Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

6.18. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kegiatan yang perlu dilengkapi AMDAL, antara lain :

a. Perubahan bentuk lahan dan bentuk alam (Pembuatan jalan, Pembukaan hutan dll).

b. Eksploitasi sumberdaya alam (Penambangan, eksploitasi hutan).

c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan perusakan, pemborosan dan kemerosotan pemanfaatan sumberdaya alam dan energi pemanfaatan tanah tanpa konservasi, penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat mengefisienkan pemakaiannya.

d. Proses dan hasilnya yang mengancam kesejahteraan penduduk, pelestarian kawasan konservasi alam dan cagar budaya (kegiatan yang proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran).

e. Introduksi jenis tumbuhan atau hewan (introduksi jenis tumbuhan baru yang dapat menimbulkan jenis penyakit baru).

f. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati.

g. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi mempengaruhi lingkungan. Dampak merupakan perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat adanya aktivitas manusia termasuk di dalamnya dampak yang terjadi sebagai akibat kegiatan pembangunan ditentukan oleh :

a. Jumlah manusia yang terkena dampak.

b. Luas wilayah persebaran dampak.

c. Lamanya dampak berlangsung.

d. Intensitas dampak.

e. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak.

f. Sifat komunikatif dampak. Tujuan penerapan AMDAL antara lain untuk menjamin tetap terpeliharanya kemampuan lingkungan hidup guna menunjang pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian AMDAL merupakan salah satu instrumen pengelolaan lingkungan secara bijaksana. Pemantauan secara berkala ini penting untuk menilai aktivitas pengelolaan lingkungan agar bermanfaat dalam menjaga kualitas lingkungan dari kerusakan. Dari hasil AMDAL dapat diketahui apakah kegiatan f. Sifat komunikatif dampak. Tujuan penerapan AMDAL antara lain untuk menjamin tetap terpeliharanya kemampuan lingkungan hidup guna menunjang pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian AMDAL merupakan salah satu instrumen pengelolaan lingkungan secara bijaksana. Pemantauan secara berkala ini penting untuk menilai aktivitas pengelolaan lingkungan agar bermanfaat dalam menjaga kualitas lingkungan dari kerusakan. Dari hasil AMDAL dapat diketahui apakah kegiatan

Dampak negatif yang perlu diperhatikan adalah :

a. Apakah dampak negatif yang mungkin timbul melampaui batas toleransi pencemaran terhadap kualitas lingkungan atau tidak.

b. Apakah kegiatan yang dibangun ini akan menimbulkan gejolak terhadap masyarakat atau mempengaruhi kegiatan lain atau tidak.

c. Apakah dampak negatif ini dapat mempengaruhi kehidupan dan keselamatan masyarakat atau tidak.

d. Sejauh mana perubahan ekosistem yang akan terjadi sebagai akibat pembangunan kegiatan ini. Bila hasil AMDAL menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak menimbulkan dampak yang berarti, maka kegiatan dapat dilaksanakan sesuai usulan dengan tetap berpedoman agar memperkaitkan dampak negatif yang mungkin timbul diluar perkiraan semula. Dalam hal ini sebelum kegiatan dilaksanakan harus ditentukan dulu pedoman pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai usaha menjaga kelestarian lingkungan.

Kegunaan AMDAL dalam usaha menjaga kualitas lingkungan, adalah :

a. Mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tidak rusak, terutama sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.

b. Menghindari efek samping dari pengelolaan sumberdaya alam.

c. Mencegah terjadinya perusakan lingkungan akibat pencemaran, sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

d. Agar dapat diketahui manfaatnya yang berdaya guna dan berhasil guna bagi bangsa, negara atau masyarakat. Dalam kehidupannya, manusia dibina oleh lingkungan alam maupun lingkungan sosial- budaya. Tetapi dalam prakteknya manusia mempengaruhi keadaan lingkungan secara dominan. Jadi terbentuk suatu keunikan dimana manusia dan lingkungan berinteraksi secara ekologis. Interaksi disini dapat berlangsung secara positif, bila interaksi ini mengakibatkan peningkatan daya dukung lingkungan dalam menjamin kesejahteraan manusia . Sedangkan interaksi negatif apabila terjadi interaksi yang merusak lingkungan sehingga daya dukung lingkungan menjadi menurun.

Manusia mempunyai keterbatasan, tetapi tidak terperangkap oleh keterbatasan tersebut melainkan berusaha meningkatkan diri. Dengan terbatasnya sumberdaya alam yang ada, manusia mencoba menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologinya untuk meningkatkan dan mempertahankan daya dukung lingkungan tempat hidupnya. Pengelolaan sumberdaya alam mempunyai hubungan erat dengan pelestarian karena azas pengelolaan lingkungan adalah pelestarian. Pelestarian bukan berarti membiarkan alam sebagaimana asalnya, tetapi merupakan usaha pemanfaatan yang diimbangi dengan upaya menjaga kualitasnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia. Pelestarian harus dilaksanakan secara terpadu karena ada keterkaitan yang sangat erat antara faktor lingkungan satu dengan lainnya, yang berarti bahwa kerusakan yang satu dapat menimbulkan kerusakan yang lainnya.

BAB VII

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DAN TEKNOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA