau dapat lingkungan rumah mentereng harus punya duit banyak. Tanpa itu cuma mimpi Kadang-kadang, Suarsih juga sempat mengkhayal, seandainya ia jadi
Bu Tati. Rumah gedong, pembantunya empat, mau apa saja tinggal bilang, segalanya ada yang melayani dan tersedia, dan dipuji-puji warga. Ketika sadar, segera ditepiskan khayalannya itu. Dia
sudah cukup bersyukur dapat menempati rumah kontrakan yang sangat sederhana. Tetapi, kenyamanan dan kebahagiaannya itu hanya sekejap. Sebab, apa yang semula Suarsih anggap bahwa
siapa pun pemilik rumah kontrakan yang ia tempati itu tidak akan
mengusik keadaannya, ternyata keliru. Bu Tati pemilik baru rumah-rumah kontrakan itu mau meratakannya karena akan membangun taman dan kolam renang di situ. Semua penghuni rumah
kontrakan itu menjadi gelisah dan risau. “Kenapa risau? Cari saja tempat lain.” Ujar Bu Tati enteng saja. Suarsih cuma tarik nafas.
Baru kali ini dia bertemu muka dengan orang yang namanya di puji-puji orang sekampung itu. “Setidaknya saya butuh waktu, Bu”, jelas Suarsih pelan. “Secepatnya sajalah”, gampang saja Bu Tati
berkata. “Baik, Bu,” jawabnya pelan. Sambil menggendong anaknya Suarsih menelusuri wilayah itu untuk mencari rumah kontrakan baru. Semua tempat yang banyak rumah kontrakan ia datangi. Tidak
ada yang cocok, yang sesuai dengan kemampuannya. Dan hal ini membuatnya makin risau saja. Apalagi Bu Tati mendesak terus menyuruh pindah karena ia dianggap mengulur-ulur waktu saja.
8.
MODEL PEMBELAJARAN TERPADU
Memahami Model Terkait, Model Terjala dan Integrasi dalam Pembelajaran Seni Terpadu.
1. Tujuan Pembelajaran
Penyusunan bahan ajar implementasi pendekatan tematik dalam Model Pembelajaran Seni Terpadu untuk SMPMTs ini pada dasarnya merupakan pedoman yang dapat dijadikan sebagai
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 52
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
kerangka acuan bagi guru dan pihak terkait. Secara rinci, kompetensi yang ingin dicapai diantaranya : a. mampu memahami segi konseptual Pembelajaran Terpadu khususnya model Terkait, model
TerjalaTematik dan model IntegrasiTerpadu; b. mampu merancang pusat minat atau fokus pembelajaran dalam pembelajaran Seni Terpadu sesuai
SK-KD dalam Kurikulum, minat dan perkembangan anak; c. mampu menyusun rencana pembelajaran memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan
menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Seni Terpadu yang bersifat kontekstual;
d. mampu mengimplementasikan pendekatan tematik dalam praktik pembelajaran Seni Terpadu di jenjang pendidikan menengah.
2. Uraian Materi
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Isi kurikulum yang digunakan saat ini merupakan hasil refleksi, pemikiran, dan pengkajian ulang dari kurikulum yang
telah berlaku sebelumnya. Kurikulum baru ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan di masa depan. Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar diarahkan
untuk memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam kondisi yang penuh dengan berbagai perubahan, persaingan, ketidakpastian, dan kerumitan dalam kehidupan.
Dalam implementasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, telah dilakukan berbagai studi yang mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas layanan dan pengembangan sebagai
konsekuensi dari suatu inovasi pendidikan. Sebagai salah satu bentuk efisiensi dan efektivitas implementasi kurikulum dikembangkan berbagai model implementasi kurikulum.
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat Sekolah
DasarMadrasah Ibtidaiyah SDMI sampai dengan Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah SMAMA. Model pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik Depdikbud, 1996:3. Pembelajaran ini
merupakan model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan Beane, 1995:615. Pendekatan antar atau lintas disiplin ilmu ini diintegrasikan melalui suatu pusat minat atau fokus
kajian yang muncul dari adanya konsep atau prinsip yang sama dalam satu bidang ilmu atau bidang ilmu yang serumpun atau lintas bidang ilmu yang berbeda Fogarty, 1991.
Melalui pembelajaran Seni Terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang
telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh holistik, bermakna, otentik dan aktif. Cara penyajian
pengalaman belajar yang dirancang guru secara kreatif sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan hasil pembelajaran bagi para peserta didik.
