Pendidikan Taman Kanak-Kanak Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

63 dengan masa bayi 0-2 tahun. Mereka pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut : 1 Secara fisik anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, 2 Sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya, memiliki observasi yang tajam dan keinginan keinginan belajar yang kuat, 3 Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa, diawali dengan berceloteh, 4 Mulai belajar mengembangkan emosi yang didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia, sebab emosi bukan ditentukan oleh bawaan, namun lebih banyak pada lingkungan, Sedangkan menginjak usia 4-6 tahun karakteristik anak umumnya menunjukkan: 1 Perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan yang sangat bermanfaat untuk pengembangan otot-otot kecil maupun besar, 2 Perkembangan bahasa sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas tertentu, 3 Perkembangan kognitif daya pikir sangat pesat, ditunjukkan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar.

2.8.3 Pendidikan Taman Kanak-Kanak

Menurut Asolihin dalam blognya yang berjudul Pengertian dan Konsep Dasar Taman Kanak-Kanak TK, Taman Kanak-Kanak TK merupakan sebuah lembaga yang menyediakan program pendidikan dini, sekuran-kurangnya anak 64 usia 4 tahun sampai memasuki jenjang pendidikan dasar. Istilah anak usia dini di Indonesia ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. TK adalah jenjang pendidikan formal pertama yang memasuki anak usia 4-6 tahun, sampai memasuki pendidikan dasar. Menurut PP No.27 tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah BAB 1, pasal 1 disebutkan; “Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar”. Pendidikan TK merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai sifat-sifat alami anak, oleh karena itu maka pendidikan taman kanak-kanak harus memberi peluang agar anak-anak dapat berkembang seluruh aspek kepribadiannya melalui proses bermain. Bermain merupakan prinsip yang melekat pada kodrat anak. 65

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Tujuan penelitian dalam bidang pendidikan secara umum adalah untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan. Kemudian meningkatnya daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan itu. Menurut Satori 2012: 22 penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barangjasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. Penelitian kualitatif dapat didesain untuk memberikan sumbangannya terhadap teori, praktis, kebijakan, masalah-masalah sosial dan tindakan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana pemanfaatan video “Menjadi Guru PAUD Inovatif” yang telah dilakukan di TK Nabila Yayasan Medina Semarang dengan menggunakan analisis SWOT, untuk mencapai tujuan tersebut dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dengan penelitian semacam ini diharapkan peneliti memperoleh deskripsi yang mendalam mengenai objek penelitian, memandang peristiwa secara keseluruhan dalam konteksnya dan mencoba memperoleh pemahaman yang mendalam serta memahami makna dari objek penelitian .