Hambatan Perdagangan Internasional TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 5 Ilustrasi pengaruh tarif pada negara berkembang Keterangan : SD = Supply dalam negeri DD = Demand dalam negeri P 1 = Harga sebelum diberlakukan tarif P 2 = Harga setelah diberlakukan tarif Q 1,3 = Jumlah barang yang ditawarkan Q 2,4 = Jumlah barang yang diminta E = Titik Keseimbangan Titik E adalah titik keseimbangan dalam negeri dan terjadi transaksi antara konsumen dan produsen suatu komoditi. P 1 adalah harga dunia untuk sebuah komoditi. Jika komoditi impor masuk ke dalam negeri maka akan mengurangi surplus produsen sementara produsen hanya mampu menawarkan komoditi tersebut sebesar Q 1 sedangkan permintaan sebesar Q 2 . Pemerintah memberlakukan tarif impor untuk melindungi produsen dalam negeri sehingga mengakibatkan harga naik menjadi P 2 . Pada harga P 2 , produsen mampu meningkatkan produksinya menjadi Q 3 sedangkan permintaan sebesar Q 4 . Berdasarkan Gambar 5, pemberlakuan tarif akan meningkatkan produksi dalam negeri suatu komoditi, selain itu pemerintah juga mendapatkan penerimaan dari tarif sebesar B. Consumption effect akibat tarif impor yaitu berkurangnya konsumsi sebesar Q 2 -Q 4 karena harga yang naik. Production effect yaitu pengaruh yang E P Q S D D D Q 1 Q 3 Q 4 Q 2 P 1 P 2 Sumber : Tan, 1988 B A menyebabkan produsen dalam negeri meningkatkan produksinya dari Q 1 ke Q 3 . Revenue effect tarif adalah penerimaan yang diterima pemerintah sebesar tarif B. Redistribution effect adalah tarif yang dikenakan terhadap komoditi sehingga produsen tidak mau merugi, maka produsen menaikan harga-harga dalam negeri, nilai redistribution effect sebesar A. Kenaikan produksi membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Hal tersebut merupakan employment effect adanya tarif. Balance of payment effect digambarkan dengan impor yang berkurang ketika terjadi peningkatan produksi. Saat impor turun sementara ekspor naik maka neraca pembayaran akan meningkat. Hambatan non tarif dilakukan dengan tidak memungut pajak melainkan dengan kebijakan yang diberlakukan oleh suatu negara. Ada beberapa bentuk kebijakan hambatan non tarif, salah satunya adalah kuota impor. Kuota adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah ekspor ataupun impor. Kuota bisa berupa pembatasan kuantitas pasokan atau pembatasan nilai. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri domestik tertentu atau sektor pertanian agar sektor tersebut bisa lebih berkembang. Selain kuota impor, bentuk hambatan lainnya berupa pembatasan ekspor ‘sukarela’, hambatan administratif, kartel-kartel internasional, dumping, dan subsidi ekspor.

2.3 Teori Penawaran

Penawaran adalah jumlah komoditas yang ditawarkan produsen kepada konsumen dalam suatu pasar pada tingkat harga dan jangka waktu tertentu Putong 2007. Harga dan jumlah yang ditawarkan memiliki hubungan yang positif, artinya jika harga naik maka jumlah komoditas yang ditawarkan semakin banyak. Asumsi yang digunakan adalah ceteris paribus yaitu suatu keadaan dimana faktor-faktor lain dianggap tetap. Misal, apabila harga suatu komoditas naik, dengan asumsi ceteris paribus maka faktor-faktor selain komoditas tersebut diasumsikan tetap atau tidak mengalami perubahan Lipsey 1995. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu komoditas dapat digambarkan dengan fungsi sebagai berikut: Qsk = f Pk, Ps, Pi, G, T, Tx ………………………………………………... 2.1 Keterangan : Qsk = Penawaran komoditas Pk = Harga komoditas itu sendiri Ps = Harga komoditas lain substitusi dan komplementer Pi = Harga input faktor produksi G = Tujuan perusahaan T = Teknologi Tx = Pajak dan subsidi

2.4 Teori Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli konsumen selama periode waktu tertentu Pappas dan Hirschey 1995. Menurut Mankiw 2003, permintaan suatu barang atau jasa akan berlaku hukum permintaan yaitu jika harga sebuah barang meningkat, maka kuantitas barang yang diminta akan menurun dengan menganggap hal lainnya tetap ceteris paribus . Gorman 2009 menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempegaruhi permintaan yaitu harga barang itu sendiri, harga barang dan jasa lainnya, pendapatan, preferensi dan persepsi akan harga di masa depan. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu komoditas dapat digambarkan dengan fungsi sebagai berikut: Qdk = f Pk, Pl, I, S, PH……………………………………………………2.2 Keterangan: Qdk = permintaan komoditi Pk = harga barang itu sendiri Pl = harga barang atau jasa lain I = pendapatan S = preferensi atau selera PH = persepsi harga di masa depan

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian Anggasari tahun 2008 membahas analisis faktor yang mempengaruhi volume impor kedelai Indonesia. Analisis penelitian tersebut menggunakan metode Ordinary Least Square OLS dengan variable produksi kedelai domestik, harga kedelai domestik, harga kedelai luar negeri, nilai tukar rupiah terhadap dollar, dummy tarif impor 10 persen dan dummy impor lima persen. Analisis tersebut menunjukkan volume impor kedelai secara nyata