Selain itu tidak ada perektrutan pendamping. Prinsipnya berdasar kesukarelaan. Siapapun bisa menjadi pendamping karena tidak ada kriteria khusus
untuk menjadi pendamping di PKBM tersebut. Seperti yang dituturkan oleh Bapak Bharuddin, berikut penuturannya:
“berbasis kesukarelaan jadi tidak semacam lamaran atau tidak ada upaya merekrut jadi kayak bu elly bu heni itu karena mereka sukarela mau
bergabung tidak ada kriteria khusus yamg penting mau belajar bareng
tidak harus berijazah mbak” Jadi dapat disimpulkan bahwa dala rekruitmen pendamping di PKBM
Qaryyah Thayyibah, berbasis pada prisnsip kesukarelaan. Selain itu juga tidak ada kriteria khusus untuk bergabung menjadi pendamping di PKBM tersebut.
4.2.1.2 Proses pendampingan dalam proses Pembelajaran di PKBM
Proses pendampingan
pembelajaran merupakan
proses dimana
pendamping mendampingi anak dalam belajar. Proses pendampingan yang lebih bersifat fasilitatif, artinya pendamping memfasilitasi kebutuhan anak dan anak
yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini berbeda dengan disekolah formal dimana guru yang lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Seperti
yang diungkapkan oleh bapak Bahruddin selaku kepala PKBM Qaryah Thayyibah yaitu:
“proses pendampingan yang fasilitatif, membedakan instruktif dan berbasis kesukarelaan.”
Hal ini senada dengan ungkapan Heni Kartika selaku salah satu pendamping di PKBM Qaryah Thayyibah
“disini proses pendampingannya jadi fasilitator atau pendampingnya hanya mendampingi tidak serta merta terlalu intervensi, pendamping itu
mengikuti arah kemauan anak bakat minatnya dimana jadi kemauannya
hari ini belajar apa terus mereka mau berdiskusi tentang apa itu memang senternya di anak
.”
Hal tersebut juga dijabarkan oleh Bramantyo Kalya Gupta selaku warga belajar di PKBM Qaryah Thayyibah
“ berbeda jika disekolah formal lebih guru yang berperan sedangkan di Qaryah Thayyibah pendamping lebih mengara
hkan.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam proses pendampingan pembelajaran di PKBM Qaryah thayyibah pendamping memfasilitasi anak dalam belajar dan
pendamping mengarahkan bakat minat anak, berbeda dengan sekolah formal yang lebih berperan dalam pembelajaran adalah guru sedangkan anak bersifat pasif
hanya menerima materi dari guru.
4.2.1.3 Fungsi Pendampingan Dalam Proses Pembelajaran
Pendampingan merupakan kegiatan yang sangat menentukan keberhasilan dari proses pembelajaran ataupun pemberdayaan warga belajar di suatu PKBM.
Inti dari kegiatan pendampingan adalah menyertakan warga belajar dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai
kualitas kehidupan yang lebih baik. Fungsi dari pendampingan itu sendiri adalah untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki warga belajarnya dengan
cara menyemangati, menemani, mengarahkan dan memotivasinya. Seperti yang dituturkan oleh Bapak Bahruddin dalam wawancara yang dilakukan peneliti,
beliau mengutarakan bahwa, “ fungsi pendampingan merupakan kegiatan menyemangati, memotivasi,
dan menemani anak berproses menjadi, bukan memproses anak menjadi.” Hal senada dituturkan oleh Ibu Elly selaku pendamping di PKBM Qaryah
Thayyibah bahwa
“Fungsi pendampingan bisa sebagai fasilitator, motivator dan fungsinya agar anak dapat dikontrol apabila keluar dari jalur dan agar anak merasa
ada seorang yang dapat diajak bertukar pendapat dan ide-ide mereka dapat dengan mudah disampaikan dan apabila anak membutuhkan sesuatu yang
kiranya tidak dapat didapatkan di QT pendamping dapat membantunya dengan mencarikan solusi lain sehingga anak dapat dengan mudah belajar
apa yang mereka inginkan.” Realita Lahadeni, salah satu warga belajar di PKBM Qaryah Thayyibah
juga menambahkan, “ya kalau di QT fungsi pendampingan dalam pembelajaran ya lebih
menemani anak dalam belajar dikelas maupun diluar kelas mbak, pendamping lebih bisa diajak curhat dan bertindak seperti sahabat, orang
tua dan mereka sangat bisa membantu kita kalau kita menghadapi kesulitan dalam memenuhi target
belajar kita mbak.” Menurut keterangan kepala PKBM, pendamping dan warga belajar dapat
disimpulkan bahwa fungsi pendampingan dalam proses pembelajaran adalah agar anak dapat belajar dengan apa yang mereka inginkan dan dengan didampingi
mereka bisa meluapkan apa yang mereka rasakan dan butuhkan dengan demikian anak lebih bisa belajar sesuai apa yang mereka inginkan. Pendampingan yang
dilakukan pendamping hanya sebatas mendengarkan mereka, mengarahkan bukan menggurui, memotivasi anak, menjembatani atau sebagai fasilitator.
4.2.1.4 Peran Pendamping dalam Proses Pembelajaran