untuk menyusun prioritas dari permasalahan yang akan ditindak lanjuti pada tahap berikutnya.
21
b. Penentuan Tujuan Isbandi Rukminto Adi menyebut tahapan kedua ini dengan tahapan
perencanaan alternatif atau kegiatan. Pada tahap ini agen perubah secara
partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.
22
Tujuan dapat didefinisikan sebagai kondisi di masa depan yang ingin dicapai. Maksud utama penentuan tujuan adalah untuk membimbing program ke
arah pemecahan masalah. Tujuan dapat menjadi target yang menjadi dasar bagi pencapaian keberhasilan program. Terdapat dua jenis atau tingkat tujuan yaitu,
tujuan umum goal dan tujuan khusus objektive. Tujuan umum dirumuskan secara luas sehingga pencapaiannya tidak dapat diukur. Sedangkan tujuan khusus
merupakan pernyataan yang spesifik dan terukur mengenai jumlah yang menunjukkan kemajuan ke arah pencapaian tujuan umum. Rumusan tujuan
khusus yang baik memiliki beberapa ciri:
23
1 Berorientasi pada keluaran output bukan pada proses atau masukan
input. 2
Dinyatakan dalam istilah yang terukur. 3
Tidak hanya menunjukkan arah perubahan misalnya mningkatkan, tetapi juga tingkat perubahan yang diharapkan misalnya 10 persen
4 Menunjukkan jumlah populasi secara terbatas.
21. Isbandi Rukminto Adi, , Pemberdayaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Intervensi Komunitas
, h. 252.
22
. Ibid, h. 253.
23
. Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, h. 77.
5 Menunjukkan pembatasan waktu
6 Realistis dalam arti dapat dicapai dan menunjukkan usaha untuk
mencapainya. 7
Relevan dengan kebutuhan dan tujuan umum.
c. Penyusunan dan Pengembangan Rencana Program
pada tahap penyusunan dan pengembangan rencana program atau menurut
istilah Isbandi Rukminto Adi tahapan pemformulasikan rencana aksi yaitu
tahapan dimana agen perubah membantu masing-masing kelompok untuk merumuskan dan menentukan dan kegiatan apa yang akan mereka lakukan untuk
mengatasi permasalahan yang ada.
24
Dalam proses perencanaan sosial, para perencana dan pihak-pihak terkait atau para pemangku kepentingan stakeholders selayaknya bersama-sama
menyusun pola rencana intervensi yang koprhensif. Pola tersebut menyangkut tujuan-tujuan khusus, strategi-strategi, tugas-tugas, dan prosedur-prosedur yang
ditujukan untuk membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dan pemecahan masalah. Suatu rencana biasanya dikembangkan dalam suatu pola yang sistematis
dan prgamatis dimana bentuk-bentuk kegiatan dijadwalkan dengan jelas. Program dapat dirumuskan sebagai suatu perangkat kegiatan yang saling tergantung dan
diarahkan pada pencapaian satu atau beberapa tujuan khusus objektives. Penyusunan program dalam proses perencanaan sosial mencakup keputusan
tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam proses perumusan program.
25
24
. Isbandi Rukminto Adi, , Pemberdayaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Intervensi Komunitas, h. 254
25
. Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, h. 78-79.
1 Identifikasi program alternatif. Penyusunan program merupakan tahap
yang membutuhkan kreativitas. Karenanya sebelum satu program dipilih ada baiknya jika diidentifikasi beberapa program alternatif.
2 Penentuan hasil program. Bagian dari identifikasi program alternatif
adalah penetuan hasil apa yang akan diperoleh dari setiap program alternatif. Hasil dapat dinyatakan dalam tiga tahapan, yaitu pelaksanaan
tugas, unit pelayanan, dan jumlah konsumen. 3
Penentuan biaya. Informasi tentang biaya mencakup keseluruhan biaya program maupun biaya per hasil.
4 Kriteria pemilihan program. Setelah program-program alternatif
diidentifikasi, maka harus dilakukan pilihan diantara mereka. Pemilihan dapat dilakukan atas dasar rasional, yakni bersandar pada kriteria tertentu.
Kriteria yang tergolong rasional adalah menyangkut pentingnya, efisiensi, efektifitas, fifibilitas feasibility, keadilan dan hasil-hasil tertentu.
d. Pelaksanaan Program
Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling krusial penting dalam proses Pemberdayaan Masyarakat, karena sesuatu yang sudah
direncanakan dengan baik akan dapat melencen dalam pelaksanaan dilapangan bila tidak ada kerjasama antaara agen perubah dan warga masyarakat, amupun
kerja sama antar warga.
26
Tahap implementasi program intinya menunjuk pada perubahan proses perencanaan pada tingkat abstraksi yang lebih rendah. Penerapan kebijakan atau
pemberian pelayanan merupakan tujuan, sedangkan operasi atau kegiatan-
26
. Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pemberdayaan Masyarakat dan Intevensi Komunitas, h. 255.