Berdasarkan nilai mean, modus, median, dan simpangan baku mewakili seperangkat data yang cenderung menyebar. Data yang diperoleh dari hasil test
yang dilaksanakan sebelum diberikannya perlakuan pretest, dinyatakkan bahwa kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda dipengetahuan
awal. Hal tersebut ditunjukan dari nilai tertinggi dan nilai terendah pretest yang tersebar merata.
2. Data Hasil Belajar Posttest
Data hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.2. di bawah ini :
Tabel 4.2. Data Hasil Posttest
2
Data Kelas
Eksperimen Kontrol
Nilai tertinggi 100
100 Nilai terendah
45 35
Mean 78,4
71 Modus
88,3 84,8
Median 78,5
73,5 SD
13,7 15
Jumlah siswa 35
34
Berdasarkan data hasil perhitungan posttest yang mencakup nilai mean, modus, median, dan SD mewakili seperangkat data yang cenderung memusat.
Data yang diperoleh dari hasil test yang dilaksanakan setelah diberikannya perlakuan posttest, mengalami peningkatan pada kelas ekperimen.
.
2
Lampiran 6, 9, dan 10
3. Data Hasil Normal Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Perhitungan N gain dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman konsep siswa. Data penelitian diperoleh dengan
menggunakan alat pengumpul data yaitu tes objektif berupa pilihan ganda. Untuk mengetahui hasil penelitian, maka dilakukan Gain untuk melihat ada
atau tidaknya peningkatan pemahaman konsep siswa setelah perlakuan dilakukan yang berasal dari hasil selisih antara posttest dan pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Serta membandingkan normal gain dari kedua kelas tersebut.
Hasil perhitungan N-gain pada kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Uji Normal Gain
Kategori Jumlah Siswa
Eksperimen Kontrol
Tinggi 8
4 Sedang
21 18
Rendah 6
12 Rata-rata
0,53 0,38
Berdasarkan hasil perhitungan N-gain pada Tabel 4.3 di atas, pada
kelompok eksperimen terdapat 8 siswa atau sebesar 23 dengan kategori tinggi, 21 siswa atau sebesar 60 dengan kategori sedang, dan 6 siswa atau
sebesar 17 dengan kategori rendah, sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 4 siswa atau sebesar 12 dengan kategori tinggi, 18 siswa atau
sebesar 53 dengan kategori sedang, dan 12 siswa atau sebesar 35 dengan kategori rendah. Sedangkan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 0,53
dan kelompok kontrol sebesar 0,38. Terdapat perbedaan N-gain yang diperoleh dari kedua kelas sampel, yaitu nilai tertinggi yang diperoleh dari persentase
pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yakni 23 berbanding 12. Begitupun pada kategori sedang yakni 60
berbanding 53, sedangkan bertolak belakang pada kategori rendah, dimana
kelas kontrol memiliki jumlah presentase yang lebih besar dibandingkan kelas eksperimen yakni 17 berbanding 35.
B. Pengujian Prasayarat Analisis
Sebelum dilakukan uji hipotesis terhadap data hasil penelitian dengan menggunakan uji-t analisis parametrik untuk melihat pengaruh dari media
yang digunakan, maka perlu dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu:
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan
untuk mengetahui data populasi berdistribusi normal, yang dilakukan dari data nilai pretest dan nilai posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji Liliefors. Nilai L
Tabel
diambil berdasarkan nilai pada Tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors pada taraf signifikan 5. Kolom kesimpulan dibuat didasarkan pada ketentuan pengujian
normalitas, yaitu jika Lo L
Tabel
maka dinyatakan data berdistribusi normal. Sebaliknya jika Lo L
Tabel
maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Semua nilai Lo tersebut berada dibawah nilai kritis L
Tabel
pada uji Liliefors untuk kelas eksperimen dengan N=35 maka
= 0,05 yaitu 0,152. Sedangkan untuk kelas kontrol dengan N=34 maka
= 0,150. Untuk lebih jelas mengenai data pengujian normalitas terhadap data kelas kontrol dan kelas eksperimen
dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Pretes
No. Statistik
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 N
35 34
2 Lhitung
0.146 0.146
3 LTabel
0,150 0,152
Kesimpulan
L
hitung
L
Tabel
Distribusi Normal
L
hitung
L
Tabel
Distribusi Normal
Berdasarkan data pada Tabel 4.4. didapatkan hasil bahwa L
hitung
data nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari pada L
Tabel.
Oleh karenanya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua data eksperimen dan
kontrol berdistribusi secara normal, dengan kata lain sampel dapat mewakili populasi.
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Postes
No. Statistik
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 N
35 34
2 Lhitung
0.085 0.085
3 LTabel
0,150 0,152
Kesimpulan
L
hitung
L
Tabel
Distribusi Normal
L
hitung
L
Tabel
Distribusi Normal
Berdasarkan data pada Tabel 4.5. didapatkan hasil bahwa L
hitung
data nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari pada L
Tabel.
Oleh karenanya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua data eksperimen dan
kontrol berdistribusi secara normal, dengan kata lain sampel dapat mewakili populasi.
2. Uji homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian tersebut dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya dengan
menggunakan uji Fisher. Kriteria pengujian yang diguanakan adalah jika F
hitung
F
Tabel
maka Ho diterima, kedua data tersebut adalah homogen namun jika F
hitung
F
Tabel
maka Ho ditolak, berarti kedua data tersebut adalah tidak homogen.
Setelah dilakukan pengujian terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka didapatkan hasil sebagai berikut: