warga belajar supaya aktif dalam setiap pembelajaran. b.
Discovery dan Inquiry Dimana warga belajar didorong untuk dapat mengkaji dan menemukan hal-
hal baru. Artinya ada kewajiban pendidik selaku penyedia fasilitas untuk mendorong warga belajar secara kreatif dalam membuat warga belajar termotivasi
untuk melakukan penjelajahan atau penemuan atas problem yang dihadapi dengan menyediakan akses atau buku dan atau media lain seperti internet sebagai sumber
informasi. c.
Sharring Yaitu berbagi pengalaman antar individu dalam memecahkan masalah. Ini
memungkinkan menyadarkan bahwa setiap warga belajar tidak bisa hidup sendiri apalagi dalam konteks komunitasnya. Sehingga pendidik juga harus berperan
memberi kesempatan untuk memfasilitasi sharring ini dengan mempersiapkan fasilitasi dalam bentuk dialog yang sepadan dengan tingkat kebutuhan dalam daya
nalar warga belajar.
2. Sumber Belajar
Sumber belajar learning resource adalah informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu warga belajar
dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas pada bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai
format yang dipergunakan oleh warga belajar dan pendidik. Menurut Sadiman, 2001: 310 mendefinisikan sumber belajar sebagai sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan,
teknik dan latar. Dari pengertian tersebut, maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Tempat atau lingkungan, baik lingkunagn sosial maupun alam. Yaitu di mana
saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku, maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. misalnya :
museum, perpustakaan, pasar, sungai, gunung, sawah, tempat pembuangan sampah, tumbuhan, hewan dan lain sebagainya.
b. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadi perubahan tingkah
laku bagi warga belajar, maka benda tersebut dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya: situs, candi dan benda peninggalan lainnya.
c. Orang atau siapapun yang memiliki keahlian tertentu di mana warga belajar
dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. misalnya : guru, tutor, ahli geologi, polisi, dan ahli lainnya.
d. Bahan, yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman,
elektronik, web, dan lain-lain yang dapat digunakan untuk belajar. e.
Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh warga belajar, dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. misalnya: buku pelajaran,
buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya. f.
Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi. Misalnya: peristiwa kerusuhan, bencana, dan peristiwa-peristiwa atau fakta-fakta lain yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar. Ditinjau dari segi asal-usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
a. Sumber belajar yang dirancang learning resource by design, yaitu sumber
belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Contoh: buku, modul, LCD, program audio, dan lain-lain.
b. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan learning
resource by utilization, yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contoh: tenaga ahli, pemuka agama, museum, film, sawah, koran, siaran televisi, dan lain-lain.
2.5.2.3. Evaluasi Pembelajaran