2.4 Perencanaan dan Perancangan
Menurut Nurisjah dan Pramukanto 1990, merencana adalah kegiatan memecahkan masalah dan proses pengambilan keputusan. Dengan kata lain
perencanaan ialah proses pemikiran suatu ide ke arah bentuk nyata. Dalam dunia arsitektur lanskap, perencanaan berarti tindakan menata dan menyatukan berbagai
penggunaan lahan berdasarkan pengetahuan teknis lahan dan kualitas estetiknya untuk mendukung fungsi yang akan dikembangkan pada lahan itu.
Perancangan merupakan tahapan lanjut dari perencanaan. Menurut Laurie 1984, perancangan menekankan pada seleksi komponen-komponen rancangan,
bahan-bahan, tanaman, dan kombinasinya sebagai pemecahan masalah yang ada dalam rencana tapak.
Dalam perancangan suatu lanskap terdapat prinsip-prinsip yang mendasarinya, yaitu:
1. Unity kesatuan, merupakan kesatuan seluruh elemen lanskap. Dapat
diciptakan dengan pengulangan repetition, penggunaan grid, dan tema.
2. Balance keseimbangan, berupa keseimbangan dalam skala, proporsi,
bentuk, dan posisi. Keseimbangan tercipta melalui pengaturan secara simetri, asimetri, maupun radial.
3. Emphasis penekanan, menghadirkan dominasi maupun suatu kontras
pada suatu lanskap. Emphasis dapat diciptakan melalui pengarahan, pengaturan letak, kontras terhadap elemen, dan variasi ukuran maupun
jumlah. Menurut Booth 1983, proses perancangan terdiri dari:
1. Project acceptance, terjadi kesepakatan mengenai proposal kerjasama
proyek antara arsitek lanskap dengan klien. 2.
Studi dan analisis, pengumpulan data yang terkait tapak proyek yang meliputi:
a. Persiapan peta dasar
b. Inventarisasi dan analisis
c. Wawancara dengan klien
d. Pengembangan program
3. Desain
a. Diagram fungsi ideal, permulaan dari pembuatan grafis suatu
desain untuk mengidentifikasi hubungan yang paling tepat antara fungsi usulan pertama dengan rung desainperancangan.
b. Diagram hubungan tapak, mengadopsi hubungan yang telah
terbentuk dari diagram fungsi untuk mengetahui kondisi tapak tersebut.
c. Peta konsep, pengembangan langsung dari diagram hubungan
tapak dengan adanya pembagian ke dalam beberapa penggunaan yang spesifik pada area tersebut.
d. Studi bentuk perancangan
e. Preliminary design, semua elemen desain dimasukkan dan
dipelajari kesatuan antara berbagai elemen tersebut f.
Master plan, perbaikan atau penghalusan dari desain awal g.
Schematic design, sampai pada desain detail yang dalam h.
Design Development, konsentrasi terhadap detail penampilan dan kesatuan material.
4. Gambar kerja, media komunikasi dalam pembangunan semua elemen
dalam proyek, meliputi: a.
Layout plan b.
Grading plan c.
Planting plan d.
Construction detail 5.
Pelaksanaan Implementation, tahap pembangunan proyek oleh kontraktor dengan pemantauan oleh arsitek lanskap
6. Post construction evaluation, observasi dan analisis proyek untuk
mengetahui perkembangannya. 7.
Maintenance, pengelolaan atau pemeliharaan lanskap yang telah selesai dibangun.
2.5 Konsultan Lanskap