Daya Dukung Lingkungan
6. 8. Daya Dukung Lingkungan
Populasi manusia terus berkembang, bahkan pada suatu saat terjadi pertumbuhan penduduk yang sangat luar biasa yang disebut ledakan penduduk. Mengingat luas muka bumi yang merupakan ekosistem kehidupan manusia itu luasnya tetap, sedangkan pertumbuhan penduduk terus melaju, maka akan terjadi pembenturan antara pertumbuhan populasi manusia dengan daya dukung lingkungan.
Daya dukung lingkungan adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah populasi jenis tertentu untuk dapat hidup dalam lingkungan tersebut. Dalam hal ini Daya dukung lingkungan adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah populasi jenis tertentu untuk dapat hidup dalam lingkungan tersebut. Dalam hal ini
Manusia sangat bervariasi dan daya dukung lingkungan juga bervariasi. Daya dukung lingkungan tidak mutlak, melainkan berkembang sesuai dengan faktor yang memengaruhinya. Lingkungan yang berada memiliki daya dukung yang berbeda, sedangkan suatu lingkungan daya dukungnya dapat berkembang sesuai dengan faktor serta sumberdaya yang memengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain iklim, cuaca, kesuburan tanah, erosi, perilaku manusia dan lain- lainnya.
Dengan memperhatikan kemampuan lingkungan mendukung populasi di atasnya, kita dapat menghitung kemampuan maksimum lingkungan tersebut. Dengan demikian akan dapat diperhitungkan kepadatan populasi yang dapat didukung oleh lingkungan yang bersangkutan, sehingga populasi tersebut dapat hidup dengan wajar. Apabila terjadi kelebihan populasi akan terjadi ketimpangan ekologi. Apabila terjadi kelebihan populasi atau kepadatannya melebihi kepadatan yang mampu didukung, kita katakan lingkungan tersebut telah sampai kepada batasnya.
Sehubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai manusia, maka manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan. Faktor sosial budaya dapat juga menurunkan daya dukung lingkungan, sehingga sampai kepada batas kemampuannya. Semua ini menuntut perhatian kita.
Ketimpangan lingkungan dalam bentuk kekeringan, tanah longsor, erosi, pencemaran, merupakan ungkapan keterbatasan daya dukung lingkungan, sebagai akibat perilaku manusia yang tidak selaras dengan daya dukung lingkungan yang bersangkutan. Perluasan permukiman, perladangan, kawasan industri bila tidak didukung oleh kemampuan lingkungan, akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan.
Manusia merupakan makhluk yang dikaruniai kemampuan budaya yang melebihi makhluk lainnya. Dengan kemampuan budaya itu, manusia telah mampu mengubah muka bumi seperti yang kita saksikan saat ini. Padahal manusia merupakan mahluk yang keberadaannya di muka bumi paling akhir. Dengan kemampuan manusia memanfaatkan lingkungan, manusia dapat memenuhi kebutuhannya. Kemampuan manusia bervariasi, maka pemanfaatan sumberdaya alam juga bervariasi. Pemanfaatan sumberdaya alam tersebut juga dibatasi oleh kemampuan budaya manusia. Kelompok manusia yang tingkat budayanya telah tinggi, melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasainya, telah dapat merealisasikan sumberdaya alam bagi kesejahteraan hidupnya.
Kebalikannya, kelompok manusia yang kemampuan budayanya masih terbatas, sumberdaya alam yang ada tidak dimanfaatkan untuk kesejateraan hidupnya. Hutan lebat, sungai lebar dan deras, air terjun dan lainnya dipandang sebagai penghalang dan penghambat dari pada dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidupnya.
Daya dukung lingkungan bersifat relatif dan lingkungan memiliki keterbatasan. Bila pemanfaatan dan populasi yang dapat didukung oleh lingkungan tersebut telah melewati batas kemampuan, akan terjadi berbagai bentuk ketimpangan. Ketimpangan-ketimpangan tersebut menjadi masalah yang akan menimpa kehidupan mahluk di muka bumi, khususnya manusia.
Muka bumi dengan segala sumberdayanya memiliki kondisi yang sangat bervariasi. Oleh karena itu, daya dukung lingkungan terhadap populasi manusia juga sangat berbeda-beda. Suatu lingkungan yang curam sangat kecil kemampuannya untuk menampung populasi manusia. Bila jumlah populasi dengan kepadatannya dipaksakan melebihi daya dukung lingkungan tersebut dapat menyebabkan terjadinya erosi dan tanah longsor.
Tanah yang kering memiliki kemampuan mendukung populasi dan aktivitas manusia sesuai dengan kondisinya. Bila populasi dan kegiatan di atasnya melebihi daya dukungnya, maka akan terjadi ketimpangan lingkungan berupa kekeringan dan erosi. Kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dimanfaatkan untuk memperhitungkan berapa daya dukung maksimum lingkungan tanah kering tersebut mendukung populasi secara wajar. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan ungkapan budaya manusia, ternyata telah mampu merekayasa gurun menjadi tanah pertanian yang produktif.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perekayasaan pertanian berupa pemupukan (kimiawi dan organik), pengolahan tanah yang lebih baik (mekanik), pemilihan bibit unggul (hayati), perbaikan pengairan melalui organisasi dan kelembagaan (sosial), semua ini merupakan bukti kemampuan budaya manusia mengembangkan daya dukung lingkungan tanah pertanian.
Penerapan teknologi bagi manusia selain berdampak positif juga negatif. Penerapan tersebut merupakan tekanan terhadap lingkungan. Eksploitasi hutan, sungai, laut dan lainnya yang diluar daya kemampuan lingkungan yang bersangkutan, merupakan tekanan yang mengubah keseimbangan sehingga menimbulkan masalah lingkungan. Penggunaan mesin-mesin berat untuk menebas hutan, sehingga dalam waktu yang singkat hutan tersebut menjadi gundul. Akibatnya, keseimbangan di lingkungan hutan tersebut terancam sehingga menimbulkan erosi dan banjir.