lahir dengan kondisi prematur dan bayi kecil masa kehamilan kurang dari 1500 gram disebut bayi berat lahir sangat rendah BBLSRWHO,1961; Unicef, 2004
2.1.1. Patofisiologi dan Etiologi BBLR
Sangat susah untuk memisahkan secara tegas antara faktor-faktor yang berkaitan dengan prematur dan faktor yang berkaitan dengan IUGR yang
menyebabkan terjadinya BBLR. Sampai sekarang penyebab terbanyak yang diketahui menyebabkan terjadinya BBLR adalaah kelahiran prematur. Dan dalam
kasus demikian bayi yang BBLR harus mendapatkan penanganan yang adekuat. Sedangkan faktor lain berkaitan dengan faktor ibu dan janin Depkes RI, 2011.
Menurut WHO 2004 faktor etiologi yang berkontribusi menyebabkan kejadian berat badan lahir rendah terutama di negara-negara berkembang meliputi
penggunaan tembakau merokok, konsumsi tembakau kunyah, dan tembakau untuk kegunaan terapi, kurang intake kalori, berat badan rendah sebelum masa kehamilan,
primipara, jenis kelamin janin, tubuh pendek, ras, riwayat BBLR sebelumnya, angka mordibitas umum, dan faktor risiko lingkungan seperti paparan timbal, dan jenis-jenis
polusi udara WHO, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Berkontribusi Pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah BBLR WHO, 2004
Sumber : World Health Organisation
2.1.2. Dampak Berat Badan Lahir Rendah
BBLR sangat erat kaitannya dengan mortalitas dan mordibitas janin. Keadaan ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan kognitif,
kerentanan terhadap penyakit kronis di kemudian hari Unicef, 2004. Pada tingkat populasi, proporsi bayi dengan BBLR adalah gambaran multimasalah kesehatan
masyarakat mencakup ibu yang kekurangan gizi jangka panjang, kesehatan yang buruk, kerja keras dan perawatan kesehatan dan kehamilan yang buruk. Secara
individual, BBLR merupakan prediktor penting dalam kesehatan dan kelangsungan hidup bayi yang baru lahir dan berhubungan dengan risiko tinggi pada kematian bayi
dan anak Unicef, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Dampak lanjutan dari BBLR dapat berupa gagal tumbuh grouth faltering, anak pendek 3 kali lebih besar di banding non BBLR, pertumbuhan terganggu,
penyebab wasting, dan risiko malnutrisi Sirajudin dkk, 2011.
2.1.3. Faktor Resiko BBLR