8. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
7. 4. 8. Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama dan tentunya terjadi saat malam hari. Daerah di bumi yang dapat menyaksikan gerhana bulan meliputi daerah yang sangat luas. Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang, karena cahaya bulan sebenarnya merupakan pantulan cahaya matahari.
Gerhana bulan sebagian terjadi apabila tidak seluruh bagian bulan memasuki daerah umbra, atau bulan hanya masuk pada daerah penumbra. Apabila seluruh bulan memasuki daerah umbra, maka akan terjadi gerhana bulan total yang dapat berlangsung lebih dari satu jam. Sementara itu, Gerhana matahari terjadi pada siang hari dan fase bulan baru. Berbeda dengan gerhan bulan, gerhana matahari hanya dapat terlihat dari daerah yang terbatas di muka bumi.
Gerhana matahari sebagian terjadi, apabila tidak seluruh bagian bulan menghalangi cahaya matahari. Gerhana matahari total dialami pada daerah di bumi yang masuk pada umbra, yaitu seluruh cahaya matahari terhalang bulan. Pada daerah penumbra terjadi gerhana sebagian. Apabila daerah umbra tidak sampai pada muka bumi, maka akan terjadi gerhana matahari cincin. Hal ini dapat terjadi karena jarak bumi-bulan tidak selalu sama. Hal ini pula yang dapat mengakibatkan luas daerah gerhana pada permukaan bumi bervariasi.
Pada gerhana matahari total yang dapat berlangsung sampai tujuh menit, kita dapat melihat fenomena alam yang indah, yaitu korona matahari. Kurang lebih 15 menit sebelum gerhana matahari total terjadi, alam sekitar pada saat itu menjadi gelap da suhu menurun. Mengamati gerhana matahari haruslah berhati-hati, berbeda dengan melihat gerhana bulan.
Pada gerhana matahari sebagian atau cincin, walaupun agak redup, cahaya matahari sebenarnya masih cukup kuat dan berbahaya bagi mata telanjang. Kita dapat melihatnya dengan penyaring cahaya. Perlu diperhatikan saat gerhana total berlangsung, kita memang dapat melihat dengan mata telanjang, karena seluruh cahaya matahari terhalang oleh bulan. Namun saat gerhana matahari total belum terjadi atau telah usai, cahaya matahari yang keluar dari sisi piringan bulan sangat berbahaya bagi mata kita yang melihat langsung. Terlebih lagi saat matahari total usai, mata kita yang tadinya terbiasa dengan kegelapan, tiba-tiba langsung terkena cahaya yang kuat, sehingga dapat merusak retina mata dan mengakibatkan kebutaan.
Daerah di muka bumi yang berada di luar jalur pusat gerhana, juga dapat melihat gerhana namun yang tampak hanyalah sebahagian. Bila kedudukan matahari-bumi-bulan menjadi terhalang, terjadilah gerhana bulan.
Gerhana bulan terjadi karena permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi. Gerhana bulan akan terjadi pada fase bulan purnama. Kemiringan orbit bulan terhadap bidang ekliptika, menyebabkan gerhana bulan tidak terjadi pada setiap bulan purnama.
Gerhana matahari terjadi karena ada bagian bumi yang tertutup oleh bayangan bulan. Ada tiga macam gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian (parsial) Gerhana matahari terjadi karena ada bagian bumi yang tertutup oleh bayangan bulan. Ada tiga macam gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian (parsial)
Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari. Oleh karena itu, paling banyak dalam satu tahun dapat terjadi tujuh kali gerhana bulan dan gerhana matahari dan paling sedikit terjadi dua kali gerhana bulan dan gerhana matahari. Untuk satu jenis gerhana terdapat satu siklus, yaitu setiap 18 tahun 10,3 hari (satu tahun gerhana). Untuk tempat di bumi gerhana matahari total dapat terlihat setiap 360 tahun sekali. Jadi untuk suatu tempat di bumi, gerhana matahari total merupakan kejadian yang sangat langka.