Guru Sebagai Motivator Guru Sebagai Agen Pembelajaran

51 2 Dapat lebih mendengarkan peserta didik, terutama tentang aspirasi dan perasaannya; 3 Mau dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif, dan kreatif, bahkan yang sulit sekalipun; 4 Lebih meningkatkan perhatiannya terhadap hubungan dengan peserta didik seperti halnya terhadap bahan pembelajaran; 5 Dapat menerima balikan feedback, baik yang sifatnyapositif maupun negatif, dan menerimanya sebagai pandangan yang konstruktif terhadapdiri dan perilakunya; 6 Toleransi terhadap kesalahan yang diperbuat peserta didik selama proses pembelajaran; dan 7 Menghargai prestasi peserta didik, meskipun biasanyamereka sudah tahu prestasi yang dicapainya. Singkatnya, guru itu harus siap menjadi fasilitator yang demokratis profesional, karena dalam kondisi perkembangan informasi, teknologi, dan globalisasi yang begitu cepat, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam hal tertentu peserta didik lebih pandai atau lebih dulu tahu dari guru.

2.6.3 Guru Sebagai Motivator

Kebanyakan peserta didik kurang bernafsu untuk belajar. Ironisnya, menurut peserta didik guru-lah yang menjadi faktor penyebab sulitnya mereka belajar, atau guru-lah yang menyulitkan. Sehubungan dengan itu, guru dituntut untuk membangkitkan nafsu belajar peserta didik. Pembangkitan nafsu atau selera belajar ini sering juga disebut motivasi belajar. 52 Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, karena peserta didik akan belajar sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Eloknya, setiap guru memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana peserta didik belajar serta menyesuaikan diri dengan kondisi –kondisi belajar dan lingkungannya. Hal tersebut akan menambah pemahaman dan wawasan guru sehingga memungkinkan proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan optimal, karena pengetahuan tentang kejiwaan anak yang berhubungan dengan masalah pendidikan bisa dijadikan sebagai dasar dalam memberikan motivasikepada peserta didik sehingga mau dan mampu belajar dengan sebaik-baiknya. Berikut ini beberapa prinsip yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nafsu belajar peserta didik: 1 Peserta didik akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajarinya menarik,dan berguna bagi dirinya; 2 Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada peserta didik sehingga meraka mengetahui tujuan belajar. Peserta didik juga dapat dilibatkan dalam peyusunan tujuan belajar; 3 Peserta didik harus selalu diberitahu tentang kompetensi, dan hasil belajarnya; 4 Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu- waktu hukuman juga diperlukan; 53 5 Manfaatkan sikap, cita-cita, rasa ingin tahu, dan ambisi peserta didik; 6 Usahakan untuk memperhaikan perbedaan individual peserta didik, misalnya perbedaan kemampuan, latar belakang, dan sikap terhadap sekolah atau subjek tertentu. 7 Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan jalan memperhatikan kondisi fisik, memberikan rasa aman, menunjukan bahwa guru memperhatikan mereka, mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik pernah memperoleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan pengalaman belajar kearah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan mempunyai kepercayaan diri.

2.6.4 Guru Sebagai Pemberi Inspirasi