d. Hubungan timbal balik antara makhluk di lingkungan alam tersebut
dengan ekologinya.
2.3.6 Metafora dan Metonimi
Sebagaimana telah dibicarakan sebelumnya metafora leksikal merupakan pemaknaan lain dari sebuah leksikon dengan merujuk kepada
gambaran sebagian sifat atau makna dari sebuah situasi. Metafora juga digambarkan sebagai pemetaan konsep abstrak yaitu ranah sumber ke konsep
nyata yaitu ranah target seperti yang disebutkan oleh Kovecses 2006:126 dan Cruse 2000:211 dengan menampilkan contoh life dan journey dalam tuturan
life is journey. Berbeda dengan metafora yang melibatkan dua ranah sekaligus,
metonimi hanya melibatkan satu ranah saja atau satu kerangka saja seperti mangga, jeruk, dan apel termasuk ke dalam satu ranah atau satu kerangka yaitu
buah. Hubungan unsur-unsur dalam metafora sangat jauh antara satu dan lainnya seperti pada contoh life dan journey. Dalam metonimi hubungan antara
unsur yang satu dengan lainnya sangat erat satu sama lain, contoh producer dan product, mangga dan buah.
Metonimi, dijelaskan oleh Kovecses 2006:97 dengan menggunakan istilah stand for, yaitu unsur yang memiliki peran sebagai pengganti atau
mewakili, sebagai contoh x digunakan untuk mengekspresikan atau mewakili, atau pula berperan sebagai y. Dapat dijabarkan bahwa metonimi merupakan
unsur atau kata yang digunakan mengandung makna berbeda dengan makna dasar atau makna asal dari kata tersebut, namun hubungan kedua makna tersebut
Universitas Sumatera Utara
masih berada pada ranah yang sama, sebagai contoh, frasa Indonesia membangun kata Indonesia mewakili atau berperan sebagai pemerintah
Indonesia yang sedang membangun. Menurut Cruse 2000:212-213, konstruksi metonimi membentuk
struktur tuturan lebih sederhana, lebih natural, lebih singkat dan juga lebih ekonomis. Antara penutur dan mitra tutur sudah terjadi kesepakatan dalam
memaknai tuturan tersebut, sebagai contoh ceret mendidih. Mitra tutur pasti sudah menyadari bahwa air di dalam ceret mendidih. Dalam frasa ceret
mendidih, unsur ceret mewakili isi ceret terebut. Beberapa contoh yang lazim digunakan seperti pada tuturan berikut, saya kambing ya pak. Tuturan ini
sangat umum digunakan di rumah makan, atau di warung pedagang sate. Rangkaian ujaran sesungguhnya dapat seperti saya pesan beli sate daging
kambing bukan sate daging ayam. Kata kambing mewakili daging kambing, tuturan lain yang dapat dianggap sebagai metonimi seperti kamu parkir
dimana?, ujaran ini dapat dijabarkan kepada tuturan kamu memarkir mobil kenderaan kamu dimana?. Kata parkir mewakili frasa memarkir mobil
kendaraan. Contoh lain, Linguistik mengadakan tour ke Parapat. Kata linguistik dapat mewakili mahasiwa program studi linguistik.
2.4 Semantik Leksikal