Guru Sebagai Pemberi Inspirasi

53 5 Manfaatkan sikap, cita-cita, rasa ingin tahu, dan ambisi peserta didik; 6 Usahakan untuk memperhaikan perbedaan individual peserta didik, misalnya perbedaan kemampuan, latar belakang, dan sikap terhadap sekolah atau subjek tertentu. 7 Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan jalan memperhatikan kondisi fisik, memberikan rasa aman, menunjukan bahwa guru memperhatikan mereka, mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik pernah memperoleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan pengalaman belajar kearah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan mempunyai kepercayaan diri.

2.6.4 Guru Sebagai Pemberi Inspirasi

Sebagai pemberi inspirasi belajar, guru harus mampu memerankan diri dan memberikan inspirasi bagi peserta didik, sehingga kegiatan belajar dan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan ide-ide baru. Untuk kepentingan tersebut, guru harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan tertib, optimisme dan harapan yang tinggi dari seluruh warga sekolah, kesehatan sekolah, serta kegiatan-kegiatan yang terpusat pada peserta didik student centered activities, agar dapat memberikan inspirasi, membangkitkan nafsu, gairah dan semangat belajar. Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses belajar, sebaliknya iklim belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan. 54 Iklim yang kondusif anatara lain dapat dikembangkan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut. 1. Memberikan pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun yang cepat dalam melakukan tugas pembelajaran. 2. Memberikan pembelajaran remidial bagi para peserta didik yang kurang berprestasi atu berprestasi rendah. 3. Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal. 4. Menciptakan kerjasama saling menghargai, baik antar peserta didik maupun antara peserta didik dengan guru dan pengelola pembelajaran lain. 5. Melibatkan peserta didik dalam proses perencanaan belajar dan pembelajaran. 6. Mengembangkan proses pembelajaran sebgai tanggung jawab bersama antara peserta didik dengan guru, sehingga guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator, dan sebagai sumber belajar. 7. Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri sendiri self evaluation. Dengan pelayanan yang demikian, diharapkan akan tercipta iklim belajar dan pembelajaran yang nyaman, aman, tenang dan menyenangkan joyfull teaching and learning, yang mampu menumbuhkan semangat, gairah,dan nafsu belajar peserta didik, sehingga dapat mengembangkan dirinya secara optimal. Semua itu merupakan kompetensi guru sebagai agen pembelajaran, yang harus mewarnai keterampilan berpikir thinking skill, dan keterampilan mengajar teaching skill guru. 55

2.7 Kompetensi Guru