Keragaman pengalaman belajar yang secara nyata menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual, keterampilan dan perilaku akan menjadikan proses belajar lebih bermakna. Keterkaitan
konseptual yang dipelajari antar atau lintas bidang ilmu Seni yang relevan akan membentuk skema kognitif yang bersifat holistik. Sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan
pengetahuan. Keutuhan belajar tentang Seni, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena budaya hanya dapat direfleksikan melalui pembelajaran Seni Terpadu.
Pembelajaran terpadu dalam bidang Seni dapat dikemas secara integratif dengan TEMA atau TOPIK tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang
mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran Seni Terpadu, suatu konsep atau tema dapat dibahas dari berbagai aspek bidang kajian Seni dan bidang ilmu lainnya yang relevan.
Misalnya tema ”Bencana Alam” dapat dibahas secara luas segi konseptualnya dari sudut IPA, lalu dapat pula dieksplorasi segi kreativitasnya melalui beragam bidang Seni seni tari, seni musik, seni tari
dan bidang seni lainnya dan direfleksikan makna peristiwanya dari sudut IPS dan Agama. Pembahasan tema juga dimungkinkan terbatas hanya pada beberapa aspek tertentu saja.
Dengan kata lain cakupan bahasan materi pembelajarannya dapat dirancang luas atau sempit sesuai dengan kebutuhan belajar dan tingkat perkembangan anak serta muatan kurikulumnya. Dengan
demikian melalui pembelajaran terpadu ini beberapa konsep atau prinsip yang relevan untuk dijadikan tema tidak perlu dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan
waktu untuk pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga diharapkan akan lebih efektif.
Dalam pelatihan ini akan dipelajari tentang pendekatan tematik dan bagaimana
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 53
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
merencanakan implementasinya di sekolah dasar maupun menengah. Penerapan model pembelajaran terpadu ini merujuk pada teori dan konsep keterpaduan dari Robin Fogarty 1991. Dalam bukunya
yang berjudul The Mindful School: How to Integrate the Curricula, ia mengembangkan 10 macam model pembelajaran terpadu yang dikelompokkan dalam 3 kategori yakni : 1 Keterpaduan dalam
satu disiplin ilmu, 2 Keterpaduan lintas beberapa disiplin ilmu dan 3 Keterpaduan dalam dan lintas pelaku pembelajaran. Untuk kategori Keterpaduan dalam satu disiplin ilmu ada 3 model yaitu :
Fragmented, Connected, Nested. Sedang untuk kategori Keterpaduan lintas beberapa disiplin ilmu ada 5 model yaitu: Sequence, Shared, Webbed, Thread dan Integrated. Untuk kategori Keterpaduan
dalam dan lintas pelaku pembelajaran ada 2 model yaitu: Immersed dan Network.
Selanjutnya dalam pelatihan ini peserta hanya akan menelaah secara mendalam 3 model pembelajaran terpadu yang diterapkan di sekolah, yaitu: model Connected Terkait, model Webbed
Terjala Tematik, dan model Integrated IntegrasiTerpadu. Ketiga jenis model pembelajaran terpadu ini lazim digunakan di berbagai jenjang pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran. Implementasinya dalam pembelajaran di kelas perlu memperhatikan prosedur perencanaan dari setiap model pembelajaran karena karakteristiknya yang berbeda sesuai
dengan kategori keterpaduannya.
Materi pembelajaran Seni Terpadu secara khusus akan menguraikan 3 model pembelajaran terpadu yakni : model Connected Terkait, model Webbed Terjala dan model Intergrated
IntegrasiTerpadu berikut dengan perencanaan prosedur pembelajaran Seni Terpadu di sekolah dan latihan-latihan pembelajaran yang tertuang dalam beberapa Lembar Kerja. Berikut ini deskripsi uraian
materinya : a. Model Connected Terkait
Model Connected atau Terkait merupakan model pembelajaran terpadu yang paling sederhana polanya. Model ini menekankan pada hubungan keterkaitan yang eksplisit antara satu
topik dengan topik lainnya; satu konsep dengan konsep lainnya; satu keterampilan dengan keterampilan lainnya; keterkaitan suatu pekerjaan atau idegagasan yang berkelanjutan Fogarty,
1991. Inti dari model pembelajaran ini adalah upaya terencana dalam merancang keterkaitan hubungan beberapa konsep atau topik di dalam satu bidang ilmu.
