Sampel Populasi dan Sampel 1. Populasi

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Simalungun yang terdiri dari 5 kecamatan yakni Kecamatan Raya, Purba, Silima Kuta, Pematang Silima Kuta, dan Haranggaol Horizon. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa kelima kecamatan tersebut merupakan wilayah dengan pengguna tembakau kunyah pada wanita usia muda yang tertinggi di kabupaten Simalungun dan ditemukanya masalah BBLR. Waktu penelitian dijadwalkan selama 9 bulan yakni mulai bulan November 2012 sampai bulanAgustus 2013. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi kasus dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi BBLR di Kabupaten Simalungun tahun 2012 population based. Sedangkan populasi kontrol adalah ibu yang melahirkan bayi tidak BBLR. Penentuan berat badan lahir bersumber dari catatan atau dokumen kesehatan ibu dan anak KIA puskesmas Raya, Tiga Runggu, Seribu Dolok, Mardingding, dan Haranggaol selama satu tahun 1 Januari 2012-1 April 2013

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 38 kasus ibu yang melahirkan bayi BBLR di Kecamatan Raya, Purba, Silima Kuta, Pematang Silima Kuta, dan Haranggaol Horizon dengan kriteria inklusi: usia ibu 18-45 tahun dan pekerjaan ibu petani. Alasan penetapan usia ibu 18-45 tahun dan pekerjaan ibu sebagai kriteria Universitas Sumatera Utara inklusi adalah karena karakteristik tersebut paling banyak terdapat pada ibu yang melahirkan bayi BBLR dan ibu melahirkan bayi tidak BBLR. Kriteria ekskulsi meliputi: ibu perokok, berat badan sebelum kehamilan 45 kg yang dicek dari Kartu Menuju Sehat KMS, tinggi badan 145 cm, Berat badan pada usia kehamilan trimester III 12 kg untuk ibu kurus berdasarkan indeks massa tubuh IMT Depkes RI, 2009, ibu menderita tuberkulosis, preeklamsia, eklamsia, anemia berat, hipertensi, diabetes mellitus, terdapat riwayat kelahiran BBLR, tidak mampu secara fisik, tidak dapat ditemui, dan menolak berpartisipasi dalam penelitian. Alasan penentuan kriteria eksklusi ini didasarkan karena karakteristik tersebut jarang ditemukan pada ibu yang melahirkan bayi BBLR dan ibu yang melahirkan bayi tidak BBLR. Besar sampel dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan rumus kasus kontrol perbandingan satu kasus dan satu kontrol sebagai berikut. Nilai OR berdasarkan beberapa variabel penelitian terdahulu: No Variabel OR Refrensi 1 Penggunaan tembakau kunyah 2 Henrietta, dkk 2005 2 Penggunaan tembaku kunyah 3,6 WHO Searo 2004 3 Konsumsi tembakkau 6,36 Jayant 2009 � = � � 1− 1 2� �2� 2 1 − � 2 + � 1−� �� 1 1 − � 1 + � 2 1 − � 2 � 2 � 1 − � 2 2 Universitas Sumatera Utara n = Jumlah sampel minimal Keterangan : ORo = Nilai test oods rasio = 1 P1 = Probailitas kejadian penyakit dengan faktor resiko pada kasus = 0,3 P2 = Probabilitas Kejadian penyakit tanpa faktor resiko pada kontrol OR = 3,86 OR teoritis α = Tingkat signifikansi = 95 β = Kekuatan uji = 80 0,84 uji dua arah Dengan menggunakan software sample size determination in health study maka diperoleh sampel minimal sebanyak 38 kasus dan 38 kontrol Lwanga dan Lemeshow, 1998. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang diambil dari 5 yaitu : Kecamatan Raya, Purba, Silima Kuta, Pematang Silima Kuta, dan Haranggaol Horijon dengan cara mengunjungi kasus sesuai daftar yang telah ditetapkan dari catatan puskesmas. Sedangkan pemilihan kontrol didasarkan pada metode tetangga terdekat Rothman dalam Murti 2003. Adapaun rincian sampel yang diperoleh dari tiap kecamatan seperti tertera dalam tabel berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Jumlah Sampel Per Kecamatan di Wilayanh Penelitian Kabupaten Simalungun Kecamatan Kasus n Kontrol n Total N Purba 17 17 34 44,7 Silima Kuta 4 4 8 10,5 Raya 9 9 18 23,5 Haranggaol Horizon 6 6 12 15,7 Pematang Silima Kuta 2 2 4 5,2 Jumlah 38 38 76 100 3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Pengumpulan Data Ada dua jenis data yang di kumpulkan dalam penelitian ini yaitu : a. Data Primer Data yang di peroleh langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara kuesioner dan observasi. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Simalungun meliputi data demografi, data kasus BBLR, dan data geografi. Dari Puskesmas Tiga Runggu, Puskesmas Seribu Dolok, Puskesmas Haranggaol, Puskesmas Pematang Raya, dan Puskesmas Mardingding meliputi data demografi, kasus BBLR, dan data geografi, dokumen bidan desa dan dokumen lain yang dianggap relevan dengan penelitian. Universitas Sumatera Utara

3.4.2. Validitas dan Reliabilitas