Uji Normalitas Uji Homogenitas

4 Mengembangkan informasi yang diperoleh siswa 7 39 66 83 8 27 5 Mengembangkan bakat siswa 9 28 58 73 10 30 Rata-rata 86 Berdasarkan tabel di atas diketahui untuk indikator pembelajaran berpusat pada siswa diperoleh persenatase sebesar 98, untuk indikator mengembangkan konsep siswa diperoleh persentase sebesar 96, untuk indikator menimbulkan harapan diperoleh persentase sebesar 81, untuk indikator mengembangkan informasi yang diperoleh siswa diperoleh persentase sebesar 83, dan untuk indikator mengembangkan bakat siswa diperoleh persentase sebesar 73. Sehingga diperoleh rata-rata seluruh indikator sebesar 86 dengan kriteria baik sekali. Gambar 4.1 Grafik Persentase Respon Positif dan Respon Negatif Siswa Berdasarkan grafik di atas diperoleh persentase respon positif siswa pada indikator pembelajaran berpusat pada siswa sebesar 19,5, pada indikator mengembangkan konsep siswa sebesar 19,3, pada indikator menimbulkan harapan sebesar 16,3, pada indikator mengembangkan informasi yang diperoleh siswa sebesar 16,5, dan pada indikator mengembangkan bakat sebesar 14,5. Sedangkan perolehan persentase respon negatif siswa pada indikator pembelajaran 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 1 2 3 4 5 Per sen tase R e sp o n S iswa Indikator Respon Positif Respon Negatif berpusat pada siswa sebesar 0,5, pada indikator mengembangkan konsep siswa sebesar 0,7, pada indikator menimbulkan harapan sebesar 3,7, pada indikator mengembangkan informasi yang diperoleh siswa sebesar 3,5, dan pada indikator mengembangkan bakat sebesar 5,5.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh hasil uji statistik terhadap hipotesis yang menyatakan t hitung lebih besar dibandingkan dengan t tabel t hitung = 6,39 t tabel = 1,99. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pembelajaran kontekstual terhadap pemahaman siswa pada konsep bunyi. Menurut Lasma Br Hotang, dkk dalam prosiding seminar nasional fisika 2010 dengan judul pembelajaran berbasis fenomena pada materi kalor untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SMP bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep kalor siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis fenomena secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional. 56 Pembelajaran yang dilaksanakan melalui pendekatan kontekstual diharapkan mampu mengubah cara belajar siswa yang selama ini lebih banyak bersifat menunggu informasi dari guru ke pembelajaran yang bermakna. Dengan terbiasanya siswa belajar secara bermakna dan menemukan sendiri konsep-konsep materi yang dipelajari, diharapkan kualitas proses dan hasil belajar siswa akan lebih baik. Salah satu tindakan pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru yaitu dengan memperbaiki metode pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan penelitian Siti Farida Ulfah pada skripsinya dapat disimpulkan bahwa pemilihan metode pembelajaran sangat berperan dalam penguasaan materi fisika siswa. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil analisis data rata-rata skor akhir dan uji hipotesis tes akhir, diketahui bahwa 56 Lasma Br Hotang, dkk, Pembelajaran Berbasis Fenomena pada Materi Kalor untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMP, Prosiding Seminar Nasioanal Fisika 2010, h. 402.