waktu  dan  tenaga  yang  terbuang  sia-sia.  Oleh  karena  itu  metode  yang diterapkan  guru  baru  berhasil,  jika  mampu  dipergunakan  untuk  mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Semakin baik metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, semakin baik pula hasil belajar
yang akan dicapai.
Selain guru harus memilih metode yang tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran,   guru   juga   harus   memahami   kedudukan   metode   yang
merupakan  salah-satu  komponen  yang  ikut  ambil  bagian  bagi  keberhasilan kegiatan  belajar  mengajar.  Terdapat  beberapa  metode  pembelajaran  yang
dapat   digunakan    untuk   diimplementasikan  strategi   pembelajaran,    yakni metode  ceramah,  metode  Tanya  jawab,  metode  diskusi,  metode  demonstrasi
dan  eksperimen,  metode  drill  latihan,  metode  resitasi, metode karyawisata, metode kerja kelompok, dan metode sosiodrama.
Strategi  pembelajaran  erat  hubungannya  dengan  teknik  pembelajaran. Teknik  pembelajaran  adalah  implementasi  dari  metode  pembelajaran  yang
secara  nyata  berlangsung  didalam  kelas,  tempat  terjadinya  proses pembelajaran.
16
Teknik  pembelajaran  dapat  diumpamakan  sebagai  hubungan  antara strategi  dan  taktik,  dan  juga  dapat  diartikan  sebagai  cara  yang  dilakukan
seseorang  dalam  mengimplementasikan  suatu  metode  secara  spesifik. Contohnya,   penggunaan   metode   diskusi,   perlu   digunakan   teknik   yang
berbeda  pada  kelas  yang  siswanya  tergolong  aktif  dan  kelas  yang  siswanya tergolong pasif. Demikian pula penggunaan metode ceramah pada kelas yang
jumlah   siswanya   relatif   banyak   membutuhkan   teknik   tersendiri,   yang tentunya  secara  teknis  akan  berbeda  dengan  penggunaan  metode  ceramah
pada kelas yang jumlah siswanya lebih sedikit. Dalam hal ini, gurupun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
16
Suyono, dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran teori dan Konsep Dasar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2012 cet ke-3, h. 20
Maka,  metode  pembelajaran  dan  teknik  pembelajaran  memiliki perbedaan.   Metode   pembelajaran   lebih   bersifat   procedural   yang   berisi
tahapan-tahapan  tertentu,  sedangkan  teknik  adalah  cara  yang  digunakan  dan bersifat implementatif.
1.   Metode Sosiodrama
Sosiodrama  adalah  model  pembelajaran  bermain  peran  untuk memecahkan  masalah-masalah  yang  berkaitan  dengan  fenomena  sosial,
mengapa  dikatakan  model  pembelajaran  social?  Karena  pendekatan pembelajaran  yang  termasuk  dalam  kategori  model  ini  menekankan
hubungan  individu  dengan  masyarakat  atau  orang  lain.  Model  dalam kategori  ini  difokuskan  pada  peningkatan  kemampuan  individu  dalam
berhubungan  dengan  orang  lain,  terlibat  dalam  proses  demokratis  dan bekerja secara produktif dalam masyarakat.
17
Model  ini,  pertama,  dibuat  berdasarkan  asumsi  bahwa  sangatlah mungkin menciptakan analogi otentik ke dalam suatu situasi permasalahan
kehidupan  nyata.  Kedua,  bahwa  bermain  peran  dapat  mendorong  siswa mengekspresikan  perasaannya  dan  bahkan  melepaskan.  Ketiga,  bahwa
proses psikologis melibatkan sikap, nilai, dan keyakinan  belief kita serta mengarahkan  pada  kesadaran  melalui  keterlibatan  spontan  yang  disertai
analisis. Model ini dipelopori oleh George shaftel.
18
Jika diartikan secara harfiah, sosiodrama terdiri dari dua kata,  yaitu “sosio”  yang artinya masyarakat dan “drama” artinya keadaan seseorang
atau  suatu  kejadian  dalam  kehidupan  manusia  yang  mengandung  konflik kejiwaan,  pergolakan  clash  atau  benturan  antara  dua  orang  atau  lebih.
Metode    sosiodrama    adalah         bentuk    metode    mengajar    dengan mendramakan  atau  memerankan  tingkah  laku  didalam  hubungan  sosial
17
Hamzah B.Uno,  Model  Pembelajaran Menciptakan Proses  Belajar Mengejar Yang Kreatif dan Efektif , Jakarta; Bumi Aksara, 2012 h.25
18
Ibid . h.25
dengan     tujuan     memberi     pemahaman     dan     penghayatan     serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
19
Menurut pendapat Syaiful Bahri dan Aswan Zain metode sosiodrama adalah  mendramatisasikan  tingkah  laku  dalam  hubungannya  dengan
masalah sosial.
20
Martinis yamin, mengatakan metode sosiodrama atau bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi atas dua siswa atau lebih tentang
suatu  topik  atau  situasi  siswa  melakukan  peran  masing-masing  sesuai dengan   tokoh   yang   ia   lakoni,   mereka   berinteraksi   sesama   mereka
melakukan peran terbuka.
21
Berdasarkan    dari    beberapa    dari    pengertian    tersebut    dapat disimpulkan  bahwa  metode  sosiodrama  merupakan  metode  pembelajaran
yang  melibatkan  interaksi  antar  siswa  tentang  suatu  topik  dimana  siswa memainkan  peran  seseorang  atau  mendramatisasikan  tingkah  laku  sesuai
dengan tokoh yang dilakoni, sesuai dengan hubungan sosial antar manusia.
Guru  menggunakan  teknik  ini  dalam  proses  belajar  mengajar memiliki  tujuan  agar  siswa  dapat  memahami  perasaan  orang  lain;  dapat
tepo  seliro  dan  toleransi.  Kita  mengetahui  sering  terjadinya  perselisihan dalam  pergaulan  hidup  antar  kita;  dapat  disebabkan  karena  salah  paham.
Maka  dengan  sosiodrama  mereka  dapat  menghayati  peranan  apa  yang dimainkan,  mampu  menempatkan  diri  dalam  situasi  orang  lain  yang
dikehendaki  guru.  Ia  bisa  belajar  watak  orang  lain,  cara  bergaul  dengan orang  lain,  cara  mendekati  dan  berhubungan  dengan  orang  lain  dalam
situasi seperti itu mereka harus bisa memecahkan masalahnya.
22
Metode  maupun  strategi  pembelajaran  yang  guru  gunakan  dalam setiap   kali   pertemuan   dikelas   bukanlah   asal   pakai,   tetapi   setelah
19
Roestiyah N.K., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta; Bina Aksara Jakarta, 1985 h.90
20
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, op.cit, h. 88
21
Martinis  Yamin,  Strategi  Pembelajaran  Berbasis  Kompetensi.  Jakarta  :  Gaung Persada Press, 2006 h. 15
22
Roestiyah N.K., op.cit, h.90