Ruang Terbuka Roof Garden

umum lainnya sebagai penunjang kehidupan suatu kota, terdapat pula penyediaan jasa perumahan housing. Bagian luar kota Outer City merupakan kawasan yang menyediakan ruang yang cukup luas sebagai pusat aktivitas kota yang tersusun rapat dengan berbagai tipe bersama dengan lingkungan kediaman yang saling berhubungan dan terintegrasi dengan tempat perbelanjaan dan tempat pelayanan. Area pinggiran kota Suburbs merupakan kawasan yang masih berada dalam suatu kota yang letaknya berada di pinggiran atau batas tepi suatu kota. Pada area ini biasanya dimanfaatkan sebagai kawasan hijau, lahan tanaman produksi pertanian, hutan, dan preservasi.

2.3 Ruang Terbuka

Menurut Christansen 2005, ruang merupakan suatu area tertentu baik di dalam maupun di luar ruangan yang dibatasi oleh pembatas yang tegas, seperti dinding, pagar, semak, bangunan, pepohonan, dan pembatas lainnya. Ruang terbuka terbagi menjadi ruang terbuka hijau dan yang tidak. Ruang terbuka hijau kota merupakan suatu komunitas vegetasi berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitarnya, berbentuk jalur, menyebar, ataupun bergerombol yang menimbulkan lingkungan yang sehat, suasana nyaman, sejuk, dan estetis Irwan, 2005. Dalam suatu kota, ruang terbuka merupakan suatu tapak atau area yang tidak tertutupi oleh bangunan, jalan, area parkir, dan lainnya baik bentukan yang memiliki konstruksi maupun bersifat alami. Lebih jauh Christansen menjelaskan aplikasi dari suatu ruang terbuka kota dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya taman, area rekreasi, plaza, kawasan bernuansa alami, dan lain-lain.

2.4 Roof Garden

Dalam kurun waktu 50 tahun ke belakang, perkembangan pembangunan taman atap roof garden semakin meningkat di berbagai belahan dunia, baik sebagai ruang privat maupun ruang publik Osmundson, 1999. Lebih jauh Osmundson mengatakan bahwa taman atap telah terdapat pada masa prasejarah, yaitu adanya The ziggurats of ancient di Mesopotamia, hingga The hanging garden di Babylonia yang terdapat pada tahun 600 – 290 SM. Menurut Osmundson 1999 terdapat beberapa manfaat dan keuntungan dengan adanya roof garden pada suatu bangunan, diantaranya: 1. Keuntungan ekonomi Dengan adanya roof garden pada suatu bangunan akan memberikan keuntungan secara ekonomi bagi bangunan atau gedung tersebut. Sebagai contoh, roof garden pada suatu hotel akan meningkatkan kualitas kenyamanan hotel tersebut yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah orang yang menginap di hotel tersebut. Demikian juga halnya pada bangunan perkantoran, retail, dan lain-lain yang akan menarik orang untuk menyewa tempat di bangunan tersebut, termasuk juga menarik minat pengunjung ke bangunan tersebut. 2. Keuntungan sosial Keberadaan roof garden sebagai ruang terbuka yang terletak di atas suatu bangunan tentunya memberikan kesan yang berbeda dengan ruang terbuka di dasar bangunan. Roof garden memberikan kesan yang lebih tenang, jauh dari kebisingan jalan, keramaian, dan memberikan pemandangan ke dasar lingkungan di sekelilingnya. Hal ini memberikan ruang bersosialisasi yang lebih nyaman bagi masyarakat dan pengunjung. 3. Keuntungan lingkungan Masalah lingkungan di perkotaan yang saat ini terjadi karena semakin tingginya penutupan lahan perkotaan oleh perkerasan dapat direduksi oleh adanya roof garden. Suhu kota yang lebih panas disebabkan oleh penutupan lahan kota oleh material perkerasan seperti paving, aspal, beton, dan lain-lain. Hal ini merefleksikan panas matahari ke area di atasnya. Dengan penutupan atap bangunan oleh vegetasi maka dapat mereduksi perefleksian panas matahari tersebut. Roof garden juga bermanfaat dalam penyimpanan air, air hujan yang turun dapat diserap oleh vegetasi dan media tanam sehingga aliran permukaan yang biasa terjadi di atap bangunan menjadi berkurang dan meminimilisasi terbuangnya air secara percuma.

2.4 Perencanaan dan Perancangan