konsumsi sebagai indikator permintaaan kedelai. Respon konsumsi kedelai terhadap pendapatan nasional per kapita tahun sebelumnya adalah inelastis.
Peningkatan satu persen pendapatan nasional per kapita tahun sebelumnya akan meningkatkan konsumsi kedelai sebesar 0.16 persen dalam jangka pendek dan
0.29 persen dalam jangka panjang. Konsumsi kedelai tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap
konsumi kedelai dengan arah positif. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi kedelau tahun sebelumnya akan meningkatkan konsumsi kedelai. Hal
tersebut mengindikasikan ada tenggang waktu yang cukup bagi konsumsi kedelai untuk menyesuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi. Variabel harga riil
kedelai eceran tidak berpengaruh nyata pada taraf 10 persen. Hal ini berarti perubahan harga riil kedelai ecerean tidak akan mempengaruhi konsumsi kedelai
Indonesia.
6.6 Harga Riil Kedelai Eceran
Berdasarkan analisis dalam model persamaan, harga riil kedelai eceran dipengaruhi oleh harga riil kedelai di pedagang besar PKB
t
dan kosumsi kedelai CON
t
. Variabel supply kedelai PRD
t
+JIM
t
tidak berpengaruh nyata terhadap harga kedelai eceran pada taraf α 10 persen. Hasil pendugaan harga riil kedelai
eceran disajikan pada tabel 11. Tabel 11 Hasil pendugaan harga riil kedelai eceran 1983-2011
Variabel Koefisie
n Dugaan
Elastisitas Prob |t|
Nama Variabel SR
LR
Int -1462.33
- -
0.1407 Intersep
PKB
t
1.208390 1.22
- .0001
Harga riil kedelai pedagang besar
PRD
t
+JIM
t
-0.00032 -0.32
- 0.2902
Supply kedelai
CON
t
0.000957 0.67
- 0.1081
Konsumsi Kedelai R-sq : 0.894
Prob F 0.0001 DW : 1.38 Dh : -1.18
Ket : signifikan pada taraf α = 0.10 Pada Tabel 11 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi R
2
model harga riil kedelai eceran sebesar 0.894. Hal ini berarti 89.4 persen keragaman harga
kedelai eceran dapat dijelaskan oleh peubah penjelas di dalam model. Sisanya sebesar 10.6 persen dijelaskan oleh faktor-faktor di luar model.
Hasil uji t statistik menunjukkan bahwa harga riil kedelai eceran dipengaruhi oleh harga riil kedelai di tingkat pedagang besar dengan arah positif.
Hal ini berarti peningkatan harga riil kedelai di pedagang besar akan meningkatkan harga riil kedelai eceran. Menurut Amang et al,. 1996, pada rantai
pemasaran kedelai, pengecer pada setiap pasar menyalurkan kedelai dari masing- masing pedagang besar tingkat provinsi dan kabupaten untuk menyalurkan kepada
konsumen, oleh karena itu jika harga riil kedelai di pedagang besar meningkat maka harga kedelai eceran juga akan meningkat. Respon harga riil kedelai eceran
terhadap harga riil kedelai di pedagang besar adalah elastis dalam jangka pendek. Peningkatan satu persen harga riil kedelai di pedagang besar akan meningkatkan
harga riil kedelai eceran sebesar 1.22 persen dalam jangka pendek. Variabel lain yang berpengaruh terhadap harga riil kedelai eceran adalah
konsumsi kedelai dengan arah positif. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi kedelai akan meningkatkan harga riil kedelai eceran. Jika dilihat dari
nilai elastisitasnya, harga riil kedelai eceran kurang responsif terhadap perubahan konsumsi kedelai. Peningkatan konsumsi kedelai sebesar satu persen akan
meningkatkan harga riil kedelai eceran sebesar 0.67 persen dalam jangka pendek. Variabel supply kedelai yang terdiri dari produksi dan impor kedelai tidak
berpengaruh secara nyata terhadap harga riil kedelai eceran pada taraf α 10 persen.
6.7 Impor Kedelai
Berdasarkan analisis dalam model persamaan, volume impor kedelai dipengaruhi oleh harga riil kedelai impor PKI
t
produksi kedelai PRD
t
, konsumsi kedelai CON
t
, dan impor kedelai tahun sebelumnya JIM
t-1
. Hasil pendugaan variabel yang mempengaruhi volume impor kedelai ditunjukkan oleh
Tabel 12. Tabel 12 Hasil pendugaan impor kedelai Indonesia tahun 1983-2011
Variabel Koefisien
Dugaan Elastisitas
Prob |t| Nama Variabel
SR LR
Int 122673.1
- -
0.8324 Intersep
PKI
t
-1980.39 -0.292
-0.697 0.0742
Harga riil kedelai impor PRD
t
-1.02050 -0.772
-1.841 0.0285
Produksi Kedelai CON
t
1.178804 1.426
3.402 0.0040
Konsumsi Kedelai JIM
t-1
0.580863 0.65
2.03 0.0006
Impor kedelai tahun sebelumnya
R-sq : 0.705 Prob F 0.0001
DW : 2.28 Dh : -1.18
Ket : signifikan pada taraf α = 0.10