Evaluasi Pembelajaran Tahap-tahap Pengelolaan Pembelajaran

a. Sumber belajar yang dirancang learning resource by design, yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contoh: buku, modul, LCD, program audio, dan lain-lain. b. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan learning resource by utilization, yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contoh: tenaga ahli, pemuka agama, museum, film, sawah, koran, siaran televisi, dan lain-lain.

2.5.2.3. Evaluasi Pembelajaran

Sudjana 2000: 256 menjelaskan bahwa penilaian adalah proses pengujian berbagai objek atau peristiwa tertentu dengan menggunakan ukuran-ukuran nilai khusus dengan tujuan untuk menentukan keputusan-keputusan yang sesuai. Menurut Hamdani 2011: 296 evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengetahui efisiensi kegiatan belajar mengajar dan efektivitas dari pencapaian dari tujuan instruksi yang telah ditetapkan. Sedangkan Arikunto 2004: 1 menjelaskan evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, dan informasi tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Dari pengertian evaluasi oleh beberapa ahli di atas dapat disimpulkan evalusi yang dimaksudkan oleh penulis dalam skripsi ini adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk mengetahui efisiensi kegiatan pembelajaran dan efektivitas dari pencapaian dari tujuan instruksi yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus secara kontinyu, dan yang terpenting adalah proses pembelajaran yang dilakukan. Ada beberapa macam jenis evaluasi, diantaranya yaitu: a. Evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan setiap kali unit pelajaran tertentu telah selesai dipelajari. Manfaat evaluasi ini adalah sebagai alat penilaian proses belajar mengajar suatu bahan pelajaran tertentu. Bentuk evaluasi ini dapat berupa tanya jawab antara pendidik dan warga belajar. b. Evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pelajaran suatu program atau sejumlah unit pelajaran tertentu. Evalusi ini bermanfaat untuk menilai hasil pencapaian warga belajar terhadap pencapaian suatu program pelajaran dalam satu periode tertentu, seperti semester akhir tahun pelajaran. c. Evaluasi diagnostik, yaitu evalusi yang dilaksanakan sebagai sarana diagnosis. Evaluasi ini bermanfaat untuk meneliti atau mencari sebab kegagalan pengajaran, dimana letak kelemahan dan kelebihan warga belajar dalam mempelajari suatu atau sejumlah unit pelajaran tertentu. d. Evaluasi penempatan, yaitu evaluasi yang dilaksanakan untuk menempatkan warga belajar pada suatu program pendidikan atau jurusan tertentu. Untuk memperoleh data tentang proses dan hasil belajar warga belajar, pendidik dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Menurut pedoman umum Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP ada beberapa teknik evaluasi yang dapat digunakan dalam melaksanakan evaluasi adalah: a Teknik Tes Tes yang digunakan dalam evaluasi ini dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu : 1 Tes lisan, 2 Tes tindakan, 3 Tes tertulis, dan 4 tes kinerja. b Teknik Bukan Tes Teknik evaluasi bukan tes biasanya menggunakan bentuk pelaksanaan sebagai berikut : 1 demonstrasi, 2 observasi, 3 penugasan, 4 portofolio, 5 wawancara, 6 penilaian diri self evaluating, dan 7 penilaian antarteman. Menurut pendapat Rifa ’i 2003: 129 menjelaskan bahwa pihak-piha yang harus terlibat dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran adalah: 1. Warga belajar Penilaian warga belajar dapat diperoleh melalui tes, interview, kuesioner secara undividual ataupun secara kelompok. 2. Pendidik Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab pada pertumbuhan warga belajar. Warga belajar dapat diminta untuk menilai hasil pembelajaran melalui tes, interview, kuesioner ataupun melalui diskusi kelompok- kelompok. 3. Pengelola Orang-orang yang bertanggung jawab pada administrasi program dapat melakukan pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran secara menyeluruh.

2.6. Kerangka Berpikir

Penelitian ini lebih ditekankan pada deskripsi tentang bagaimana proses pendampingan dalam proses pembelajaran dan faktor yang mempengaruhi proses pendampingan tersebut dengan fokus penelitian yang meliputi: perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan poses pembelajaran dan evaluasi proses pembelajaran di PKBM Qaryah Thayyibah. Meskipun demikian, deskripsi tentang komponen pembelajaran sebagai unsur yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran juga ikut menjadi objek penelitian. Karena penilitian ini berfokus pada deskripsi, sehingga untuk mendapatkan data yang diingikan, kegiatan yang akan dilakukan berupa menganalisis terhadap data-data yang diperoleh, berupa informasi mengenai pendampingan dan peranannya dalam proses perencenanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran serta faktor-faktor yang mempengaruhi pendampingan dalam proses pembelajaran. Perencanaan merupakan tahap awal sebelum melaksanakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran meliputi pelibatan seluruh aspek komponen pembelajaran dalam merancang pembelajaran yang akan dilaksanakan meliputi raw-input warga belajar, instrumental-input pendidik, kurikulum, metode dan media dan enviropmental-input lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pelaksaanaan pembelajaran merupakan realisasi perencanaan yang telah dirancang sebelumya. Pelaksanaan pembelajaran meliputi waktu belajar, pemilihan tempat, penggunaan metode dan media belajar, pengorganisasian kelas dan warga belajarserta peggunaan sumber belajar.