Mural pada Intifadha Kedua

“Kami dari Fatah berharap semua orang merayakan Idul Fitri – Selamat hari libur”. 44 Pada satu waktu ketika pelukis Fatah ingin melukis pesan politik, maka mereka harus bekerja dengan cara yang relatif rahasia. Sebab jika tidak demikian, polisi Hamas akan memenjarakan mereka. 45

C. Makna dari Simbol Teks dan Gambar

Hampir setiap goresan dinding di Palestina selalu disertakan dengan tanda tangan, atau dalam seni jalanan disebut tagging. Tagging adalah simbol yang sering dipakai untuk menciptakan ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti atau mural yang disertakan dengan tagging serupa, maka semakin terkenal pula nama pembuatnya. Oleh sebab itu, tagging merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari seni dinding. Di Palestina tagging merupakan standarisasi lukisan dinding yang telah terdaftar dalam afiliansi suatu faksi, dengan demikian akan dianugerahi otentisitas dan legitimasi. Selama terjadinya gerakan Intifadha Pertama, seluruh elemen kelompok pergerakan mempunyai seniman mural sendiri-sendiri. Masing-masing dari mereka mempunyai ciri khas untuk menandakan keberadaan atas mural tersebut. Tagging yang sering terlihat adalah akronim Fatah, simbol PFLP peta Palestina dilalui oleh panah horizontal yang diarahkan ke barat, simbol Partai Komunis palu merah dan sabit, akronim Hamas, UNL, dan aksara Arab dari 44 Mia Gröndahl, Gaza Graffiti: messages of love and politics, h. 53 45 Polisi Hamas sering memenjarakan seniman Fatah yang tertangkap sedang memproduksi mural politik, hal ini terjadi semenjak pengambilalihan Gaza oleh pihak Hamas. Lihat Bill Roston, Messages of allegiance and defiance: the murals of Gaza, London: Institute of Race relation, h. 50. QWM Al-Qiyadi Al-Wataniyya Muwahhida, simbol dari pasukan mogok QD Quwwat Al-Darb. 46 Tulisan mural biasanya dibuat dengan warna hitam, namun pada kesempatan lain mereka muncul dengan beragam warna. Hamas menggunakan warna hijau yang dianggap warna suci Islam, Partai Komunis dan PFLP menggunakan warna merah, sedangkan Fatah, UNL, dan QD menggunakan warna hitam. Simbol kelompok memiliki rasa sentimen, tagging, dan warna menyatakan keberadaan dan kontrol dalam wilayah tersebut. 47 Politik melalui teritolialisasi bukan hanya memiliki kemampuan untuk membaca tanda-tanda yang disandikan tetapi juga memobilisasi kaum muda di suatu daerah untuk melakukan tindakan beresiko, seperti melukis dan menulis di dinding. Banyak cara dan bentuk yang dilakukan pemuda dalam menyebarkan pesan dinding kepada para audiens, baik menggunakan teks kalimat atau hanya menggunakan sebuah gambar tanpa kalimat.

1. Teks Dinding

Pada awalnya, jenis goresan dinding pada masa Intifadha Pertama berbentuk tulisan sederhana. Karena aksi dinding mayoritas diisi oleh para pemuda yang hanya ingin mengekspresikan kekesalannya terhadap pendudukan. Namun aksi tersebut telah menarik perhatian segenap kelompok gerakan politik di Palestina dan kemudian menjadikannya sebagai anggota. Walaupun demikian, pada kenyataanya hanya Hamas yang serius menggunakan seni jalanan sebagai 46 Selengkapnya lihat lampiran 4.2. 47 Jonathan Matusitz. Symbolism in Terrorism: Motivation, Communication, and Behavior . Lanham: Rowman Littlefield, 2014, h. 124. alat penyebar pesan perlawanan. Upaya keseriusan Hamas tersebut terlihat, ketika mereka memberikan pelatihan kepada para pemuda untuk membuat mural dengan model kaligrafi Arab. Hamas berasumsi bahwa dinding sangat dibutuhkan untuk mengumpulkan orang-orang serta memberi mereka kekuatan dalam melawan pendudukan, karena tulisan dinding memiliki efek psikologis yang besar. Asumsi tersebut lahir karena dengan model penyampaian dari kualitas mural kaligrafi yang mana hal tersebut merupakan bentuk penghormatan bahasa Arab sebagai bahasa suci Al- Qur’an, dapat membuat maknanya semakin kuat. Serta ditambah dengan kalimat bernada profokatif, semakin menjadikan seseorang merasa memiliki power untuk melakukan perlawanan. 48 Pada kesempatan lain tidak jarang mural muncul dengan tulisan Allah yang berada di setiap sudut atau bagian-bagian tersembunyi. 49 Makna tulisan tersebut mampu membakar semangat perjuangan rakyat Palestina, dan tulisan Allah dianggap sebagai sumber kekuatan mereka di saat lemah serta membuat keberadaan-Nya terasa lebih dekat bahkan menyatu. Kepercayaan inilah yang menjadi kekuataan atas tindakan politis selama gerakan Intifadha. Selain berisi kalimat, mural teks juga terkadang muncul dengan model ringan seperti bentuk matematika sebagai kalimat sandi yang simpel namun memiliki makna dalam, “Fahd+Assad= Mouse”, dan “1948+1967= Palestine”. 50 48 Pada zaman pra-Islam terdapat kepercayaan yang meyakini bahwa dalam setiap tulisan dapat mengandung unsur magis serta inspirasi atau kekuatan. 49 Selengkapnya lihat lampiran, 4.3. 50 Jonathan Matusitz. Symbolism in Terrorism: Motivation, Communication, and Behavior . Lanham : Rowman Littlefield, 2014, h. 127. Pada model pertama kata Fahd merupakan arti dari panther dan merupakan nama dari Raja Arab Saudi. Sedangkan Assad berarti singa yang merupakan nama dari Presiden Suriah. Persamaan ini untuk mengingatkan rakyat Palestina bahwa mereka seharusnya mendapatkan bantuan dari bangsa Arab, namun mereka menutup mata akibat ketakutannya terhadap Israel. Kata Fahd dan Assad yang mempresentasikan kekuatan, pada kenyataanya mereka lemah dan tidak memiliki kekuatan, yang diibaratkan seperti tikus. Di model kedua, angka 1948 dan 1967 mengacu pada memori sejarah Palestina. angka 1948 mengingatkan bahwa di tahun tersebut lebih dari 700.000 penduduk Palestina telah diusir dari wilayahnya sendiri yang disebut dengan peristiwa Nakbah. Sementara 1967 mengingatkan tentang perebutan wilayah teritorial Palestina oleh Israel. Sandi mural tersebut seolah-olah mengatakan kepada rakyat Palestina bahwa semua yang diambil Israel adalah milik bangsa Palestina dan harus direbut kembali. 51

2. Gambar Dinding

Di samping tagging yang digunakan sebagai kode suatu faksi Palestina dan teks kalimat untuk membawa pesan, simbol gambar juga turut hadir guna memaknai serangkaian undangan perlawanan rakyat sekaligus penanda eksistensi faksi baca: ikon. Gambar hadir sebagai pesan singkat tanpa kalimat. Gambar- gambar yang sering muncul adalah kepalan tangan, tanda V, senapan, bendera Palestina, peta Palestina, kunci dan Masjid Dome of Rock. Kepalan tangan dan tanda V telah menjadi simbol yang dapat dikenali secara global sebagai aksi 51 Jonathan Matusitz. Symbolism in Terrorism: Motivation, Communication, and Behavior , h. 128.