India dan Bangladesh menemukan bahwa dampak yang signifikan periode gestasi yang lebih rendah dan berat badan bayi yang lebih rendah pada pengguna tembakau
kunyah. Hasil penelitian Pogodina dkk 2009 dalam penelitianya yang bersifat retrospektif prospective study dengan jumlah kasus 2.206 wanita menemukan
peningkatan kejadian BBLR pada pengguna temabakau dibandingkan dengan yang tidak menggunakan RR : 1,28. Bruce 2002 dalam penelitianya di Guatamala juga
menemukan hal yang sama RR :2.
2.4. Kerangka Konsep
Kejadian berat badan lahir rendah merupakan suatu outcome dari suatu proses persalinan. Seorang bayi yang dikatakan mengalami berat badan lahir rendah bila
berat badannya kurang dari 2500 gram yang ditimbang kurang dari 48 jam setelah dilahirkan tanpa memperhatikan usia kehamilanya. Variabel konsumsi tembakau
kunyah diduga akan menyebabkan kejadian berat badan lahir rendah setelah pengarauh faktor luar dihilangkan. Faktor luar dalam penelitian ini meliputi usia
perkawinan ibu, mordibitas umum, asupan kalori, berat badan sebelum hamil, tinggi badan 145 cm, pertambahan berat badan ibu pada trimester III kurang dari 12 kg,
perilaku merokok, dan pekerjaan dikendalikan melalui restriksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi pada saat pemilihan sampel. Sedangkan sosial ekonomi, perilaku
prenatal care , usia ibu, pendidikan ibu, masa hamil, jenis kelamin bayi, dan paritas ibu dikendalikan dalam analisa stratifikasi setelah data dikumpulkan. Dengan
demikian, krangka konsep dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.5. Kerangka Konsep Penelitian
Konsumsi Tembakau Kunyah
Kejadian Berat Badan Lahir Rendah
BBLR
Variabel Perancu
- ANC
- Jenis Kelamin Bayi
- Pendidikan Ibu
- Masa Hamil
- Paritas
- Sosial Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional case control dengan pendekatan retrospective yakni untuk melihat pengaruh konsumsi tembakau
kunyah terhadap kejadian bayi BBLR di Kabupaten Simalungun. Pengaruh konsumsi tembakau kunyah terhadap kejadian berat badan lahir rendah pada bayi dapat
diketahui dari perbandingan rasio antara proporsi kelompok kasus yang terpapar expourse risiko dengan proporsi kelompok kontrol yang tidak terpapar risiko.
Skema dasar studi kasus kontrol dapat digambarkan sebagai berikut.
Retrospektif
TK + = Mengonsumsi tembakau kunyah TK - = Tidak mengonsumsi tembakau kunyah
BBLR + = berat badan lahir rendah BBLR - = Tidak berat badan lahir rendah
Gambar 3.1. Skema Rancangan Case Control Murti, 2003
Kasus dalam penelitian ini adalah bayi BBLR 2500 gram sedangkan kontrol adalah bayi tidak BBLR
≥ 2500 gram.
TK + TK -
TK + TK -
BBLR + Kasus
BBLR – Kontrol
SAMPEL
Universitas Sumatera Utara