3. Pengujian Tingkat Kesukaran
Hasil hitung dari tingkat kesukaran merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benardengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.
Adapun rumus untuk menentukan tingkat kesukaran adalah
7
: P =
Dimana: P
= Proporsi indeks kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Dengan Ketetntuan :
No Proporsi P
Tingkat Kesukaran
No. Soal
1 0,3
Sukar 3,10,13,16,50
2 0,3 P 0,70
Sedang 1,8,15,19,24,26,33,40,43,47
3 0,70
Mudah 2,4,9,48
4. Daya Pembeda
Indeks daya pembeda adalah indeks yang digunakan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang
berkemampuan rendah. Daya beda yang baik apabila hasil yang diperoleh D0,3 Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah
8
: D =
Diamana: D = daya pembeda
B
A
= jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas B
B
= jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet. 5, h. 208
8
Ibid, h. 213-214
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda, didapatkan hasil untuk soal yang memiliki daya pembeda yang baik ialah pada butir soal nomor 1,3,5,
7, 8,9,10,11,12,13,15,16,19,22,26,33,36,40,41,43,47,48 dan 50.
G. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini dilakukan uji statistik yaitu Uji Normalitas dan Uji Homogenitas. Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat
sedangkan Uji Homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji F.
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pengujian Normalitas yang digunakan adalah Uji
Lilifors, dengan cara sebagai berikut
9
: a. Disusun sebaran data yang akan diuji dengan terlebih dahulu diurutkan dari
yang terkecil sampai dengan yang paling besar. b. Menghitung nilai normal standar setiap data datum dengan rumus
S X
Xi Z
Keterangan: Z= Nilai normal standar
Xi=Datum X = Rerata variable
S= Simpangan baku standar deviasi
Menentukan hipotesis penelitian c. Digunakan tabel Z untuk menghitung luas di bawah kurva normal baku
d. Dihitung besar peluang dengan cara menghitung luas masing-masing nilai Z e. Dihitung Sz yakni frekuensi kumulatif relatif dari masing-masing nilai Z
f. Menentukan nilai liliefors hitung Lh dengan rumus Lh = |Fz-Sz|
9
Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik dan Nonparametrik, Tangerang: PT. Pustaka Mandiri, 2014, h. 96.
g. Menentukan nilai liliefors tabel dengan rumus Lt pada tingkat kepercayaan 95 adalah:
Lt=
,
Dibandingkan nilai Liliefors hitung terbesar Lh dengan nilai liliefors tabel Lt jikan nilai LhLt maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui sama tidaknya variansi- variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian Homogenitas yang digunakan
adalah Uji F. Tabel distribusi F selanjutnya disebut tabel F digunakan dengan cara membandingkannya nilai F
hitung
dengan nilai F
tabel
yang didapat dari tabel F. F tabel dicari dengan cara sebagai berikut: 1 Menentukan nilai α apakah 0,01 atau
0,05; 2 Menghitung df atau dk dengan rumus F = , sehingga
didapat pembilang dan penyebut; 3 Dalam tabel F terdapat dk untuk pembilang dan dk untuk penyebut sehingga ditulis F
dk pembilang,dk penyebut
; 4 Mencari nilai tersebut didalam tabel F, dengan kriteria :
Fhitung ≤ F tabel, maka data
homogen dan jika Fhitung ≥ F tabel, maka data tidak homogen.
10
3. N-gain
Hasil penelitian yang diperoleh diuji dengan menggunakan nilai gain yang ternormalisasi, yaitu perbandingan antara rata-rata pertumbuhan nyata dengan
pertumbuhan rata-rata maksimum yang mungkin. Yaitu dengan rumus
11
N-gain = Dimana:
Sf = nilai final posttest Si = nilai initial pretest
10
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik Edisi Kedua, Jakarta:Bumi Aksara,2008 cet 2, h.113-114.
11
Richard R. Hake, Interactive-engagement versus traditional methods: A six-thousand- student survey of mechanics test data for introductory physics courses, Journal Am. J. Phys., Vol.
66, No. 1, January 1998, h. 65.