Hakikat Media Pembelajaran a. Pengertian Media

positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan, peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif. 22 Selain manfaat, media memiliki fungsi, fungsi utama media pendidikan adalah sebagai alat bantu mengajar. Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa 23 . Adapun fungsi media pembelajaran, yaitu membangkitkan motivasi belajar dan ketertarikan siswa, mencegah kebosanan siswa dalam prosses belajar-mengajar, mengefektifkan proses belajar-mengajar, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon siswa, merangsang siswa untuk berpikir konkrit, memberikan balikan dengan segera atau cepat, mengadakan latihan yang serasi dan memperkuat pemahaman siswa 24 . Kemp dan kawan- kawan menjabarkan kontribusi media dalam kegiatan pembelajaran yaitu 25 : 1 Menyajian materi ajar menjadi lebih mendasar 2 Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik 3 Kegiatan belajar dapat menjadi interaktif 4 Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapt dikurangi 5 Kualitas belajar dapat ditingkatkan 6 Pembelajaran dapat disajikan dimana dan kapan sajasesuai yang diinginkan 7 Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih baik 8 Memberikan nilai positif bagi pengajar 22 Daryanto, op. cit., h. 5. 23 Cecep Kustandi Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital, Bogor : Ghalia Indonesia, 2013, cet.2, h.19. 24 Asnewastri. Kefektifan Penggunaan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal dosen tetap yayasan FKIP USI Pematangsiantar, h.24 25 Hamzah B. Uno Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, cet. 2, h.124 Selain Kemp, Heinich melihat secara lebih global mengenai kontribusi media dalam pembelajaran ditinjau dari kondisi berlangsungnya proses pembelajaran, yakni 26 : 1 Proses pembelajaran bergantung pada kehadiran pengajar. Pada kondisi ini media bersifat sebagai pendukung bagi pengajar. 2 Proses pembelajaran tanpa kehadiran pengajar. Pada kondisi ini, media dapat digunakan secara efektif pada pendidikan formal dimana pengajar tidak dapat hadir karena tengah mengajar peserta didik lainnya. 3 Pendidikan jarak jauh. Pada kondisi ini media mampu mengatasi masalah jarak, ruang dan waktu. Media yang paling umum digunakan pada kondisi ini adalah media cetak dengan menggunakan system korespondensi. 4 Pendidikan khusus. Media memiliki peran penting bagi peserta didik yang memiliki keterbatasan, misal tuna netra, keterbelakangn mental, tuna rungu. Media yang digunakan disesuaikan dengan masing-masing keterbatasan peserta didik tersebut.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran di fokuskan pada dua hal yaitu: 27 1 Analisis fungsi di dasarkan pada medianya terbagi menjadi 3 yaitu: a Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Sumber belajar merupakan komponen system instruksional meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan dimana hal itu mempengaruhi hasil belajar siswa. b Fungsi semantik fungsi semantik ialah kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata symbol verbal yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik tidak verbalistik. Misalnya menyampaikan kata Candi Borobudur, atau Big Ben di London dengan menggunakan foto gambar. 26 Ibid. h. 124-125 27 Yudhi, Op. Cit., h. 36-48 c Fungsi manipulatif, fungsi ini memiliki dua kemampuan yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan indrawi. Seperti proses yang menyita waktu panjang yakni metamorfosis dan menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit di hadrikan dalam bentuk aslinya, misalnya bencana alam, ikan paus melahirkan anak, dan lain-lain. 2 Analisis fungsi di dasarkan pada penggunanya anak didik terbagi menjadi 2 yaitu: a Fungsi psikologis, dalam kaitannya dengan peserta didik fungsi psikologis dapat berperan menjadi beberapa fungsi yakni sebagai fungsi atensi yaitu untuk dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar, sebagai fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu, sebagai fungsi kognitif yaitu meliputi persepsi, mengingat dan berpikir, sebagai fungsi imajinatif yakni merangsang siswa untuk mengembangkan imajinasi mereka, dan fungsi motivasi yakni mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar-mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai. b Fungsi Sosio-Kultural Fungsi ini dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antarpeserta komunikasi pembelajaran. Dimana media dapat memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama kendati guru dan anak didik memiliki adat, budaya, ras dan lingkungan yang berbeda.

c. Klasifikasi Media Pembelajaran

Macam-macam media dilihat dari jenisnya terdiri dari 28 : 1 Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, 28 Pupuh Fathurrohman, Op. cit., 67-68 2 Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan dan 3 Media audio-visual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media audio-visual ini dibagi lagi menjadi: a audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam misalnya film bingkai suara dan b audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak misalnya film suara dan video cassette. Adapun pembagian lain dari media audio visual yaitu: audiovisual murni, yaitu unsur suara dan unsur gambar berasal dari satu sumber, misalnya video kaset, dan Audiovisual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor sedangkan unsur suaranya berasal dari tape recorder. 29

d. Kriteria Pemilihan Media

Ada 2 kriteria pemilihan media yaitu 30 : 1 Kriteria umum pemilihan media Secara teoritik, setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan berpengaruh pada afektifitas program pembelajaran. Sehubungan dengan ini, pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji media sebagai bagian integral dalam proses pendidikan kajian tersebut dipengaruhi oleh beberapa kriteria umum yang terdapat pada diagram berikut: 29 Ibid. 30 Rudi Cepi, Op. cit., h.69-74 Gambar 2.3. Kriteria Pemilihan Media 2 Kriteria khusus pemilihan media Dalam memilih media pembelajaran yang tepat terdapat banyak kriteria khusus salah satunya dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty. Acces, yaitu kemudahan dalam mengakses media. Cost, mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan atau menggunakan media tsb. Technology, memperhatikan ketersediaan teknologi dan kamudahan menggunakannya. Interactivity, media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah. Organization, memperhatikan dukungan dari organisasi. Novelty, kebaruan dari media. Media yang baru lebih baik dan lebih menarik bagi siswa. Kegiatan pemilihan media pembelajaran tidak terlepas dari seluruh proses penggunaan media pembelajaran. Sebab apabila salah dalam Kriteria Umum Pemilihan Media Kesesuaian dengan tujuan Kesesuaian dengan materi Kesesuaian dengan karakter siswa Kesesuaian dengan teori Kesesuaian dengan gaya belajar Kesesuaian dengan fasilitas memilih media pembelajaran maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam pemilihan media yaitu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi, praktis, luwes dan bertahan, guru trampil menggunakannya, pengelompokkan sasaran, mutu teknis. 31

e. Prinsip-prinsip psikologis dalam pemilihan media

Berdasarkan teori belajar, terdapat beberapa pertimbangan dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media, sebagai berikut: 32 1 Motivasi. Siswa harus memiliki kebutuhan atau minat terhadap pelajaran dari dalam dirinya sebelum meminta perhatiannya unutk mengerjakan tugas dan latihan. 2 Perbedaan individual. Faktor intelegensi, kepribadian dan gaya belajar serta cara belajar dan kecepatan yang berbeda dapat mempengaruhi kesiapannya untuk belajar. 3 Tujuan Pembelajaran. Kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran akan lebih besar jika siswa diberitahu tujuan apa yang hendak mereka capai melalui media pembelajaran itu. 4 Organisasi isi. Pengaturan isi yang diatur kedalam urutan-urutan yang bermakna akan membuat pembelajaran lebih mudah dipahami siswa. 5 Persiapan sebelum belajar. Prasyarat atau pengetahuan awal tentang pelajaran yang akan siswa pelajari mungkin akan dapat memaksimalkan penggunaan media dengan sukses. 6 Emosi. Pembelajaran akan lebih berpengaruh jika dalam prosesnya melibatkan emosi dan perasaan pribadi peserta didik. 31 Arsyad, Op. Cit., h.75-76 32 Cecep, Op. Cit., h. 79