jadi apa yang dibutuhkan anak dan yang menjadi kemauan anak ya itualah yang kita lakukan bersama.”
Menurut penjelasan dari narasumber yang ada di PKBM Qaryah Thayyibah maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik pendampingan dalam
proses pembelajaran yang digunakan di QT yaitu dengan menggunakan teknik pendekatan personal, kelompok, berdiskusi dan merencanakan kegiatan bersama
warga belajarnya. Pendamping memfasilitasi dan sedikit memberikan rangsangan atau stimulus terhadap warga belajar dan mengamati warga belajarnya apa mereka
mengalami kesulitan dalam belajar atau mereka tengah mengalami masalah. jadi dengan teknik ini pendamping diharapkan mampu mengelola dengan baik warga
belajarnya dalam proses pembelajaran yang tengah dilakukan.
4.2.1.6 Sikap dan Perilaku Pendamping dalam Proses Pembelajaran
Sikap dan perilaku seorang pendamping sangat mempengaruhi warga belajar dalam proses pembelajaran, maka mereka harus menjadi contoh yang baik
untuk warga belajarnya. Sadar atau tidak mereka menjadi panutan bagi anak. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan seoarang pendamping sebaiknya
pendamping bersikap seperti teman mereka dengan demikian proses pembelajaran dapat berjalan dengan santai dan tidak kaku.
Warga belajar lebih leluasa dalam berkomunikasi dan mencurahkan bakat, minat dan ide-ide mereka tanpa memandang ada skat dan rasa takut seperti di
sekolah formal jadi pembelajaran berjalan dengan menyenangkan. Namun demikian tidak melupakan sikap tegas dan disiplin agar proses pendampingan
warga belajar tidak keluar jalur dan mencapai hasil yang baik sesuai yang direncanakan. Seperti yang diungkapkan oleh Pak Bahruddin,
“ya sikap dan perilaku seorang pendamping hendaklah seperti seorang teman, karena dengan pendamping berlaku seperti teman, warga belajar
dapat dengan mudah mengungkapkan apa yang mereka inginkan tanpa merasa takut terhadap pendampingnya. Jadi seperti tidak ada penghalang
diantara pendamping dan warga belajar ”
Hal ini senada dengan yang diutarakan Itsna, salah seorang warga belajar di PKBM.
“Istna mengutarakan bahwa, “sikap yang tegas, baik dan bisa menjadi teman ngobrol.”
Sedangkan Ibu elly selaku pendamping menambahkan, “ sikap menyesuikan dengan warga belajar yang didampingi mbak, santai,
tegas, disiplin, intinya kondisional dan tidak formal.” Sesuai penuturan dari kepala, pendamping dan warga belajar di PKBM
Qaryah Thayyibah, sikap dan perilaku pendamping dalam proses pembelajaran adalah dapat menyesuaikan dan mengkondisikan diri terhadap warga belajar yang
didampinginya, seperti bersikap sebagai seorang teman. Selayaknya seorang teman, pendamping harus mengerti keinginan dari warga belajar yang di
dampingi, dan juga memiliki sikap yang tegasdan disiplin agar warga belajarnya dapat tetap focus dalam belajar, dengan demikian akan menimbulkan suasana
pembelajaran yang menyenangkan tidak kaku seperti di sekolah formal. Sehingga bakat, minat dan ide-ide dari warga belajar dapat tercurahkan dengan baik.
4.2.2 Proses Pembelajaran