pertama hipotesis alternatif terdapat pengaruh signifikan antara pelaksanaan metode demonstrasi pada pembelajaran fiqih terhadap minat
belajar siswa. Artinya ada korelasi positif dengan kecendrungan yang kuat dan sangat tinggi.
Persamaan yang ada pada skripsi ini adalah sama-sama meneliti tentang minat belajar siswa. Perbedaan yang terdapat pada skripsi ini
yaitu metode pembelajaran yang berbeda yakni menggunakan metode demonstrasi, juga metode penelitian yang berbeda yaitu menggunakan
metode penelitian Deskriptif analisis, dan perbedaan pada mata pelajaran yaitu mata pelajaran fiqih juga tempat penelitian yang berbeda. Dan hasil
dari skripsi Rahmatunisa tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan minat belajar siswa melalui metode demonstrasi.
E. Kerangka Berfikir
Secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajarah” artinya pohon. Sejarah sangat penting untuk pendidikan dan pembelajaran
masyarakat. Dalam sejarah terdapat tokoh dengan berbagai kharisma dan keteladanannya yang patut kita contoh. Dalam sejarah juga ada berbagai
peristiwa yang layak dipelajari untuk perjuangan bagi perjalanan manusia berikutnya.
Sejarah menceritakan kepada kita peristiwa yang sungguh terjadi dan cerita itu harus di susun sehingga menjadi cerita yang berarti. Melihat dari
pengertian sejarah tersebut, tidak sedikit guru yang memberikan materi sejarah hanya dengan bercerita atau ceramah saja. Ditambah jika pembawaan guru
dalam menyampaikan materi sejarah ini hanya menggunakan satu metode saja, hal tersebut dapat menjadikan siswa merasa bosan dan tidak tertarik
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dan juga materi sejarah ini membutuhkan materi hafalan yang cukup banyak hal ini juga membuat siswa
merasa terbebani sehingga minat dan prestasi belajar siswa pun rendah.
Dalam proses belajar mengajar banyak hal yang perlu diperhatikan terutama yaitu metode yang digunakan oleh guru. Metode adalah suatu cara
yang disusun secara sistematis yang dapat dipilih dan digunakan oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran dan mengatur efektifitas siswa dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Agar suatu lembaga pendidikan dapat menghasilkan anak didik yang berkualitas, maka dapat ditempuh dengan berbagai cara salah-satunya dengan
penggunaan metode mengajar yang tepat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk menggunakan metode mengajar yang tepat, peran pelaksana
metode, sebab guru harus menguasai cara pelaksanaan metode yang dipilihnya.
Seorang guru SKI dapat menerapkan dan menggunakan metode sosiodrama. Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan
mendramakan atau memerankan tingkah laku didalam hubungan sosial dengan tujuan memberi pemahaman dan penghayatan serta mengembangkan
kemampuan siswa untuk memecahkannya. Tujuan dari metode Sosiodrama bermain peran itu sendiri adalah mengupayakan semua siswa turut aktif
berperan dan berkomuinikasi dalam pembelajaran, mampu berkerjasama dengan baik, tidak malu dan merasa percaya diri dalam memerankan tokoh,
bisa menjiwai peruangan para tokoh sehingga dapat mengambil nilai-nilai moral yang diperankannya dan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi.
Secara teoritis dengan adanya rangsangan melalui pemberian metode sosiodrama bermain peran itu baik, maka motivasi dan minat belajar siswa
pun meningkat dan hasilnya pun akan membaik. Sebaliknya, jika pelaksanaan metode sosiodrama bermain peran ini jelekgagal maka dapat dipastikan
minat belajar SKI siswa akan menurun dan ini mempengaruhi pula pada asil belajarnya.