Para guru atau pengajar umumnya telah menerapkan model pembelajaran ini dalam pembelajaran di kelas namun acapkali hal tersebut dilakukan secara tidak disadari dan belum
terencana dengan baik dalam Silabus dan RPP. Oleh karenanya implementasi model ini dalam pembelajaran sesungguhnya lebih mudah dilakukan, khususnya bagi para gurupengajar pemula
dalam pembelajaran terpadu. Dalam implementasinya perlu diperhatikan bahwa prosedur perencanaan pembelajaran dengan model Terkait akan berbeda dengan pendekatan konvensional
yang umumnya hanya menguraikan pengetahuan tentang konsep-konsep, topic-topik bahasan secara terpisah.
Rancangan model Terkait dalam pembelajaran terpadu dapat dijelaskan melalui bagan berikut ini :
Gambar 3.7. Bagan Model Terkait Adaptasi dari Fogarty, 1991 Pada bagan di atas terlihat bahwa keterkaitan antara topik, unit, konsep yang berbeda
dalam satu disiplin ilmu dihubungkan oleh satu fokus pembelajaran yang dikembangkan dari suatu konsep atau keterampilan atau sikap yang merupakan materi pembelajaran dalam satu disiplin
ilmu. Sebagai contoh, guru Seni Budaya di sekolah menengah dapat mengaitkan materi bahasan Seni Rupa dengan materi ba
hasan Seni Musik dengan fokus pembelajaran tentang konsep ’Unsur Seni’. Peserta didik dapat mengkaji kedua pokok bahasan tersebut secara khusus dan selanjutnya
memahami hubungan keterkaitan yang eksplisit diantara keduanya.
______________ ____
topik, unit, konsep
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 54
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Dalam mengimplementasikan model Terkait seorang guru atau pengajar selain penting mempelajari dan memahami karakteristik bagan perencanaannya, ia harus pula memahami
berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada model tersebut. Keunggulan
• Keterlibatan peserta didik dalam mengkaji hubungan keterkaitan yang terdapat dalam satu disiplin ilmu akan membantu dirinya mampu memahami suatu konsep secara komprehensif
dan menyeluruh sama baiknya dengan pemahamannya tentang suatu aspek yang lebih khusus.
• Secara bertahap konsep-konsep inti yang dipelajari peserta didik semakin berkembang dan bermakna.
• Kemampuan peserta didik dalam melihat hubungan keterkaitan antara ide-ide secara eksplisit akan menjadikan dirinya lebih kritis dan mampu mengkaji kembali, mengkonsep ulang,
mengedit dan mengasimilasikan ide secara bertahap. Kelemahan
• Penyajian pembelajaran antar satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya masih terpisah. Oleh karenanya peserta didik hanya memahami hubungan keterkaitan dalam satu bidang ilmu
saja walau lebih rinci. • Motivasi gurupengajar untuk membina kerjasama dengan gurupengajar lain dalam
team teaching kurang terpacu sehingga sulit dikembangkan model keterpaduan lainnya yang membutuhkan kerjasama tim yang baik dan kompak.
Rambu-Rambu • Tidak semua konsep pada materi bahasan yang berbeda dalam satu disiplin ilmu harus saling
dikaitkan. Lakukan kajian terhadap beberapa materi bahasan dalam kurikulum mengenai konsep, topik, unit yang memiliki hubungan keterkaitan.
• Pilih secara cermat kesamaan konsep, topik, unit yang dapat dijadikan ide-ide keterkaitan yang eksplisit atau nyata sebagai fokus pembelajaran dalam satu disiplin ilmu.
• Ide-ide keterkaitan yang nyata hendaknya dikembangkan dengan mempertimbangkan karakteristik bidang ilmunya, karakteristik peserta didik tingkat perkembangan dan gaya
belajar, minat dan kondisi lingkungan sekitar. • Kembangkan keterkaitan antara konsep, topik, unit dalam materi bahasan di semester 1
dengan semester 2 sesuai dengan SK-KD dalam Kurikulum. • Kembangkan keterkaitan antara konsep, topik, unit dalam materi bahasan yang berbeda
secara intensif agar pembelajaran dalam satu disiplin ilmu dapat dipahami secara rinci dan mendalam.
• Perhatikan pemilihan fokus pembelajaran agar tidak sebatas pengetahuan saja, namun melibatkan kompetensi apresiasi sikap dan kreasi keterampilan yang memberikan
pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi peserta didik.
b. Model Webbed Terjala