Akibatnya, seni visual mendapat perhatian lebih karena memiliki peran yang menonjol dari bentuk ekspresi diri terhadap perlawanan rakyat Palestina.
Sebagai media komunikasi, relasi, dan interaksi, mural berusaha menguraikan pesan kecaman dan perlawanan terhadap agresi militer Israel dengan
mempresentasikan secara luas gambaran dramatis para korban.
56
Namun, selain berisi tema-tema tentang sebuah aksi protes dan perlawanan, mural Palestina juga
selalu menyajikan tema-tema besar lain yang selalu muncul selama masa-masa Intifadha Pertama ataupun Kedua, di antaranya:
1. Tahanan Palestina
Selama Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan Intifadha Pertama, telah diperkirakan sekitar 600.000 rakyat Palestina dipenjarakan.
57
Pada akhir Desember 2012, perkiraan tersebut meningkat menjadi 800.000 orang, seperlima
dari populasi penduduk Palestina dan mayoritas tanpa melalui pengadilan.
58
Menurut Kementerian Tahanan dan Eks-tahanan Palestina, Israel menangkap sekitar 10.000 anak-anak Palestina pada dekade awal Intifadha Kedua.
59
Mengingat statistik ini, tidaklah mengherankan bahwa pembebasan tahanan sering menjadi tema pembahasan dalam setiap mural Palestina sebagai bentuk dukungan
terhadap mereka.
56
Bill Roston. Messages of allegiance and defiance: the murals of Gaza. London: Institute of Race relation, 2014, h. 55. Lihat lampiran 4.5
57
Statistik penangkapan, pemenjaraan, dan penyiksaan, Palestinian Centre for Human Rights.
http:www.pchrgaza.orgarrests_torture_stat.html , akses: 28215
58
Mohammed Mar’i, Israeli Forces arrested 800.000 Palestinians since 1967, Saudi Gazette: 12 Desember 2012.
http:www.saudigazette.com.saindex.cfm?method , akses: 28215.
59
Mohammed Mar’I, Israel arrested 10.000 Palestinian Children since 2000, Saudi Gazette: 30 September 2013.
http:www.saudigazette.com.saindex.cfm?method=20130930 ,
akses: 28215.
Hal ini merupakan aksi kampanye sekaligus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran rakyat Palestina terhadap penderitaan para tahanan serta
membangun rasa solidaritas terhadap perjuangannya dan mengupayakan kebebasan mereka.
60
2. Kesyahidan
Dinding memberikan laporan tentang korban tewas, sebagai langkah untuk membangkitkan sentimen masyarakat serta perasaan kehilangan.
61
Namun, sebuah kehormatan yang tinggi apabila nama para korban tercantum pada dinding, sebab
mereka akan diangkat statusnya sebagai seorang syuhada secara nasional baca: pahlawan, hal ini mengindikasikan bahwa gerakan Palestina memiliki kekuatan
dan legitimasi untuk memutuskan siapa yang menjadi syahid
62
dan pengorbanan serta kematian mereka perlu dikenang.
63
Selain itu, munculnya daftar korban tewas pada dinding menunjukkan adanya hari berkabung bagi rakyat Palestina.
Peringatan 40 harian untuk orang yang telah meninggal, merupakan kebiasaan di kalangan Muslim Palestina. Namun hal itu diperpanjang menjadi
peringatan tidak terbatas untuk berkabung kepada para syuhada Intifadha. Dari awal Intifadha, serangkaian anjuran terhadap perilaku rakyat Palestina telah
dicantumkan dan sebagian besar ditaati, seperti; tidak ada pesta dan tidak ada
60
Lihat lampiran 4.6.
61
Pada awalnya Hamas sempat melarang adanya potret para pejuang yang gugur di dinding. Namun atas nasihat para pemimpin Islam Palestina yang mengatakan, “seseorang
mungkin telah keliru menganggap nama tersebut adalah sosok yang kudus”, banyak mural di seluruh Gaza menggambarkan seorang pria bersenjata yang tewas dalam aksi. Mereka
mengenakan seragam dan senjata, dengan bangga saat mereka terlihat seperti memandang langsung ke arah audiens. Bersama simbol kelompok militer mereka Hamas, Jihad Islam atau
Fatah. Lihat Bill Roston. Messages of allegiance and defiance: the murals of Gaza. London: Institute of Race relation, 2014, h. 42.
62
Syuhada merupakan istilah agama dan bagi bangsa Palestina sebutan tersebut menunjuk kepada siapa saja yang berjuang dan menolak pendudukan Israel.
63
Selengkapnya lihat Lampiran 4.5.
yang menari. Para perempuan dianjurkan untuk tidak berpakaian mewah atau dengan make up yang berlebihan, bahkan acara pernikahan harus berlangsung
dengan sangat sederhana. Singkatnya, rakyat Palestina tidak diperkenankan memanjakan diri dalam bentuk kesenangan yang berlebihan, upaya demikian
dilakukan untuk menghormati para syuhada.
64
Dinding sebagai media memorialisasi para korban dan syuhada bertujuan untuk menimbulkan rasa empati, dorongan, dan identifikasi dengan orang-orang
yang telah kehilangan nyawa. Dinding juga memberikan perasaan bersalah kepada para korban serta refleksi diri, karena ketika seseorang melihat nama-nama korban
di dinding, mereka akan merasa seperti tidak memberikan kontribusi yang cukup untuk negaranya sendiri.
65
Bukan hanya sekedar media memorialisasi atau batu nisan semata, namun berdirinya mural tersebut merupakan contoh dan panutan bagi orang lain, tentang
arti sikap pengorbanannya dalam membangun bangsa, dan membuat sebutan mati syahid menjadi terlihat heroik bagi generasi sekarang dan masa depan rakyat
Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
66
3. Nakba Day
Ruang memori publik rakyat Palestina tersusun di sekitar peristiwa Nakba, hal itu karena Nakba terikat secara temporal dan spasial. Nakba day, atau Yaum
Nakba yang dalam bahasa Indonesia berarti hari malapetaka, merupakan hari peringatan atas didirikannya negara Israel dari sudut pandang bangsa Palestina.
64
Julie Peteet. “The writing on the walls: the graffiti of the intifada”, Cultural
Anthropology , Vol. 11, no. 2, 1996, h. 153.
65
Julie Peteet. “The writing on the walls: the graffiti of the intifada”, h. 154.
66
Lihat Lampiran 4.7.