Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Trumon

bidang ilmu pengetahuan. Paru-paru alam di kawasan ini masih mampu bekerja dengan sempurna memelihara kesinambungan kesehatan ekologi dan ekosistem. Hidup berdampingan dengan alam menjadi bagian harmonisasi kehidupan masyarakat Aceh Selatan pada umumnya dan khususnya masyarakat Desa Trumon.

4.2.3 Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Trumon

Masyarakat Desa Trumon merupakan masyarakat homogen, suku Aceh dan semuanya beragama Islam. Setiap kegiatan dalam menjalani hidup bermasyakat, masyarakat Trumon menganut faham gotong royong. Mereka sangat memperhatikan kebersamaan melalui ungkapan jaroe uneun tak, jaroe wie tarek tangan kanan memotong atau membelah tangan kiri menarik. Maksud dari ucapan ini adalah satu imbauan kepada semua warga untuk saling membantu dan saling bahu-membahu dalam mengerjakan sesuatu. Dengan adanya kerjasama, semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan mudah. Mereka juga berusaha menjaga lingkungan ekosistem, sebagai contoh mereka berusaha menahan diri untuk tidak membuka ladang pertanian baru dengan cara menebang hutan. Semua kegiatan sosial dilakukan ataupun diputuskan melalui musyawarah MAA Majelis Adat aceh yang telah bertukar namanya dari LAKA Lembaga Adat Kebudayaan Aceh melalui SK Kepala Daerah NAD. Setiap ketentuan ataupun hukum sosial diputuskan melalui musyawarah MAA dan akan selalu di junjung tinggi oleh masyakakat setempat. Sebelum memulai suatu pekerjaan atau kegiatan sosial, biasanya dilakukan kenduri yang diisi pula dengan kegiatan peusijuek terlebih dahulu. Universitas Sumatera Utara Peusijuek adalah satu acara adat yang dilaksanakan dalam rangkaian seremonial sosial, seperti acara tepung tawar pada masyarakat Melayu. Upacara yang lazim dilakukan adalah kanduri blang atau treun u blang turun ke sawah, kanduri treun u laut kenduri turun ke laut, senujuh, treun tanoh, Kanduri blang atau treun u blang adalah upacara yang dilakukan setiap kali sebelum petani memulai penanaman padi. Memulai penanaman padi dilakukan serentak oleh semua petani. Upacara ini dilangsungkan di sawah. Panganan untuk kenduri ini biasanya dimasak di sawah secara bergotong royong. Mereka menyembelih hewan seperti ayam, kambing, lembu atau kerbau. Jika ayam yang disembelih, maka seekor ayam untuk satu keluarga. Seekor kambing untuk satu kampong sedangkan seekor kerbau atau lembu untuk satu desa keseluruhan. Semua bahan makanan dibeli atau disediakan oleh para petani secara bergotong royong Kanduri blang bertujuan agar tanah subur, padi tidak diganggu hama dan hasil panen melimpah ruah. Sebelum menentukan hari pelaksanaan kenduri ini terlebih dahulu teungku imum melihat bintang dilangit untuk mengetahui waktu yang tepat untuk mengawali turun ke sawah dan waktu untuk mengadakan kenduri ini. Apabila waktu sudah diketahui maka teungku imum akan memanggil keujreun blang, yaitu seseorang yang mengurus segala sesuatu yang berkenaan dengan kegiatan di sawah. Setelah terjadi kesepakan penetuan waktu yang tepat untuk acara ini maka keujreun blang akan mengumumkannya pada petani, dan petani akan bermusyawarah untuk menyediakan dana pelaksanaan acara ini. Universitas Sumatera Utara Kanduri treun u laut kenduri turun ke laut yang dilaksanakan setahun sekali pada bulan Arab Rabiul Awal. Sama halnya dengan kanduri blang, kanduri treun u laut, pelaksanaannya juga bertujuan agar hasil tangkapan ikan melimpah, dan kapal para nelayan tidak mendapatkan gangguan angin kencang, badai dan karam dalam mengarungi lautan mencari nafkah.

4.3 Data dan Sumber Data