Metode Pengolahan Data Analisis Deskriptif

tentang produksi kedelai, impor kedelai serta kebijakan perkedelaian nasional mulai tahun 1983 sampai 2011.

4.3.3 Analisis Persamaan Simultan

Model persamaan simultan digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel eksogen exogenous variable terhadap variabel endogen endogenous variable dalam hubungan yang bersifat simultan. Variabel eksogen adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain yang terdapat dalam model sistem persamaan simultan, sedangkan variabel endogen adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lain yang terdapat di dalam model sistem persamaan simultan.

4.3.3.1 Perumusan Model

Persamaan simultan terdiri dari persamaan identitas dan persamaan struktural. Persamaan identitas dalam penelitian ini adalah fungsi produksi yaitu : PRD = LAP PRV …....….....……………………………………………….. 4.1 Ket: PRD = produksi kedelai domestik ton LAP = Luas area panen ha PRV = Produktivitas tonha Persamaan struktural terbentuk dari teori ekonomi yang mendasarinya Juanda 2009. Teori yang mendasari persamaan struktural berasal dari persamaan identitas yaitu fungsi produksi. Persamaan struktural dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Fungsi Luas Area Panen Luas area panen tanaman kedelai dipengaruhi oleh perubahan harga riil kedelai di tingkat petani PTP t -PTP t-1 , harga riil jagung tahun sebelumnya PJG t- 1 , dan luas areal panen tahun sebelumnya LAP t-1 . Persamaan luas area panen kedelai dirumuskan sebagai berikut: LAP t = a + a 1 PTP t -PTP t-1 + a 2 PJG t-1 + a 3 LAP t-1 + µ 1t ……………………4.2 Ket : LAP t = luas area panen kedelai tahun ke-t ha PTP t -PTP t-1 = perubahan harga riil kedelai di tingkat petani Rpkg PJG t-1 = harga riil jagung tahun sebelumnya Rpkg LAP t-1 = luas area panen tahun sebelumnya ha µ 1t = variabel pengganggu Nilai dugaan parameter yang diharapkan a 1 0; a 2 0; 0 a 3 1. b. Fungsi Produktivitas Kedelai Produktivitas kedelai PRV diduga dipengaruhi oleh perubahan harga riil kedelai di tingkat petani PTP t -PTP t-1 , rasio harga riil benih kedelai terhadap harga riil benih tahun sebelumnya PBN t PBN t-1 , dan produktivitas tahun sebelumnya PRV t-1 . Persamaan produktivitas kedelai dapat dirumuskan sebagai berikut : PRV t = b + b 1 PTP t -PTP t-1 + b 2 PBN t PBN t-1 + b 3 PRV t-1 + µ 2t ................ 4.3 Ket: PRV t = produtivitas kedelai tahun ke-t tonha PTP t -PTP t-1 = perubahan harga riil kedelai di tingkat petani Rpkg PBN t PBN t-1 = rasio harga riil benih kedelai PRV t-1 = produktivitas kedelai tahun sebelumnya tonha µ 2t = variabel pengganggu Nilai dugaan parameter yang diharapkan b 1 0; b 2 0; 0 b 3 1. c. Fungsi Harga Kedelai di Tingkat Petani Harga kedelai di tingkat petani PTP diduga dipengaruhi oleh produksi kedelai PRD, harga riil kedelai di tingkat pedagang besar PKB, konsumsi kedelai CON, dan harga riil kedelai impor tahun sebelumnya PKI t-1 . Persamaan harga kedelai di tingkat petani dapat dirumuskan sebagai berikut: PTP t = c + c 1 PRD t + c 2 PKB t + c 3 CON t + c 4 PKI t-1 + µ 3t …………..……...4.4 Ket: PTP t = perubahan harga riil kedelai di tingkat petani Rpkg PRD t = produksi kedelai domestik ton PKB t = harga riil kedelai di tingkat pedagang besar Rpkg CON t = konsumsi kedelai ton PKI t-1 = harga riil kedelai impor tahun sebelumnya USton µ 3t = variabel pengganggu Nilai dugaan yang diharapkan c 2 , c 3, c 4 0; c 1 0. d. Fungsi Konsumsi Kedelai Konsumsi kedelai diduga dipengaruhi oleh harga riil kedelai eceran PKD, pendapatan nasional per kapita tahun sebelumnya PNB t-1 , dan konsumsi kedelai tahun sebelumnya CON t-1 . Persamaan konsumsi kedelai dapat dirumuskan sebagai berikut: CON t = d o + d 1 PKD t + d 2 PNB t-1 + d 3 CON t-1 + µ 4t …………………………..4.5 Ket: CON t = konsumsi kedelai ton PKD t = harga riil kedelai eceran Rpkg PNB t-1 = pendapatan nasional per kapita tahun sebelumnya US CON t-1 = konsumsi kedelai tahun sebelumnya ton µ 4t = variabel pengganggu Nilai dugaan yang diharapkan d 1 0; d 2 0; 0 d 3 1.