sayang. Oleh karena itu belajar akan optimal terhadap sesuatu yang ia minati karena minat kaitannya adalah dengan perasaan, terutama perasaan
senang. d.
Sikap Sikap yaitu suatu kecenderuangan untuk mereaksi terhadap suatu hal,
orang, atau benda dengan suka, tidak suka, acuh, atau tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan.
Menurut Bahruddin 2007: 24 sikap adalah gejala internal yang bersifat afektif berupa kecenderungan yang untuk mereaksi atau merespon dengan cara
yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
e. Bakat
Secara umum bakat didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang
Hamdani, 2011:141. Pengertian tersebut sejalan dengan apa yang telah dikemukakan oleh Purwanto, bahwa bakat dalam hal ini lebih dekat
pengertiannya dengan attitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan- kesanggupan tertentu. Bakat adalahmmpotensi atau kemampuan
yang bila diberikan kesempatan untukm dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.
2.4.2.2. Faktor Eksternal
Menurut Taylor-Sims 2011 dalam Journals of Asian Social Science,
“
several factors can affect students motivation including parents characteristic, students ability and characteristics, and classroom
characteristic. Since parents and students characteristics cannot be controlled; it can be seen that classroom characteristic is the most important
factor to stimulate students motivation. ”
Taylor-Sims 2011 menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengeruhi motivasi siswa dalam belajar antara lain karakteristik orang tua, kemampuan dan
karakteristik siswa dan karakteristik kelas. Karakter orang tua dan karakter kelas berpengaruh pada motivasi belajar karena tidak bisa dikendalikan, dan dapat
dilihat bahwa karakteristik kelas adalah yang paling penting dalam merangsang motivasi belajar siswa. Oleh karena itu lingkungan sekolah yag baik dapat
mendorong warga belajar untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan pendidik dengan warga belajar, alat-alat
pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara pendidik dengan warga belajar yang
kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajar warga belajar.
a. Lingkungan Sekolah
Menurut Baharuddin 2007: 26 lingkungan sosial sekolah seperti pendidik, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang warga belajar. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi warga belajar untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang
simpatik seorang pendidik dapat menjadi pendorong bagi warga belajar untuk belajar. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang penting dalam
menentukan keberhasilan belajar warga belajar. b.
Lingkungan Keluarga Baharuddin 2007: 27 mengemukakan bahwa lingkungan sosial keluarga
sangat memengaruhi kegiatan belajar anak. Ketegangan keluarga, sifat-
sifat orangtua, demografi keluarga letak rumah, pengelolaan keluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar warga
belajar. Hubungan anatara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak atau adik yang harmonis akan membantu warga belajar melakukan aktivitas belajar
dengan baik. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan paling utama. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam
mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Rasa aman itu membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan
salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi seseorang untuk belajar.
c. Lingkungan Masyarakat
Menurut Hamdani 2011: 144 lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar warga belajar dalam
proses pelaksanaan pendidikan. Lingkungan masyarakat membentuk kepribadian anak karena dalam dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan
selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungan. Kartono 1995: 5 berpendapat bahwa lingkungan masyarakat dapat menimbulkan
kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang sebayanya. Apabila anak- anak yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, anak akan terangsang
mengikuti jejak mereka.
2.5. Pengelolaan Pembelajaran