Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

mengalami masalah perinatal. Resiko ini akan sangat tergantung pada waktu penggunaan nikotin selama kehamilan Sirajuddin dkk, 2010.

2.3. Landasan Teori

Teori segitiga epidemiologi model penyakit tidak menular memperlihatkan kondisi dan status penyakit yang mempengaruhi populasi yang kompleks dan bahwa penyebab penyakit terdiri dari banyak faktor. Selain itu, teori ini juga memperlihatkan bahwa banyak faktor dan elemen yang berkontribusi dalam kejadian penyakit dan kesakitan di masyarakat. Bila dibandingkan dengan segitiga epeidemiologi kalasik dari Gordon, konsep agen digantikan dengan faktor risiko, yang menyiaratkan perlunya dilakukan identifikasi terhadap faktor penyebab atau faktor etiologi penyakit Timmreck, 2005. Berat badan lahir rendah merupakan suatu penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh banyak faktor. Faktor penggunaan tembakau merokok, konsumsi tembakau kunyah, dan tembakau untuk kegunaan terapi, kurang intake kalori, berat badan rendah sebelum masa kehamilan, primipara, jenis kelamin janin, tubuh pendek, ras, riwayat BBLR sebelumnya, mordibitas umum, faktor risiko lingkungan seperti paparan timbal, dan jenis-jenis polusi udara WHO, 2004. Faktor mordibitas umum pada ibu yang berkontribusi pada kejadian BBLR meliputi hipertensi, tuberkulosis, diabetes, preeklamsia, perdarahan, dan anemia pada saat hamil Manuaba, 1998. Faktor sosial ekonomi, perilaku ibu, usia nikah, alkohol, prenatal care dan aktifitas Universitas Sumatera Utara fisik yang berlebihan juga menentukan kejadian BBLR pada bayi Jayant, 2011, Hernietta, 2005. FAKTOR RISIKO HOST LINGKUNGAN Gambar 2.4. Model Segitiga Epidemiologi Mutakhir Timmreck, 2005 Pada umumnya penyakit memiliki lebih dari satu penyebab multikausal terutama pada penyakit non infeksi Murti, 2005. Demikian juga dengan penyakit berat badan lahir rendah tidak disebabkan oleh penyebab tunggal melainkan penyebab ganda. Konsumsi tembakau kunyah merupakan faktor risiko yang menyebabkan ibu melahirkan bayi BBLR host. Faktor lingkungan meliputi lingkungan sosial seperti gaya hidup, kebiasaan, dan tradisi yang memudahkan setiap individu terpapar terhadap tembakau kunyah. Interaksi faktor resiko, host, dan lingkungan akan menyebabkan kejadian penyakit sebagai outcome dari interaksi tersebut. Konsumsi tembakau kunyah merupakan faktor risiko penting terhadap kejadian BBLR OR = 6,36 Jayant, 2009. Penggunaan tembakau kunyah selama kehamilan menyebabkan penurunan berat badan bayi 100-400 g dan peningkatan berat plasenta 66 g OR 3,6 di bandingkan dengan ibu hamil yang tidak menggunakan tembakau kunyah WHO Searo, 2004. WHO 2000 dalam studinya di WAKTU Universitas Sumatera Utara India dan Bangladesh menemukan bahwa dampak yang signifikan periode gestasi yang lebih rendah dan berat badan bayi yang lebih rendah pada pengguna tembakau kunyah. Hasil penelitian Pogodina dkk 2009 dalam penelitianya yang bersifat retrospektif prospective study dengan jumlah kasus 2.206 wanita menemukan peningkatan kejadian BBLR pada pengguna temabakau dibandingkan dengan yang tidak menggunakan RR : 1,28. Bruce 2002 dalam penelitianya di Guatamala juga menemukan hal yang sama RR :2.

2.4. Kerangka Konsep